Soroti Kasus Stunting di Kota Bogor, Anggota DPR RI Ajak Warga Gemar Makan Ikan
pelatihan atau bimtek tentang pengolahan ikan ini untuk memberikan keterampilan yang hasilnya bisa meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat.
Penulis: Lingga Arvian Nugroho | Editor: Damanhuri
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR BARAT - Ibu-ibu di Kota Bogor mengikuti pelatihan atau bimbingan teknis (bimtek) tentang pengolahan dan pemasaran hasil Perikanan bagi masyarakat Kota Bogor di Gedung Balitro Cimanggu, Kota Bogor, Jumat (19/3/2021).
Kegiatan yang diinisiasi oleh Anggota DPR RI, Endang Setyawati Thohari (EST) tersebut diikuti oleh puluhan perempuan dan ibu-ibu yang antusias mengikuti pelatihan.
Endang Setyawati Thohari mengatakan, pelatihan atau bimtek tentang pengolahan ikan ini untuk memberikan keterampilan yang hasilnya bisa meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat.
Selain untuk meningkatkan kesejahteraan Bimtek olahan ikan ini juga dipiluh karena Ia menyoroti angka stunting Kota Bogor yang cukup tinggi.
"Hal ini dikarenakan masyarakatnya kekurangan asupan gizi dari ikan untuk itu kita berjuang dan mengajak masyarakat untuk gemar makan ikan, dimana gemar makan ikan itu progam dari Menteri Kelautan, kemudian mereka diajarkan metode teknologinya yaitu cara mengolah dan memasarkannya," katanya.
Dengan adanya pelatihan ini juga sehingga bantuan langsung yang diberikan tidak secara cuma-cuma namun masyarakat juga harus memanfaatkan teknologi, seperti cara pengolahannya, menyimpannya, pemasarannya hingga hasilnya nanti berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
"Mereka yang ikut bimtek ini diajarkan bagaimana mengolah ikan yang baik, misalnya membuat nugget, otak-otak, bakso dan lain sebagainya, dimana semuanya itu berbahan dasar ikan," katanya.
Selain pelatihan tentang pengolahan ikan, di bimtek ini pun diajarkan bagaimana cara pemasarannya.
Satu diantaranya adalah pemasaran melalui platform digital dengan online shop
"Kebetulan tadi Pak Hari membuat online, ada 58 online, jadi pemasaran bisa lewat online, dan kita ajarkan semua sampai menghasilkan yang bisa meningkatkan nilai ekonomi bagi mereka, jdi tujuannya, kita ingin ekonomi lokal ini harus jadi penopang ekonomi nasional," ujarnya.
Dilokasi yang sama Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DKPP) Kota Bogor Anas Rasmana mengatakan, saat ini Kota Bogor memproduksi 5537 ton ikan.
Namun ikan tersebut hanya bisa dibuat dalam bentuk pindang dan tidak terlalu banyak diminati karena masih terdapat aroma amis.
"Menurut saya pelatihan olahan dan pemasaran ikan ini sangat tepat sekali agar ada spesifikasi produknya, dan kita ingin meningkatkan produksi ikan olahan, dan untuk pelatihan packingnya nanti ada dari Disperindag, kemudian nanti olahan ikan ini bisa dijual di toko-toko minimarket, hotel dan restoran," pungkasnya.
Kegiatan yang ikuti puluhan ibu ini juga dihadiri Kepala BRSDMKP Syarief Widjaja, Kepala DKPP Kota Bogor Anas Rasmana, Kapuslatluh KP Lilly Aprilya, Kepala BPPP Tegal Muchlisin dan Kepala Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar dan Penyuluhan Perikanan Bogor Nurhidayat yang diwakilkan Iman Slamet.