Anton Medan Meninggal
Sahabat Ungkap Keinginan Terakhir Anton Medan Sebelum Wafat: Ada yang Belum Terlaksana
ramdhan Effendi atau yang dikenal dengan nama Anton Medan saat ini telah dipanggil sang pencipta untuk selama-lamanya.
Namanya pun berubah menjadi Ramdhan Effendy, dan Anton Medan mengubah pekerjaannya menjadi seorang mubaligh yang menyampikan ceramah soal agama Islam.
Mengetahui perjalanan hidup sang ayah, anak Anton Medan pun makin bangga terhadap almarhum.
"Saya selalu bilang sedari kecil, saya selalu bangga menjadi anaknya Anton Medan. Kami bangga jadi anaknya Anton Medan.
Whatever orang mau bilang papa saya bekas penjahat atau apa," ujar sang anak, dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube Cumi Cumi, Selasa (16/3/2021).
Menurut sang anak, masa lalu Anton Medan kini tidak penting lagi.
Baca juga: Pemakaman Anton Medan, Isak Tangis Keluarga Pecah saat Jenazah Akan Dimasukkan ke Liang Lahat
Baca juga: Berusaha Tegar, Istri Anton Medan Terus Pandangi Foto Almarum Sambil Duduk di Samping Nisan
Yang terpenting, sang anak berdoa bahwa insya Allah Anton Medan wafat dalam keadaan husnul khotimah.
Pasalnya, syiar yang dilakukan Anton Medan selama hidupnya itu tak cuma untuk masyarakat luas, tapi diutamakan untuk keluarganya, anak, istri dan cucunya.
"Menurut kami, insya allah beliau husnul khotimah. Karena, sedikit banyak beliau mengajarkan agama kepada kami. Jadi menurut kami, beliau luar biasa," tambah sang anak.

Bahkan, Anton Medan pun mendirikan sebuah pondok pesantren.
Saat akan membangun pesantren, Anton Medan sempat memberikan wasiat dan pesan terakhir untuk dibuatkan makam.
Hal tersebut karena diakui sang anak, Anton Medan selalu teringat dengan kematian.
"Jadi sebelum pondok pesantren ini dibangun, papa saya ingat mati dulu,"
"Karena setiap orang pasti akan berpulang kepada Allah SWT," papar anak.
Baca juga: Keinginan Terakhir Guru Muda yang Jadi Korban Tewas Bus Masuk Jurang: Pak Jemput Jam Sembilan
Baca juga: Ayah Minum Jamu Kuat, Gadis 14 Tahun Pasrah saat Ayah Naik ke Ranjang: Ibu Nolak Melayani
"Maka dari itu, yang pertama kali dibangun di pondok ini tuh adalah makam. Sudah ada. Dan saya selalu diminta untuk mendesain nisannya," tambah sang anak.
Ketika Anton Medan memberi wasiat dan pesan terakhir, sang aak sempat terheran-heran.