Tebas Kepala Ayah, Pengakuan Anak saat Ditanya Bikin Pusing, Merasa Akan Disantet Akhirnya Begini

Fakta-fakta kasus anak penggal kepala ayah di Lampung. Pelaku dikabarkan memasukkan kepala korban ke dalam karung dan dibawa keliling kampung.

Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Damanhuri
Shutterstock/Kompas.com
Ilustrasi - Seorang ayah di Lampung ditebas anaknya. Pelaku ditangkap, saat diinterogasi jawabannya berputar-putar. 

Diduga karena rencana pernikahan tidak disetujui oleh ayah, pelaku melakukan aksi sadisnya.

"Informasi sementara yang kami terima, sang anak ini (pelaku) sempat minta dinikahkan, tapi tidak direstui oleh kedua orang tuanya," kata Hotini.

Ia menambahkan, aksi tersebut dilakukan pelaku setelah kedua orang tuanya baru saja pulang dari sawah.

"Saat ibu dan bapaknya baru saja pulang dari sawah, tanpa ada yang mengira, tiba-tiba saja PK membawa sebilah golok, menghampiri bapaknya yang duduk di belakang rumah langsung menebaskan golok ke leher bapaknya," bebernya.

Selain itu, muncul pula dugaan jika pelaku mengalami ganguan jiwa.

"Saat ini dugaan sementara pelaku mengalami gangguan jiwa. Barang bukti (sebilah golok) dan pelaku (PK) sudah kami amankan," kata AKBP Popon Ardianto Sunggoro, Senin.

Baca juga: 2 Wanita Muda Tewas Dihabisi di Kamar Hotel, Korban Sempat Cekcok Masalah Ini dengan Pelaku

Baca juga: Kronologi Wanita Tewas Mengenaskan di Rumah, Sang Kakak Turut Jadi Korban

Namun begitu, Popon menyebutkan, terkait dugaan sementara pelaku mengalami gangguan jiwa pihaknya tidak berhenti sampai di situ saja melakukan penyelidikan.

"Kami tidak berhenti di situ saja (melakukan penyidikan pelaku), dan masih terus dilakukan observasi, apakah memang (pelaku) mengalami gangguan kejiwaan atau tidak dengan melibatkan ahli kejiwaan (dokter dan psikiater)," sebutnya.

Ia berharap, masyarakat untuk tetap tenang dan tidak termakan isu apapun, serta menyerahkan proses hukum kepada pihak kepolisian.

Kesaksian warga

Tarmin salah seorang warga menyebutkan, akibat ulah PK, sejumlah warga yang ada di dekat rumah korban histeris dan langsung melarikan diri.

"Diarak (kepala korban) diperlihatkan ke sejumlah warga sambil bilang, 'Bapak saya mati. Bapak saya mati'," kata Tarmin sambil mencontohkan ucapan PK, Senin.

Sebagian warga lari ketakutan melihat ulah PK, sebagian lagi mencari cara agar aksi tersebut dihentikan oleh PK dengan cara melumpuhkannya.

Setelah itu, warga berusaha melumpuhkan PK dengan menyergapnya, dan membawa menenangkan pelaku yang pada saat itu dalam kondisi bersimbah darah di pakaian dan tubuhnya.

"Berdarah-darah di bagian tangan dan bajunya."

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved