Kasus Covid-19 Meroket, Orang-orang Kaya India Pilih Kabur, Rogoh Rp 550 Juta untuk Sewa Jet Pribadi

Lonjakan kasus itu mendorong orang-orang kaya India untuk membayar ribuan dollar untuk penerbangan ke luar negeri

Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
Tumisu/Pixabay
ilustrasi Covid-19 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Orang- orang kaya di India rela membayar ratusan juta rupiah untuk kabur karena tingginya kasus infeksi virus corona harian di negara itu.

Seperti dilansir Insider, dalam seminggu terakhir, India telah menjadi pusat penularan baru virus corona.

Kasus Covid-19 telah membanjiri sistem perawatan kesehatan dan krematorium negara itu.

Kondisi diperparah dengan kurangnya pasokan oksigen.

Pada Minggu (25/4/2021), pejabat kesehatan masyarakat melaporkan 349.691 kasus Covid-19 baru di negara itu, menurut Sky News.

Mereka juga melaporkan adanya 2.767 kematian, rekor harian lainnya.

Anggota staf medis yang mengenakan APD membawa jenazah pasien Covid-19 di sebuah rumah sakit di Amritsar, India pada 24 April 2021.
Anggota staf medis yang mengenakan APD membawa jenazah pasien Covid-19 di sebuah rumah sakit di Amritsar, India pada 24 April 2021. (Narinder NANU / AFP)

Beberapa negara bahkan mengumumkan akan menerapkan pembatasan perjalanan pada pengunjung dari India.

Lonjakan kasus itu mendorong orang-orang kaya India untuk membayar ribuan dollar untuk penerbangan menit terakhir dan jet pribadi saat pembatasan perjalanan diberlakukan.

Baca juga: Mutasi Virus Corona dari India Masuk Indonesia, 10 Orang Terinfeksi Ada di Daerah Ini

Baca juga: Banyak Warga Negara India Masuk, Angka Positif Covid-19 di Indonesia Naik, DPR : Ketatkan Lagi !

Dilaporkan salah satu tujuan populer adalah Uni Emirat Arab, yang tidak jauh dari India dan biasanya ada ratusan penerbangan ke sana.

Namun, Minggu ini UEA mengumumkan larangan masuk pelancong dari India selama 10 hari dari 25 April, menurut Gulf News.

Seorang juru bicara perusahaan charter Air Charter Service India mengatakan kepada AFP bahwa jumlah minat terhadap jet pribadi "benar-benar gila".

"Kami memiliki 12 penerbangan menuju Dubai besok dan setiap penerbangan benar-benar penuh," kata juru bicara itu Jumat (23/4/2021), menurut The Economic Times.

Pesawat jet Beechjet 400A
ilustrasi pesawat jet Beechjet 400A (Youtube.com)

Penyedia jet pribadi lainnya, Enthrall Aviation, mengatakan pihaknya telah kewalahan dengan ratusan pertanyaan selama beberapa hari terakhir.

"Kami telah meminta lebih banyak pesawat dari luar negeri untuk memenuhi permintaan."

"Biayanya $ 38.000 (Rp550 juta) untuk menyewa jet dengan 13 tempat duduk dari Mumbai ke Dubai dan $ 31.000 (Rp 448 juta) untuk menyewa pesawat dengan enam tempat duduk," kata juru bicara Enthrall Aviation, menurut The Economic Times.

"Orang-orang membuat kelompok sendiri dan mengatur pembagian tempat duduk di jet pribadi."

"Kami memiliki beberapa permintaan untuk ke Thailand tetapi sebagian besar permintaan adalah ke Dubai," tambah mereka.

Penumpang berjalan dengan barang bawaan mereka saat tiba di Bandara Internasional Sardar Vallabhbhai Patel saat penerbangan domestik dilanjutkan setelah pemerintah melonggarkan lockdown, di Ahmedabad, India pada 25 Mei 2020.
Penumpang berjalan dengan barang bawaan mereka saat tiba di Bandara Internasional Sardar Vallabhbhai Patel saat penerbangan domestik dilanjutkan setelah pemerintah melonggarkan lockdown, di Ahmedabad, India pada 25 Mei 2020. (SAM PANTHAKY / AFP)

Menurut Sunday Times, setidaknya 8 jet pribadi diterbangkan ke Inggris dari India dalam 24 jam terakhir karena Inggris menerapkan larangan perjalanannya sendiri di negara itu.

Dilaporkan bahwa jet pribadi mungkin berharga lebih dari $ 138.000 (Rp1,9 miliar) untuk disewa untuk penerbangan sembilan jam.

Sementara ini, India tengah menghadapi gelombang virus corona kedua yang tak terduga dan juga parah.

Sebuah video mengejutkan dari BBC, yang diterbitkan Kamis, menunjukkan orang-orang sekarat ditandu sambil menunggu bantuan di luar rumah sakit.

Di New Delhi, kota yang sangat terpukul, satu orang dikatakan meninggal karena COVID-19 setiap empat menit.

Pemerintah AS mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka sangat prihatin dengan situasi yang memburuk di negara itu.

Mereka sedang dalam pembicaraan tingkat tinggi untuk mengerahkan bantuan tambahan kepada petugas perawatan kesehatan India.

"Hati kami tertuju kepada orang-orang India di tengah wabah Covid-19 yang mengerikan," kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken di Twitter.

"Kami bekerja erat dengan mitra kami di pemerintah India, dan kami akan segera mengerahkan dukungan tambahan kepada rakyat India dan pahlawan perawatan kesehatan India."

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Berita lainnya seputar Covid-19 di India

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved