Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Ayah Menangis Lihat Anaknya Babak Belur hingga Dirantai Sang Pacar, Pelaku Menolak Dipenjara

RL (30) disekap hingga dianiaya sampai dirantai oleh Maniur Sitohang (43) di Jalan Tangguk Bongkar, Kelurahan Tegal Sari Mandala, Kecamatan Medan Dena

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: khairunnisa
TRIBUN MEDAN / HO
Seorang wanita mengalami penyekapan hingga dirantai di lehernya di wilayah Jalan Tangguk Bongkar, Kelurahan Tegal Sari Mandala, Medan Denai, Jumat (23/4/2021) subuh. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM --Nasib pilu dialami seorang janda di Kota Medan, Sumatera Utara.

RL (30), seorang janda dua anak mengalami kekerasan oleh kekasihnya sendiri.

Wanita tersebut bahkan disekap hingga dirantai oleh pacarnya.

RL disekap hingga dianiaya sampai dirantai oleh Maniur Sitohang (43) di Jalan Tangguk Bongkar, Kelurahan Tegal Sari Mandala, Kecamatan Medan Denai, Kota Medan.

Saat ditemukan, RL dalam kondisi babak belur.

Banyak luka lebam di sekujur tubuhnya.

Bahkan leher RL juga dirantai.

"Iya benar, berantem suami istri, KDRT," kata Kapolsek Medan Area Kompol Faidir Chaniago dikutip dari Tribun Medan.

Pelaku penganiayaan sudah diamankan.

"Pelaku, suaminya sudah diamankan," katanya.

Faidir juga menerangkan ada banyak luka di tubuh korban.

"Memang ada luka di leher dan di tubuh. Sudah dibawa ke rumah sakit sama anggota," tuturnya.

RL rupanya sudah disekap selama 3 hari oleh pelaku.

Saat penangkapan, ayah RL juga turut ikut.

Polisi mengamankan pelaku penganiayaan seorang janda Rina Simanungkalit (33) yang dirantai hingga 3 hari dan disiksa hingga kepalanya bocor, Jumat (23/4/2021) /HO / Tribun Medan
Polisi mengamankan pelaku penganiayaan seorang janda Rina Simanungkalit (33) yang dirantai hingga 3 hari dan disiksa hingga kepalanya bocor, Jumat (23/4/2021) /HO / Tribun Medan ()

Ayah RL tak kuasa menahan tangisnya saat melihat kondisi sang anak.

"Jangan nangis bapak, harus sehat biar bisa berjuang demi anak bapak ini. Jangan sakit, jangan," tutur perekam.

RL lantas mengatakan ia disiksa oleh pelaku.

"Bendol-bendol semua, pakai obeng pakai tang dibuatnya dicucuknya dilipatnya. Pakai api dibuatnya, semua dibikinnya, semua semua dibikinnya, diinjaknya perutku," rintih korban.

Sang korban menyebutkan dirinya dirantai menggunakan rantai anjing. "Pakai rantai anjing dibuatnya," cetusnya.

Sang ayah, menyebut bahwa anaknya sudah 3 hari disekap dan tak diberi makan hingga disiksa di Jalan Tangguk Bongkar.

Seorang wanita mengalami penyekapan hingga dirantai di lehernya di wilayah Jalan Tangguk Bongkar, Kelurahan Tegal Sari Mandala, Medan Denai, subuh, Jumat (23/4/2021). HO / Tribun Medan
Seorang wanita mengalami penyekapan hingga dirantai di lehernya di wilayah Jalan Tangguk Bongkar, Kelurahan Tegal Sari Mandala, Medan Denai, subuh, Jumat (23/4/2021). HO / Tribun Medan ()

"Dirantai 3 hari dirantai enggak dikasih makan di Jalan Tangguk Bongkar, sakit kali anakku ini," cetus sang ayah sambil memeluk anaknya.

Maniur Sitohang ditangkap Polisi saat sedang tidur.

Saat akan dibawa, Maniur Sitohang sempat meminta agar tak dipenjara.

"Tolonglah pak hubungi keluargaku. Biar kita bicarakan pak, jangan masukkan saya ke sel penjara," ucap pelaku berusaha memberikan iming-iming diduga uang.

Berdasarkan pengakuan ayah korban, SS (64), ada anggota keluarga pelaku yang ternyata seorang aparat kepolisian.

Kakak pelaku diketahui merupakan perwira berpangkat AKBP di Lampung.

"Ada tujuh anaknya di situ semua tinggal, besar rumahnya. Orang beradalah, keluarganya pengacara, abangnya ada yang polisi. Jadi cerita di kantor polisi Medan Area tadi kenal aku sama abang mu kayak gitulah. Terus pelaku dibelikan ayam goreng," tutur ayah korban, Jumat (23/4/2021).

Ketika dibantu diamankan oleh warga setempat, korban mengaku pelaku adalah teman pria yang memang dekat dengannya.

Namun pada suatu ketika ia menolak ajakan pelaku untuk menikah.

Korban mulai menjaga jarak dari pelaku setelah mengetahui peranggai pelaku yang kasar dan mencurigai pelaku adalah pemakai narkoba.

Setelah menjauhi korban, pelaku sempat nekat menculik anak korban.

"Beberapa bulan lalu, saya jaga jarak dengan pelaku. Tetapi pelaku nekat, mendatangi rumah orangtua saya dan menculik anak saya bernama Dian (7)," ungkap korban yang merupakan janda beranak 2, Jumat (23/4/2021).

Korban bercerita, anaknya pada saat itu dijadikan sandera pelaku.

"Bahkan anak saya Dian mengalami kekerasan dengan ditunjang dari atas lantai 2," beber korban.

Korban kemudian sempat mempolisikan pelaku atas insiden penganiayaan itu namun laporannya dicabut gara-gara mendapat ancaman dari pelaku.

Pelaku mengancam akan membunuh seluruh keluarga korban jika tidak mau mencabut laporan dan berdamai.

Ancaman tersebut akhirnya membuat korban menarik laporannya.

Puncaknya adalah pada Selasa (20/4/2021), dirinya disekap oleh pelaku dan disiksa hingga Jumat (23/4/2021).

"Saya takut sekali pak, tolong pak dampingi saya mengadu ke polisi," ujar korban saat berlindung di rumah warga setempat dekat kediaman pelaku seusai berhasil melarikan diri.

Sementara itu mendampingi anaknya, ayah korban, SS (64) turut bercerita jika pelaku tergolong sebagai orang kaya sehingga mereka takut mempolisikan pelaku.

"Kami orang miskin, mereka orang kaya pak, dulu cucu saya disiksa, dan laporan kami ke pihak polisi disuruh cabut. Boru saya ini bodoh pak, mau dia mencabut karena takut. Kalau saya sudah siap mati untuk berjuang," kata ayah korban.

Tribun Medan 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved