Teroris Serang Mabes Polri
Terduga Teroris ZA Pamit Lewat WA Grup, Ayah Ungkap Alasan Tak Cegah Anaknya Pergi : Belum Sempat
Sejak mengirim pesan itu, ZA tak kunjung kembali ke rumahnya di Jalan Lapangan Tembak , Kelapa Dua Wtan, Ciracas, Jakarta Timur
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Damanhuri
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Ayah dari terduga teroris ZA, Ali, mengaku tak sempat mencegah anaknya melakukan aksi teror di Mabes Polri.
Ali memang sudah berprasangka ketika membaca pesan terakhir ZA di WhatsApp grup keluarga.
Saat itu, ZA mengirim pesan berisi pamit untuk pergi.
"Dan ada kata-kata di WA grup keluarga yang bersangkutan akan pamit," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Sejak mengirim pesan itu, ZA tak kunjung kembali ke rumahnya di Jalan Lapangan Tembak , Kelapa Dua Wtan, Ciracas, Jakarta Timur.
Orangtua yang khawatir bahkan sempat berniat untuk melaporkan kehilangan anak ke Polisi.
"Kata keluarganya sih tadinya sudah mau lapor ke kepolisian dari pagi jam 9 pagi sampai magrib belum pulang-pulang," kata Ketua RT Kasdi saat ditemui wartawan
ZA pergi keluar rumah sekitar pukul 09.00 WIB.
"Jam setengah 9 keluar katanya 'mah saya mau keluar sebentar' tapi sampai seharian sampai magrib sampai meninggal itu enggak ada kabar," ucap Kasdi.
Sementara Tioria, Ketua RT 06 di lingkungan tempat tinggal ZA, sempat menanyakan pada Ali, ayah ZA, mengapa tak mencegah anaknya untuk pergi.
Menurutnya, saat itu Ali menjawab ia tak sempat mencegah ZA untuk pergi.
"Dia juga kirim group keluarga kalau berpamitan. Saya sempat tanya ke bapaknya, 'kenapa enggak kamu rangkul dan ambil'," kata Tioria.
"Tadi Pak Ali bilang 'kita belum sempat'," tambahnya.
Sampai akhirnya terjadi penyerangan di Mabes Polri sekitar pukul 16.30 WIB di Mabes Polri.
ZA datang mengenakan baju hitam dengan penutup kepala biru.
