Ayah Menangis Lihat Anaknya Babak Belur hingga Dirantai Sang Pacar, Pelaku Menolak Dipenjara
RL (30) disekap hingga dianiaya sampai dirantai oleh Maniur Sitohang (43) di Jalan Tangguk Bongkar, Kelurahan Tegal Sari Mandala, Kecamatan Medan Dena
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: khairunnisa
"Jangan nangis bapak, harus sehat biar bisa berjuang demi anak bapak ini. Jangan sakit, jangan," tutur perekam.
RL lantas mengatakan ia disiksa oleh pelaku.
"Bendol-bendol semua, pakai obeng pakai tang dibuatnya dicucuknya dilipatnya. Pakai api dibuatnya, semua dibikinnya, semua semua dibikinnya, diinjaknya perutku," rintih korban.
Sang korban menyebutkan dirinya dirantai menggunakan rantai anjing. "Pakai rantai anjing dibuatnya," cetusnya.
Sang ayah, menyebut bahwa anaknya sudah 3 hari disekap dan tak diberi makan hingga disiksa di Jalan Tangguk Bongkar.

"Dirantai 3 hari dirantai enggak dikasih makan di Jalan Tangguk Bongkar, sakit kali anakku ini," cetus sang ayah sambil memeluk anaknya.
Maniur Sitohang ditangkap Polisi saat sedang tidur.
Saat akan dibawa, Maniur Sitohang sempat meminta agar tak dipenjara.
"Tolonglah pak hubungi keluargaku. Biar kita bicarakan pak, jangan masukkan saya ke sel penjara," ucap pelaku berusaha memberikan iming-iming diduga uang.
Berdasarkan pengakuan ayah korban, SS (64), ada anggota keluarga pelaku yang ternyata seorang aparat kepolisian.
Kakak pelaku diketahui merupakan perwira berpangkat AKBP di Lampung.
"Ada tujuh anaknya di situ semua tinggal, besar rumahnya. Orang beradalah, keluarganya pengacara, abangnya ada yang polisi. Jadi cerita di kantor polisi Medan Area tadi kenal aku sama abang mu kayak gitulah. Terus pelaku dibelikan ayam goreng," tutur ayah korban, Jumat (23/4/2021).
Ketika dibantu diamankan oleh warga setempat, korban mengaku pelaku adalah teman pria yang memang dekat dengannya.
Namun pada suatu ketika ia menolak ajakan pelaku untuk menikah.
Korban mulai menjaga jarak dari pelaku setelah mengetahui peranggai pelaku yang kasar dan mencurigai pelaku adalah pemakai narkoba.