Anton Medan Meninggal

Terbalut Kain Kafan, Istri Anton Medan Terus Pegangi Tangan Suaminya, Anak : Ayah yang Luar Biasa

Pantauan TribunnewsBogor.com, sang istri terus memegangi tangan almarhum sambil tertunduk dan terisak di tengah pembacaan surat Yasin dari para keraba

Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Damanhuri
TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy
Isak tangis sang istri Erisa Apsari warnai suasana pembacaan doa almarhum Mubaligh Ramdhan Effendi alias Tan Hok Liang alias Anton Medan di rumah duka di Kampung Bulak Rata, Kelurahan Pondok Rajeg, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Senin (15/3/2021) sore. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIBINONG - Isak tangis sang istri Erisa Apsari warnai suasana pembacaan doa almarhum Mubaligh Ramdhan Effendi alias Tan Hok Liang alias Anton Medan di rumah duka di Kampung Bulak Rata, Kelurahan Pondok Rajeg, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Senin (15/3/2021) sore.

Pantauan TribunnewsBogor.com, sang istri terus memegangi tangan almarhum sambil tertunduk dan terisak di tengah pembacaan surat Yasin dari para kerabat yang berdatangan.

Almarhum Anton medan ini meninggal di usia 64 tahun meninggalkan 12 orang cucu dan 7 orang anak setelah berjuang melawan penyakit diabetes yang dideritanya.

Salah satu anak almarhum, Delly Viki Ramdani mengatakan bahwa almarhum merupakan sosok ayah yang luar biasa baginya.

"Luar biasa, ketegasan beliau, sayang kepada anak, ngedidik kita untuk mandiri buat fight sama hidup. Alhamdulillah semua anak-anak dipersiapkan dengan mateng," katanya sembari menahan air mata kepada wartawan, Senin.

Baca juga: Wafat Karena Stroke, Ini Penampakan Kuburan Anton Medan yang Digali 19 Tahun Lalu:Tempat Terima Tamu

Baca juga: Sebelum Wafat, Anton Medan Berjuang Melawan Penyakit Diabetes, Sempat Terjatuh Dari Tempat Tidur

Suasana duka menyelimuti rumah almarhum Mubaligh Ramdhan Effendi atau Tan Hok Liang atau yang dikenal dengan nama Anton Medan di Kampung Bulak Rata, Kelurahan Pondok Rajeg, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Senin (15/3/2021).
Suasana duka menyelimuti rumah almarhum Mubaligh Ramdhan Effendi atau Tan Hok Liang atau yang dikenal dengan nama Anton Medan di Kampung Bulak Rata, Kelurahan Pondok Rajeg, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Senin (15/3/2021). (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

Dia menjelaskan bahwa anak almarhum semuanya dimasukan ke pesantren di berbagai daerah termasuk dirinya.

Delly mengatakan bahwa sosok almarhum juga sangat totalitas dalam dakwah Islam sampai dia membangun pesantren At-Taibin di Cibinong, Bogor.

Sebab, kata dia, menjadi muslim keturunan Tionghoa, tidaklah mudah karena masih banyak diskriminasi.

"Makanya bapak bener-bener totalitas untuk merangkul orang-orang keturunan Tionghoa yang masuk Islam untuk jadi paguyuban satu yaitu Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI)," katanya.

Baca juga: Suasana Rumah Duka Anton Medan di Bogor, Rencananya Bakal Dimakamkan Selasa Besok

Baca juga: Anton Medan Meninggal Setelah Lawan Stroke dan Diabetes, Sudah Siapkan Makam Sendiri di Bogor

Diketahui, Mubalig Ramdhan Effendi atau Tan Hok Liang atau Anton Medan meninggal dunia di usia 64 pada Senin (15/3/2021) sekitar pukul 14.50 WIB setelah berjuang melawan penyakit yang dideritanya.

Anton Medan, mantan perampok dan mafia judi di Jakarta yang kini menjadi pemuka agama bagi para narapidana.(Kompas.com/SABRINA ASRIL)
Anton Medan, mantan perampok dan mafia judi di Jakarta yang kini menjadi pemuka agama bagi para narapidana.(Kompas.com/SABRINA ASRIL) (Kompas.com)

Dimakamkan Besok

Suasana duka menyelimuti rumah almarhum Mubaligh Ramdhan Effendi atau Tan Hok Liang atau yang dikenal dengan nama Anton Medan di Kampung Bulak Rata, Kelurahan Pondok Rajeg, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Senin (15/3/2021).

Pantauan TribunnewsBogor.com, para kerabat dan sahabat ramai berdatangan ke rumah almarhum Senin sore.

Almarhum dibaringkan di tengah rumah dan didoakan oleh para pelayat dengan pembacaan surat Yasin.

Rumah almarhum ini berlokasi tepat di samping Pesantren At-Taibin yang didirikan oleh alamrhum yang mana kental dengan dekorasi khas Tionghoa.

"Rencananya dimakamkannya besok," kata Wakil Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa (PITI) Arta Darmadhi di rumah duka kepada TribunnewsBogor.com, Senin (15/3/2021) sore.

Dia menjelaskan bahwa sebelum meninggal dunia, almarhun Anton Medan berjuang melawat penyakit diabetes yang dideritanya.

"Sudah 3 bulan ini beliau sakit, karena beliau ada diabetes," katanya.

Baca juga: Wafat Karena Stroke, Ini Penampakan Kuburan Anton Medan yang Digali 19 Tahun Lalu:Tempat Terima Tamu

Anton Medan meninggal dunia, ini sosoknya, dulu preman kelas kakap, kini jadi mualaf da bertobat
Anton Medan meninggal dunia, ini sosoknya, dulu preman kelas kakap, kini jadi mualaf da bertobat (kolase TribunewsBogor)

Diberitakan sebelumnya, Mubalig Ramdhan Effendi atau Tan Hok Liang atau yang dikenal dengan nama Anton Medan meninggal dunia, hari ini Senin (15/3/2021).

Anton Medan dikabarkan wafat di kediamannya, yang berada di Cibinong, Bogor.

Meninggalnya pemuka agama keturunan Tionghoa ini telah dikonfirmasi oleh Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa (PITI), Ipong Hembiring Putra, Senin (15/3/2021).

Baca juga: INNALILLAHI Anton Medan Meninggal Dunia, Ini Sosoknya Dulu Perampok Kelas Kakap, Tobat & Jadi Mualaf

Menurut Ipong, Anton Medan meninggal setelah berjuang melawan sakit stroke dan diabetes yang sudah lama diidapnya.

"Iya benar, karena stroke dan diabetes," ujar Ipong saat dihubungi Kompas.com.

Kabar meninggalnya Anton Medan pun beredar melalui Twitter.

Salah satunya dikicaukan pemilik akun Twitter @anditoaja.

"inna lillahi wa inna ilaihi rajiun. Telah berpulang ke Rahmatullah Ketua Umum PITI Bpk. H Ramdhan Effendy / Anton Medan, pada hari Senin 15 Maret 2021, pukul 14.50 WIB di kediamannya di Pondok Rajeg, Cibinong, Bogor. Semoga Allah SWT menerima amal ibadahnya. Mohon doa & Al-Fatihah."

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved