Modus Komplotan Pencuri Infokus Sekolah di Kota Bogor, Incar Sasaran Secara Acak Lewat Google Maps

Terungkap modus pencuri infokus disekolah-sekolah dengan menggunakan kemampuan google galery dan google maps.

Penulis: Lingga Arvian Nugroho | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
TribunnewsBogor.com/Lingga Arvian Nugroho
Pencuri infokus di Sekolah Kota Bogor ditangkap. 

Setelah melakukan pemetaan melalui data-data yang tersaji di Google Gallery dan Google Maps, komplotan pencuri itu langsung menyiapkan mobil dan berangkat menuju lokasi target sasaran.

"Kalau tinggal di Banten, iya satu hari satu malam (perjalanan Banten Bogor), jalurnya ikut google map," katanya.

Sesampainya di lokasi komplotan ini lamgsung memarkirkan kendaraannya.

Sementara Indra dan Andri berjaga di lokasi, Ahmad yang bertugas sebagai eksekutor langsung melakukan aksi mencongkel infokus yang ada di setiap ruang kelas.

Tak butuh waklama, kurang dari satu jam pihaknya bisa mencongkel sembilan infokus di dalam ruang kelas SMAN 8 Kota Bogor.

Aksi kejahatan komplotan spersialis infokus ini bisa dihentikan sebelum pelaku membawa barang curiannya.

Baca juga: Ditangkap saat Beraksi di Sekolahan, Komplotan Maling Ngaku Pakai Google Maps untuk Petakan Target

Wakapolresta Bogor AKBP Arsal Sahban mengatakan bahwa penangkapan para tersangka ketika melakukan aksi kejahatannya adalah bermula dari adanya patroli yang di lakukan oleh Tim Kujang.

Ketika itu polisi yang sedang melakukan patroli curiga dengan kendaraan yang diparkir di mini market.

Saat diintrogasi pelaku mengaku sedang menunggu temannya yang sedang mengambil barang di SMAN 8.

Ketika ditelusuri rupanya pelaku sedang mencuri infokus.

"Iya pelaku ini mengambil dengan cara dibuka diambil satu-persatu (infokus disetiap kelas) sampai sembilan, kemudian dibawa, tap belum sempat keluar dari dalam sekolah ini sudah bisa disergap dengan anggota kita yang sedang patroli," katanya didampingi oleh Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Dhoni saat pers rilis di SMAN 8 Kota Bogor, Jumat (30/4/2021).

Dalam menjalankan aksinya para pelaku ini hanya bermodalkan dua obeng yakni obeng kembang atau obeng plus serta obeng min.

Obeng tersebut kata Arsal digunakan para pelaku untuk mencongkel dan membuka baut infokus.

Tak hanya itu, dari olah TKP rupanya ada juga kelemahan dari penjagaan sekolah yang tidak mengunci seluruh jendela dan pintu.

"Ini juga yang kita ingatkan pada sekolah-sekolah untuk pengamanan ini harus diamankan dengan dikunci, baik untuk jendela maupun pintu dikunci jangan dibiarkan terbuka, jadi jangan hanya ditutup tapi juga dikunci," ujarnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved