Bocah Gizi Buruk

Update Terkini Bocah Kurang Gizi di Sukajaya Bogor, Sudah Dibawa ke RSUD Leuwiliang

Usai mencuatnya kisah pilu yang diderita Oji, pemangku kebijakan langsung bergerak cepat untuk memberikan penanganan lanjutan.

Penulis: Yudistira Wanne | Editor: Vivi Febrianti
Istimewa
Oji (6) warga Desa Sipayung, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor menderita gizi buruk. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Yudistira Wanne

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, SUKAJAYA - Viralnya kabar seorang bocah kurang gizi bernama Muhamad Oji (6), warga Kampung Babakan Sipayung RT 02/08, Desa Sipayung, Sukajaya, Kabupaten Bogor, menggegerkan banyak pihak.

Sebab, Oji dikabarkan sudah menderita gizi buruk sejak tahun 2015 silam.

Bahkan, Oji dikabarkan hanya dapat menerima asupan makanan bubur bayi cerelac.

Usai mencuatnya kisah pilu yang diderita Oji, pemangku kebijakan langsung bergerak cepat untuk memberikan penanganan lanjutan.

Oji tinggal dan diurus oleh kedua orang tuanya yakni Ucup Yusuf dan Mumun.

Di dalam keluarga, Oji merupakan putra bungsu dari empat bersaudara di antaranya, Muhidin, Hambali dan Muhammad Saputra.

Kakak Oji, Hambali mengatakan bahwa adiknya dibawa dari rumah menuju rumah sakit pagi tadi.

"Tadi pagi sekitar jam 08.00 WIB adik saya dibawa ke RSUD Leuwiliang. Dibawa menggunakan ambulans. Orang tua juga ikut ke rumah sakit," ujarnya, Rabu (31/3/2021).

"Dari pihak Puskesmas, Kades, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Pol PP semua pada ke sini tadi pagi," tambahnya.

Baca juga: Begini Kondisi Rumah Orangtua Bocah Gizi Buruk di Sukajaya Bogor, Ayah Kerja Jadi Kuli Panggul

Baca juga: BREAKING NEWS - Kurang Makan, Bocah 6 Tahun di Sukajaya Bogor Derita Gizi Buruk

Lebih lanjut, Hambali memaparkan bahwa dirinya kerap ikut menjaga adiknya ketika orang tuanya bekerja.

"Saya sering gendong Oji, jagain dia. Nyuapin Oji. Kan Oji cuma bisa makan bubur bayi cerelac. Kalau makanan lain dia tidak bisa," jelasnya.

Hambali pun berharap agar adiknya dapat segera sembuh dan beraktifitas seperti temannya yang lain.

"Inginnya sih adik saya cepat sembuh. Saya berdoa supaya diberikan kemudahan dan kesembuhan untuk adik saya," bebernya.

Sementara itu, tetangga Oji, Galih membenarkan bahwa pagi tadi Oji telah dibawa untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit.

"Benar, tadi pagi ramai-ramai pada ke sini. Oji dibawa ke rumah sakit untuk dirawat. Semoga saja Oji cepat sembuh dan kondisinya normal," ucapnya.

Baca juga: Kisah Pilu Bocah Penderita Gizi Buruk di Bogor, Orangtua Ngutang ke Warung Demi Anaknya Bisa Makan

Sebelumnya, orang tua Oji, Mumun mengatakan, bahwa saat ini dirinya mengalami kendala himpitan ekonomi sehingga berdampak terhadap asupan gizi anaknya.

"Dulu sempat dibawa ke RSUD Leuwiliang karena kita tidak punya biaya jadi dibawa pulang," ujarnya kapada awak media.

Lebih lanjut, Mumun mengaku mendapatkan bantuan hanya dari Kepala Desa untuk asupan makan, mengingat Oji hanya mengkonsumsi bubur bayi.

"Setiap bulan kita dikirimkan sun oleh kepala desa. Itu juga kadang kurang, jadi saya suka ngutang dulu ke warung, karena Oji suka menolak makanan yang lain, maunya sun cerelac saja," tuturnya.

Sementara itu, Mumun mengaku bahwa kepala desa kerap memberikan uang Rp 70 ribu per bulan untuk asupan makan Oji.

"Suka dikasih sama kepala desa Rp 70 ribu per bulan untuk beli bubur sun untuk bayi. Pihak pukesmas belum datang ke sini, karena Oji suka nangis di tempat ramai," ujarnya.

Selain itu, Kepala Puskesmas Sukajaya, Darwin Navis, akan memonitor asupan gizi Oji agar kesehatannya membaik.

"Saya baru tahu hari ini ada yang memiliki riwayat penyakit gizi buruk, saya akan tindak lanjuti bidan desa untuk terus memonitor setiap bulannya terkait asupan gizinya," imbuhnya.

Darwin memaparkan bahwa ini merupakan kasus lama yang terjadi sejak tahun 2015.

Ketika itu, Oji sempat ditangani oleh pihak kesehatan namun, pihak keluarga menolak karena kurang biaya, pihaknya pun sudah melakukan pengajuan BPJS agar meringankan keluarga Oji.

Terpisah dari Kepala Puskesmas, Kepala Desa Sipayung,  Iyus menegaskan bahwa pihaknya tengah mengurus BPJS Oji yang menunggak sejak pemerintahan Desa sebelumnya.

"Ya saya sedang urus BPJSnya, karena sekarang tidak memiliki anggaran untuk mengurus tunggakan sebesar 2 juta," tandasnya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved