Detik-detik Anggota DPR Dedi Mulyadi Dipukul, Pria Ini Emosi Saat Anaknya Dibawa ke Pesantren
Dedi Mulyadi sempat berupaya menghindar, namun pria tersebut kembali memukulnya. Tak ayal, Dedi Mulyadi mendapat pukulan sebanyak dua kali.
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
Tak pupus, Dedi kembali menghampiri Iwan di sebuah gubuk.
"Wan rek izin yeuh budak (Wan mau izin nih anak)," kata Dedi Mulyadi dikutip dari akun Youtubenya.
Dedi memberikan sejumlah makanan untuk Iwan.
Baca juga: 2 Anggota TNI Dianiaya Rombongan Klub Moge saat Boncengan di Jalan, Dedi Mulyadi Geram
Baca juga: Dikatai Kasar Duta Kuliner Ade Londok, Pengendara Motor Ini Justru Dipuji Dedi Mulyadi
"Ini makanan buat di sini, kenapa ngambek ?" kata Dedi Mulyadi.
Iwan sendiri tak mengenali anaknya, Yusuf Fadilah.

"Lain anak urang ieu mah (bukan anak saya)," kata Iwan.
Dedi lantas mengutarakan niatnya untuk meminta izin membawa Yusuf ke Pesantren.
Tiba-tiba saja Iwan emosi, ia tak terima dengan nada bicara Dedi Mulyadi.
Dedi pun menuruti menurunkan nada bicaranya.
Tiba-tiba saja Iwan memukul wajah Dedi Mulyadi.
Baca juga: Aksi Dedi Mulyadi Jadi Perhatian, Sibuk Suguhkan Makanan untuk Petani saat Menteri Sedang Pidato
Baca juga: Aksi Dedi Mulyadi Depan Menteri yang Sedang Pidato, Cuek Jalan Berikan Makanan Suguhan untuk Petani
Baca juga: Respon Dedi Mulyadi saat Debat dengan Petinggi Sunda Empire, Tertawa hingga Beri Jawaban Ini
Reflek Dedi Mulyadi mencoba menghindar.
Meski sudah dipukul, Dedi Mulyadi tak bergeser dari tempa duduknya.
Sempat beberapa lama diam, Dedi Mulyadi lalu pamit untuk pergi.
Namun tiba-tiba lagi, Iwan kembali melayangkan bogemnya.
"Saya tetap tersenyum karena dia melakukan itu tanpa kesadaran. Suatu saat, saya akan membawanya untuk diobati," kata Dedi Mulyadi dikutip dari Tribun Jabar.
Yusuf pun kini menjadi santri di Pesantren Cireok dan menjadi teman Caswara, Agis, Fikri, dan Iqbal.
Keempat anak tersebut juga ditolong Dedi Mulyadi dan dimasukkan ke pesantren.
"Semoga mereka tumbuh menjadi anak yang saleh. Tak ada perjuangan tanpa risiko. Mobil tenggelam dan ditampar dua kali adalah kenangan terindah yang saya nikmati," kata Dedi.