Breaking News

Dijanjikan Punya Harta Banyak, Ibu Muda Terperangkap Rayuan Selingkuhan, Nyawa Bayi Jadi Taruhannya

Terungkap kasus pembunuhanbayi 9 bulan di Lampung. Ibu kandung dan selingkuhan jadi tersangka.

Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Damanhuri
Tribunlampung.co.id Muhammad Joviter/KOMPAS.com TRI PURNA JAYA
Dua tersangka pembunuhan bayi 9 bulan, MA (kanan) dan AO (kiri) di Mapolsek Teluk Betung Selatan, Selasa (9/2/2021). 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Kasus pembunuhan bayi 9 bulan di Lampung terungkap.

Bayi 9 bulan itu sebelumnya ditemukan dalam keadaan tewas oleh neneknya.

Bersamaan dengan itu, ibu korban, AO tiba-tiba mendadak menghilang tanpa kabar.

Saat itu, nenek korban merasa curiga karena korban tidak bergerak saat dititipkan oleh tersangka AO pada Minggu (7/2/2021) pagi.\

Setelah dilakukan penyelidikan, ternyata sang ibu terlibat dalam kasus pembunuhan anak kandungnya itu.

Kapolsek Teluk Betung Selatan, Komisaris Hari Budianto mengatakan, tersangka berinisial AO (35) ditangkap pada Senin (8/2/2021).

Selain itu, polisi juga menangkap satu orang lainnya yang merupakan selingkuhan AO.

"Satu orang tersangka lain juga sudah kami tangkap, yakni otak dari pembunuhan itu, berinisial MA yang merupakan selingkuhan dari tersangka AO," kata Hari di Mapolsek Teluk Betung Selatan, Selasa (9/2/2021).

Hari mengatakan, motif pembunuhan itu adalah untuk menutupi jejak perselingkuhan antara AO dengan MA.

"Kami masih dalami dugaan pembunuhan ini," kata Hari.

Keduanya diduga telah menjalin hubungan asmara sejak AO mengandung korban usia lima bulan kehamilan.

"Setelah korban lahir, ada isu di warga setempat kalau wajah korban mirip dengan tersangka MA," kata Hari.

Cerita Nenek Tak Sadar Cucunya Meninggal dengan Tubuh Membiru, Ibu Korban Hilang Tanpa Kabar

KRONOLOGI Kasus Bayi 4 Bulan Dicekoki Miras oleh Pamannya, Motifnya untuk Iseng-iseng

Hari menambahkan, pembunuhan itu sudah direncanakan sejak dua bulan lalu.

Kedua tersangka dikenakan Pasal 80 ayat 4 UU Perlindungan Anak dan Pasal 340 tentang pembunuhan berencana.

"Hukuman maksimalkan adalah hukuman mati," kata Hari.

Sementara itu suami pelaku, Feri Mamat mengatakan bahwa sebelumnya dirinya sudah menaruh curiga istrinya menjalin hubungan asmara dengan pria lain.

"Dari mengandung lima bulan, saya udah curiga," kata Feri.

Warni (49) menceritakan kronologi penemuan cucunya yang sudah tak bernyawa saat ditemui di kediamannya, Jalan WR Supratman, Kelurahan Talang, Kecamatan Telukbetung Selatan, Bandar Lampung, Minggu (7/2/2021).
Warni (49) menceritakan kronologi penemuan cucunya yang sudah tak bernyawa saat ditemui di kediamannya, Jalan WR Supratman, Kelurahan Talang, Kecamatan Telukbetung Selatan, Bandar Lampung, Minggu (7/2/2021). (Tribunlampung.co.id / Hanif Mustafa)

Feri menambahkan, dia menyerahkan semua kepada polisi untuk nasib pelaku.

"Saya serahkan kepada polisi, baik buruknya istri saya ke polisi," kata Feri.

Kronologi pembunuhan

Seperti diwartakan Kompas.com, pembunuhan bayi berusia 9 bulan oleh ibu kandung di Lampung sudah direncanakan sejak November 2020.

Rencana pembunuhan tersebut didalangi oleh MA yang merupakan pasangan selingkuh dari AO, ibu kandung bayi perempuan malang itu.

“Tersangka MA ini sudah merencanakan pembunuhan itu sejak tiga bulan lalu,” kata Hari, Selasa (9/2/2021).

Dua tersangka pembunuhan bayi 9 bulan, MA (kanan) dan AO (kiri) di Mapolsek Teluk Betung Selatan, Selasa (9/2/2021).
Dua tersangka pembunuhan bayi 9 bulan, MA (kanan) dan AO (kiri) di Mapolsek Teluk Betung Selatan, Selasa (9/2/2021). (KOMPAS.com/TRI PURNA JAYA)

Pada hari kejadian, Sabtu (6/2/2021) sore, tersangka AO meminta izin kepada suaminya untuk pergi ke rumah salah satu kerabat.

Namun, hal itu hanya modus belaka karena tersangka MA sudah menunggu.

Keduanya lalu pergi ke rumah kost salah satu rekan MA di Jalan Yos Sudarso, Kecamatan Bumi Waras.

“Di rumah kost ini tersangka MA berupaya membunuh korban,” kata Hari.

Dikenal Pendiam, Sikap Weni Sebelum Ditemukan Tewas Tertancap Bambu Jadi Firasat : Kayak Buru-buru

Niat Perbaiki Hubungan Berakhir Duka, Wanita Muda Tewas Tertancap Bambu, Pelaku Emosi Gara-gara Ini

Upaya pembunuhan tersebut dilakukan oleh MA dengan cara memberikan ramuan berisi minyak rambut, gula merah, dan asam jawa, sehingga korban kejang.

“Tersangka MA lalu menekan hidung korban agar cairan itu masuk. Tersangka juga menutup hidung korban hingga korban kehabisan nafas,” kata Hari.

Setelah korban sudah tidak bernyawa, kedua tersangka sempat berkeliling dahulu lalu menitipkan korban di rumah mertua tersangka AO di Kelurahan Talang, Bandar Lampung pada Minggu (7/2/2021) dini hari.

Sementara itu, tersangka AO mengaku dijanjikan masa depan yang cerah oleh tersangka MA jika mau menuruti kemauan MA.

“Dijanjikan dinikahi dan punya harta banyak,” kata AO.

Kesaksian nenek

Sebelumnya diberitakan nenek di Bandar Lampung tak menyangka mendapati cucunya dalam kondisi tak bernyawa.

Terlebih sang cucu meninggal dunia dengan keadaan tak wajar.

Pasalnya, dada hingga perut sang cucu terlihat membiru.

Hal itu diungkap lansung Warni (49) saat menceritakan kondisi bayinya.

Diketahui peristiwa ini terjadi di kawasan Kelurahan Talang, Kecamatan Telukbetung Selatan, Bandar Lampung.

Bayi diketahui dalam keadaan tak bernyawa pada Sabtu (6/2/2021) malam.

Warni (49) menceritakan kronologi mendapati cucunya meninggal.
Warni (49) menceritakan kronologi mendapati cucunya meninggal. (Tribunlampung.co.id / Hanif Mustafa)

Sang bayi ditemukan sudah terbujur kaku di dalam kamar rumah neneknya.

Bayi itu diketahui meninggal dunia setelah ditinggalkan oleh ibunya.

Hingga kini belum diketahui pasti penyebab meninggalnya bayi itu.

Sementara ibu si bayi berjenis kelamin perempuan itu tak kunjung menampakkan diri.

Warni, nenek korban, menceritakan awalnya sang cucu itu sempat dititipkan kepadanya.

"Jadi cucu saya ini namanya Kartika Suci Rahayu. Umurnya sembilan bulan. Niatnya mau dititipin semalam," beber Warni, Minggu (7/2/2021).

Ibu si bayi bernama Ayu datang ke rumahnya sekira pukul 24.00 WIB.

"Pamitnya kan ke rumah saudara. Nah, ini pulang malam, jam 12," sebutnya.

Warni (49) menceritakan kronologi penemuan cucunya yang sudah tak bernyawa saat ditemui di kediamannya, Jalan WR Supratman, Kelurahan Talang, Kecamatan Telukbetung Selatan, Bandar Lampung, Minggu (7/2/2021). (Tribunlampung.co.id / Hanif Mustafa)

Warni pun sempat menegur Ayu lantaran membawa anaknya mondar-mandir.

"Saya bilang, anak kok diewer-ewer (dibawa mondar-mandir). Terus anaknya ditidurin di kamar depan," kata Warni.

Warni menambahkan, setelah itu sang ibu keluar rumah dengan alasan hendak menemui saudaranya yang ada di depan gang.

"Sempat saya tegur, 'Mau ke mana lagi?' Katanya mau ke depan sebentar mau nemuin saudara. Tapi sampai sekarang gak balik," tandasnya.

Warni tak pernah menyangka mendapati cucunya dalam kondisi tak bernyawa dengan cara yang tak wajar.

Warni mengakui jika saat itu ia sudah merasa curiga.

Sebab, saat dibawa ke rumahnya, cucunya itu tidak ada respons sama sekali dan hanya diam.

Pasalnya, cucunya tak menangis seperti biasanya.

"Waktu dibawa ke sini gak nangis. Padahal kalau mau ditidurin aja nangis," tuturnya.

Ia baru mengetahui cucunya meninggal dunia karena sang kakak menangis.

"Cucu saya yang meninggal ini nomor dua. Nah, kakaknya umur empat tahun ini nangis. Katanya adiknya diem aja," ujarnya, Minggu (7/2/2021).

Warni pun bergegas ke kamar dan melihat mulut cucunya sudah membiru.

"Ini badannya sudah keras. Kakaknya nangis, takut liat adiknya. Mulutnya biru, dada sama perut pada biru juga," tandasnya.

(TribunnewsBogor.com/Kompas.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved