Cerita Ibu Hamil Ditandu 6 Jam untuk Melahirkan, Lewati Jalanan Hutan Berbukit yang Curam

Aral rintang harus dilalui, melintasi perbukitan dan hutan dengan waktu tempuh selama berjam-jam.

Editor: Vivi Febrianti
dok warga
Warga Dea Naniari, Kecamatan Taniwel, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku menggotong seorang ibu hamil menuju 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Belum meratanya fasilitas kesehatan membuat sebagian warga harus bekerja keras untuk mendapatkan akses pelayanan publik.

Seperti yang terjadi di Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku.

Warga harus berjuang ketika hendak menuju ke fasilitas kesehatan.

Aral rintang harus dilalui, melintasi perbukitan dan hutan dengan waktu tempuh selama berjam-jam.

Terbaru, seorang ibu muda yang tengah hamil besar, Linda Latue (22), ditandu kerabat dan keluarganya demi mendapatkan mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak di puskesmas terdekat.

Perempuan asal Desa Naniari, Kecamatan Taniwel, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku ini terpaksa digotong menuju puskesmas karena tak ada fasilitas kesehatan yang tersedia di desanya.

Keluarga menggotong Linda dengan tandu yang terbuat dari bambu dan sarung.

Dalam kondisi itu, keluarga berjalan kaki sambil menyusuri hutan dan lembah yang curam hingga akhirnya tiba di Puskesmas Taniwel.

Salah satu kerabat Linda, Talis Leimosol mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Minggu (28/1/2021).

"Itu (Linda) masih kerabat saya, dia sedang hamil mau melahirkan dan sedang dibawa keluarga dari Naniari menuju Puskesmas Taniwel," kata Talis kepada Kompas.com via telepon seluler, Senin (1/3/2021).

Menurut Talis, keluarganya rela menggotong Linda melewati jalanan hutan berbukit yang curam sekitar 10 kilometer.

Warga Dea Naniari, Kecamatan Taniwel, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku menggotong seorang ibu hamil menuju Puskesmas Taniwel, Minggu (28/2/2021).
Warga Dea Naniari, Kecamatan Taniwel, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku menggotong seorang ibu hamil menuju Puskesmas Taniwel, Minggu (28/2/2021). (Dok Warga)

"Itu kemarin hampir enam jam perjalanan baru sampai di Puskesmas, karena jauh juga lebih dari 10 km," katanya.

Kondisi itu lazim dialami warga Desa Naniari yang berada di wilayah terpencil di pedalaman Pulau Seram itu.

Menurut pengakuan Talis, kejadian itu bukan pertama kali terjadi di desa tersebut.

"Kejadian seperti ini sudah terjadi berulang kali," katanya.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved