Virus Corona Eek atau E484K dari Tokyo Ditemukan di Jakarta, Satgas Sebut Lebih Cepat Menular
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta masyarakat untuk semakin disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Pakar kesehatan sangat prihatin tentang penyebaran varian mutasi Covid-19, sementata vaksinasi skala besar untuk masyarakat umum belum dimulai.
Pada Jumat (2/4/2021), 446 infeksi baru dilaporkan di Tokyo. Jumlah itu memang masih jauh di bawah puncak infeksi pada pada Januari dengan lebih dari 2.500 per hari.
Di Osaka, tercatat 666 kasus dilaporkan. Pakar kesehatan telah menyatakan keprihatinan tentang penyebaran di sekitar kota metropolitan barat dari varian mutasi Covid-19 yang diketahui juga telah muncul di Inggris.
NHK mengatakan tidak ada pasien di rumah sakit Tokyo yang membawa strain Inggris.
Baca juga: 4 Kemungkinan Asal Usul Virus Corona, Benarkah karena Kebocoran Laboratorium Wuhan? Ini Kata WHO
Hasil Mutasi Varian B117, Satgas Sebut Lebih Menular
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menjelaskan, varian E484K merupakan hasil mutasi dari varian B.1.1.7.
Ia mengatakan, berdasarkan penelitian varian tersebut memiliki sifat cepat menular. Sehingga masyarakat diminta semakin disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Berdasarkan hasil penelitian varian ini lebih cepat menular. Masyarakat diminta tetap patuhi protokol kesehatan setiap aktivitas yang dilakukan sebagai upaya cegah terjadinya penularan," kata Wiku.
Sebagai upaya antisipasi pemerintah terus melakukan whole genome sequencing (WGS) untuk memetakan berbagai varian Covid-19 yang ada di Indonesia.
Selain itu, WNI dan WNA yang datang dari luar negeri harus melakukan proses skrining di pintu masuk kedatangan.
"Pemerintah juga terus lakukan WGS untuk memetakan varian Covid-19 yang masuk di Indonesia sambil mempertahankan proses screening pada saat WNA atau WNI masuk ke Indonesia," jelasnya.
Baca juga: Kenapa Orang yang Sudah Divaksin Masih Bisa Terinfeksi Covid-19? Ini Kata Pakar Kesehatan
WHO: Ada Kemungkinan Covid-19 Menular dari Manusis ke Kucing dan Anjing
Sementara itu ada kabar baru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengkonfirmasi adanya kemungkinan penularan virus corona (Covid-19) dari manusia ke kucing, anjing, cerpelai, rakun, singa dan harimau.
Lembaga tersebut juga mempelajari efek virus itu pada spesies hewan lain.
Seperti yang disampaikan perwakilan WHO untuk Rusia, Melita Vujnovic pada hari Senin waktu setempat.