KRI Nanggala Hilang Kontak
Tunggu Suami Pulang, Tangis Istri Awak KRI Nanggala Pecah, Doa Terakhir Serda Guntur Jadi Pertanda
Berda Asmara, dosen Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), yang merupakan istri Serda Mes Guntur Ari Prasetya, awak Kapal Selam Nanggala.
Mereka terus berdoa sambil memantau perkembangan informasi dari televisi.
"Sejak kemarin kami kumpul di sini, terus memanjatkan doa. Tolong sambung doanya," kata Erna.
Erna mengaku Pandu adalah anak yang baik dan bertanggung jawab dengan keluarga.
Baca juga: Nama 53 Personel Kapal Selam KRI Nanggala 402 yang Hilang Kontak di Laut Bali
"Dia selalu minta doa saya sebelum berangkat. Mami, doakan Pandu mau berangkat," kata Erna menirukan permintaan Pandu.
Dengan tugas yang dia emban sebagai kru kapal Nanggala, Pandu memang sering berlayar.
Seperti saat baru menikah dua bulan lalu, tiga hari setelahnya Pandu harus berlayar.
Setiap hendak berlayar dia selalu meminta doa keluarga.
Sebelum kapal Nanggala dinyatakan hilang, sejak tiga minggu Pandu telah berada di Surabaya.
"Senin lalu sekitar pukul 08.00 dia pamit mau berangkat berlayar. Dia juga telepon saya minta doa. Kami sangat dekat," kenang Erna dengan sesekali menyeka air matanya.
"Hingga saat ini kami masih yakin Pandu akan kembali berkumpul dengan keluarga," tambah Erna.
Sementara istri Pandu, Mega tidak terlihat berkumpul dengan keluarga besar di teras rumah malam itu. Dia berada di dalam rumah.
"Mega ada di rumah. Dia sering tanya kapan Pandu pulang," kata Erna.
Selain Serda Pandu, satu lagi warga Banyuwangi awak Kapal Selam Nanggala adalah Sertu Mes Dedi Hari Susilo.
Baca juga: Komunikasi Terakhir Terjadi saat Subuh, Ini Kronologi Kapal Selam KRI Nanggala 402 Hilang Kontak
Baca juga: Kapal Selam TNI AL Diduga Hilang di Palung 700 m, Ini Sejarah KRI Nanggala 402, Datang Tahun 1981
Keluarga Sertu Mes Dedi Hari Susilo saat dihubungi berada di Lanal Banyuwangi.
"Belum ada kabar. Saya menunggu di Lanal. Semoga baik-baik saja," kata Sudarmaji, ayah dari Sertu Mes Dedi Hari Susilo, Kamis (22/4/2021).