Ari Wibisono Ungkap Proses Motret Gunung Gede Pangrango dari Kemayoran, Bantah Foto Tempelan
Ari merasa tuduhan Arbain atas karyanya sudah sangat mencemarkan nama baik dan kariernya di dunia fotografi. Ari ingin ada permintaan maaf dari Arbain
"Pukul 06.20 WIB sampai jam 07.00 WIB, gunung masih terlihat gagah. Jelang jam 07.30 WIB, gunung mulai hilang pelan-pelan," tambah dia.
Pada Rabu kemarin, Ari memotret sebanyak 20 kali dengan pengaturan manual yang berbeda.
Baca juga: Penyanyi Rinada Jadi Tersangka Kasus Narkoba, Mengaku Baru Pakai : Kesalahan Saya Mencobanya
Ari menyebutkan, dari 20 foto yang diambil, hanya ada satu foto Gunung Gede Pangrango yang terbaik, menurut dia.
“Dan hanya 1 foto yang setingannya yang pas menurut saya komposisinya. Nah saya pilih lah foto itu menurut saya yang terbaik untuk saya upload di Instagram saya @wibisono.ari,” tambah Ari.
Ari merasa tuduhan Arbain atas karyanya sudah sangat mencemarkan nama baik dan kariernya di dunia fotografi. Ari ingin ada permintaan maaf dari Arbain.
“Ini (tudingan Arbain) bikin nama dan karier saya tercemar banget. Saya tuh mulai dunia foto baru-baru ini belajar lewat YouTube. Saya enggak mampu buat kursus, otodidak,” tambah Ari.
"Saya ingin ada permintaan maaf dari Mas Arbain," tambah dia.
Ari juga sudah memberikan klarifikasi lewat akun Instagram-nya @wibisono.ari.
Ia memberi penjelasan dan mengunggah sejumlah foto lain untuk membuktikan tidak ada manipulasi foto.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bantah Foto Tempelan, Ini Proses Ari Wibisono Motret Gunung Gede Pangrango dari Kemayoran", Klik untuk baca: https://megapolitan.kompas.com/read/2021/02/18/10495221/bantah-foto-tempelan-ini-proses-ari-wibisono-motret-gunung-gede-pangrango?page=all#page2.
Penulis : Wahyu Adityo Prodjo
Editor : Sandro Gatra