Memelas Rebahkan Tubuh di Trotoar, Kelakuan Licik Pengemis Ini Terungkap saat Didatangi Petugas
Topi tersebut disodorkan demi diberi recehan. Pria paruh baya tersebut tak duduk, ia tengkurap seperti mengalami cacat.
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Topi hitam lusuh menjadi wadah bagi pria paruh baya ini mengais kasihan pengguna Jalan Suryakancana, Kota Bogor.
Topi tersebut disodorkan demi diberi recehan.
Pria paruh baya tersebut tak duduk, ia tengkurap seperti mengalami cacat.
Dagunya ditadahkan menggunakan sandal jepit lapuk.
Kaki kirinya diangkat seperti ingin menunjukan bahwa ada luka di bagian tubuhnya.
Sejak 2017 silam, pria ini memang mengais rejeki di Suryakancana.
Sering kali ia tengkurap di bawah Lawang Salapan, ikon Kota Bogor di gerbang kawasan pecinan Kota hujan.
Sayang, kondisi memprihatinkan tersebut hanya sebuah rekayasa.
TribunnewsBogor.com pernah memergoki pria ini berdiri dan berjalan seperti biasa.
Rupanya posisi tengkurap itu hanya sebagai modusnya agar dikasihani pengguna jalan.
3 tahun menghilang, kini pria tersebut kembali ke Jalan Suryakancana.
Kali ini bukan di Lawang Salapan, ia pindah ke pendestrian Suryakancana, tepatnya seberang Teras Surken.
Sempat TribunnewsBogor.com menghampirinya.
Saat ditanya, pria tersebut justru acuh.
Tak mau kecolongan lagi, Dimas Sosial Kota Bogor bertindak cepat.