Ramadhan 2021

Panduan Ibadah Ramadhan 2021 Terbaru dari Kemenag, Termasuk Aturan Peringatan Nuzulul Quran

Kemenag kembali merilis panduan panduan ibadah Ramadan & Idul Fitri 1442 H yang tertuang dalam SE No 04 Tahun 2021.

Editor: Tsaniyah Faidah
ummi-online.com
Panduan ibadan Ramadhan dan Idul Fitri 2021 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Masyarakat muslim di Indonesia kembali menjalankan ibadah puasa di masa pandemi.

Sebelumnya, Kementerian Agama menerbitkan surat edaran No 03 Tahun 2021 yang berisikan Panduan Ibadah Ramadan dan Idul Fitri 1 Syawal 1442 Hijriah di tengah pandemi Covid-19.

Namun dikatakan bahwa, edaran itu tak berlaku di daerah zona merah & oranye berdasarkan ketetapan Satgas Covid.

Kini, Kemenag kembali merilis panduan panduan ibadah Ramadhan & Idul Fitri 1442 H yang tertuang dalam SE No 04 Tahun 2021.

Dikutip dari kemenag.go.id, Kemenag menyampaikan bahwa, surat edaran ini bertujuan untuk memberikan panduan beribadah yang sejalan dengan protokol kesehatan, sekaligus untuk mencegah, mengurangi penyebaran dan melindungi masyarakat dari risiko Covid 19.

Dikutip dari Surat Edaran Nomor 04 Tahun 2021, berikut ini panduan ibadah Ramadhan dan Idul Fitri 2021:

1. Umat Islam, kecuali bagi yang sakit atau atas alasan syari lainnya yang dapat dibenarkan, wajib menjalankan ibadah puasa Ramadan.

2. Sahur dan buka puasa dianjurkan dilakukan di rumah masing-masing bersama keluarga inti.

3. Kegiatan buka puasa bersama tetap dilaksanakan, harus mematuhi pembatasan jumlah kehadiran paling banyak 50 persen dari kapasitas ruangan dan menghindari kerumunan.

Baca juga: Tata Cara Sholat Dhuha dan Bacaan Shalat Dhuha, Lengkap dengan Tulisan Arab dan Latinnya

4. Pengurus masjid atau musala dapat menyelenggarakan kegiatan ibadah antara lain:

- Salat fardu lima waktu, salat tarawih dan witir, tadarus Al-Quran, dan iktikaf dengan pembatasan jumlah kehadiran paling banyak 50% dari kapasitas masjid atau musala dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, menjaga jarak aman 1 meter antarjemaah, dan setiap jemaah membawa sajadah serta mukena masing-masing;

- Pengajian/Ceramah/Taushiyah/Kultum Ramadan dan Kuliah Subuh paling lama dengan durasi waktu 15 (lima belas) menit;

- Peringatan Nuzulul Quran di masjid/musala dilaksanakan dengan pembatasan jumlah audiens paling banyak 50% dari kapasitas ruangan dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat;

Baca juga: Daftar Orang yang Diperbolehkan Tidak Puasa di Bulan Ramadhan, Termasuk Musafir

5. Pengurus dan pengelola masjid/musala sebagaimana angka 4 (empat) wajib menujuk petugas yang memastikan penerapan protokol kesehatan, melakukan disenfektan secara teratur, menyediakan sarana cuci tangan di pintu masuk masjid/mushala, menggunakan masker, menjaga jarak aman.

6. Kegiatan ibadah Ramadan di masjid/musala, seperti salat tarawih dan witir, tadarus Al-Quran, iktikaf dan Peringatan Nuzulul Quran TIDAK BOLEH dilaksanakan di daerah yang termasuk kategori zona merah (risiko tinggi) dan zona oranye (risiko sedang) penyebaran Covid-19 berdasarkan penetapan pemerintah daerah setempat.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved