Sriwijaya Air Jatuh
Istri Histeris Saat Jenazah Rion Yogatama Tiba, Menangis Sambil Duduk di Aspal Saat Peti Dikeluarkan
Ibu dua anak ini langsung berlari dari ruang tunggu kedatangan mencoba mendekat menuju mobil ambulans yang telah menunggu penyambutan jenazah Rion.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Tangis Ervina Arnis istri Rion Yogatama penumpang Sriwijaya Air SJ -182 saat melihat peti jenazah suaminya tiba di Bandara Silampari Lubuklinggau, Sumsel, Sabtu (23/1/2021) siang.
Ibu dua anak ini langsung berlari dari ruang tunggu kedatangan mencoba mendekat menuju mobil ambulans yang telah menunggu penyambutan jenazah Rion dari maskapai Batik Air.
Sembari berlari kecil ia berteriak histeris memanggil nama Rion, karena tak kuat menahan kesedihan tubuhnya pun langsung terduduk di aspal melihat peti jenazah Rion dimasukkan di dalam mobil ambulans.
Pihak keluarga yang ikut mendampingi langsung mencoba menenangkan.
Bahkan di dalam perjalanan menuju rumah duka ia kembali histeris sembari memeluk peti jenazah dan selalu memanggil nama Rion.
Tiba di rumah duka di Jl Kenanga II Lintas RT 06 Kelurahan Senalang Kecamatan Lubuklinggau Utara II Kota Lubuklinggau jenazah Rion langsung diletakkan di depan rumah untuk acara pelepasan.
Saat proses pelepasan Oni Kartika Sari ibu Rion juga terlihat terpukul, ketika suaminya Riawan dan anaknya Pandu tiba dari Jakarta melalui perjalanan darat ia terlihat langsung histeris memeluk Pandu.
Karena tak kuat menahan kesedihan ia juga pingsan, para kerabat dan keluarga yang berada disampingnya mencoba menenangkan dan memintanya untuk mengikhlaskan kepergian Rion putra sulungnya.
Setelah proses pelepasan selesai, jenazah Rion dibawa ke masjid tak jauh dari rumahnya untuk dishalatkan.
Lalu sehabis zuhur jenazahnya dibawa ke tempat peristirahatan terakhirnya di TPU Kelurahan Ponorogo Kecamatan Lubuklinggau Utara II.
Ketika peti jenazah hendak dimasukkan keliang lahat isteri Rion bersama mertua dan adik-adik Rion mengelus peti jenazah Rion sebagai pertanda perpisahan terakhir.
Air matanya terus menetes saat proses pemakaman, tak banyak kata yang terucap dari istri Rion maupun keluarga lainnya, karena semuanya terlihat larut dalam suasana berduka.
Termasuk Riawan orang tua Rion setelah usai pemakaman masih diselimuti rasa menduka mendalam, ia terlihat begitu terpukul dan bergegas menuju mobil bersama anak, istri dan menantunya.
Hambali mewakil keluarga saat proses pemakaman menyampaikan kepada warga yang hadir memohon maaf yang sebesar-besarnya bila selama ini Rion ada kesalahan.
"Cucu kami ini meninggal di usia relatif muda, di usia 29 tahun, barang tentu ada kekhilafan dan kesalahan untuk itu kami minta dimaafkan sebesar-besarnya," ungkapnya.