TERUNGKAP Ada Cairan Ini di Sate Beracun yang Tewaskan Bocah, Wanita Misterius Terancam Hukuman Mati

Karena paket itu ditolak, Bandiman membawanya pulang untuk makanan berbuka puasa.

Penulis: khairunnisa | Editor: Damanhuri
kolase Tribun Jogja
Bandiman memperlihatkan foto anaknya yang meninggal seusai menyantap paket sate misterius, Senin (26/4/2021) 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Fakta baru kasus sate beracun yang menewaskan anak seorang driver ojek online (ojol) di Yogyakarta terungkap.

Hal itu terkait dengan jenis racun yang terkandung dalam sate beracun tersebut.

Rupanya, sate yang dibawa wanita misterius itu dicampur dengan racun mematikan.

Sebelumnya diwartakan, seorang bocah bernama Naba (8) tewas usai makan sate yang dikirim oleh seorang wanita misterius.

Sosok sang wanita misterius nyatanya hingga kini masih buron.

Meski begitu, polisi sudah mengantongi ciri-ciri pengirim paket sate yang dimakan anak Bandiman, pengemudi ojek online di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, sebelum tewas keracunan.

Baca juga: Bocoran Ikatan Cinta Malam Ini 2 Mei - Aldebaran Dapat Wangsit dari Roy, Pembunuh Bakal Terungkap ?

"Baru ciri-ciri, untuk identitasnya semoga tidak lama lagi," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Bantul AKP Ngadi dilansir dari Kompas.com

Kini polisi juga sedang mencocokan keterangan saksi dengan kamera pemantau di sekitar lokasi kejadian.

Dengan perkembangan penyidikan sejauh ini, Ngadi yakin pengirim paket beracun itu bisa segera ditangkap.

Racun dalam Sate

Sempat jadi misteri, akhirnya terkuak jenis racun apa yang terkandung dalam sate yang dibawa wanita misterius di Yogyakarta.

Hasil Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DI Yogyakarta sudah menyebutkan bumbu dicampur dengan racun potasium sianida .

Dikutip dari Tribun Jogja, Ahli Forensik Universitas Gadjah Mada (UGM), dr Lipur Riyantiningtyas BS SH SpF mengungkapkan, potasium sianida adalah jenis racun yang banyak beredar bebas.

Biasanya, racun itu digunakan sebagai obat hama atau tikus.

“Sianida adalah senyawa kimia yang mengandung gugus C dan N, dengan atom atom C terikat 3 atom N,” kata dr Lipur kepada Tribun Jogja.

Wanita Misterius Pembawa Sate Beracun Diburu, Driver Ojol Bongkar Ciri-cirinya, Sempat Tanyakan Ini
Wanita Misterius Pembawa Sate Beracun Diburu, Driver Ojol Bongkar Ciri-cirinya, Sempat Tanyakan Ini (kolase Tribun Jogja)

Menurut dia, jika sianida masuk ke dalam tubuh dalam jumlah besar, maka sianida itu akan mencegah sel menggunakan O2 atau oksigen.

Dari situ, sel-sel akan mati.

“Dalam jumlah yang kecil, sianida akan menimbulkan gejala mual, muntah, sakit kepala, pusing, gelisah, nafas sesak dan tubuh lemas,” papar dr Lipur.

Kemudian, jika sianida masuk ke dalam tubuh dengan jumlah besar, maka itu akan menyebabkan denyut nadi lambat dan hilang kesadaran.

“Korban juga bisa kejang, kerusakan paru, gagal napas yan akhirnya akan meninggal.

"Dosis letalnya 1,5mg/kg berat badan,” katanya lagi.

Masih berdasarkan keterangan dr Lipur, dosis letal merupakan dosis yang sudah diambang batas atas tubuh orang yang mengonsumsi.

Baca juga: Motif Ibu dan Selingkuhan Bunuh Anak 2 Tahun Terungkap, Dokter Curiga Temukan Ini di Tubuh Korban

Hitungannya, jika si anak memiliki berat badan 30 kg, maka dosis letalnya sekitar 45 gram.

“Si ibu yang juga menyantap sate, kemungkinan dia makan dengan porsi sedikit. Sehingga, ibu selamat,” tambah Lipur.

Menurut teori, sianida memiliki bau seperti kacang almond, tidak berwarna dan pahit.

Polsek Sewon melakukan penyelidikan terkait kematian Naba Faiz Prasetya (8) setelah makan sate
Polsek Sewon melakukan penyelidikan terkait kematian Naba Faiz Prasetya (8) setelah makan sate (dok.Polsek Sewon)

Ciri-ciri Wanita Misterius

Sebagai informasi, paket takjil berisi sate yang sudah dipastikan mengandung racun itu dikirimkan seorang perempuan misterius.

berusia sekitar 25 tahun, kulitnya putih, dan tinggi badannya berkisar 160 sentimeter.

Saat menitipkan makanan untuk dikirimkan dari sekitar Stadion Mandala Krida Yogyakarta, pada Minggu (25/4/2021), perempuan itu mengenakan baju krem.

Dia membawa dua kotak makanan berisi lontong dan kudapan.

"Dia bilang saya tidak punya aplikasi tapi saya ingin mengirimkan paket takjil ke Bangunjiwo, Kapanewon Kasihan, Bantul," kata Bandiman saat dihubungi, Selasa (27/4/2021).

Baca juga: Terkuak Alasan Rano Karno Bongkar Rumah Si Doel, Sedih Banyak Kenangan : Mau Tidak Mau

Wanita Misterius Terancam Hukuman Mati

Dr G Widiartana SH MHum, Dosen Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) mengatakan kasus pada dasarnya sudah masuk pembunuhan berencana.

“Setiap pembunuhan dengan racun dapat dipastikan merupakan pembunuhan berencana,” katanya kepada Tribun Jogja, Sabtu (1/5/2021).

Ia menjelaskan, hal itu lantaran ada jeda waktu yang cukup banyak antara niat dengan pelaksanaan perbuatan yang menghilangkan nyawa orang.

Ditanya mengenai hukuman apa yang bakal diterima pelaku, Widiartana menambahkan, pelaku bisa saja dihukum mati.

“Ancaman sanksinya maksimal pidana mati,” tambah anggota Asosiasi Pengajar Viktimologi Indonesia (APVI) itu.

lustrasi penjahat pembunuhan
lustrasi penjahat pembunuhan (TribunnewsBogor.com/Mohamad Afkar Sarvika)

Widiartana mengatakan, ancaman hukuman itu sudah dirumuskan dalam Pasal 340 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP)

“Dalam Pasal 340 KUHP, pidana mati itu dialternatifkan dengan pidana penjara seumur hidup serta pidana penjara paling lama 20 tahun,” bebernya.

Dilanjutkannya, hakim tidak mesti menjatuhkan pidana mati.

Keputusan itu tergantung dari hal-hal yang memberatkan dan meringankan bagi terdakwa.

“Jika ada banyak hal yang meringankan, bisa saja hakim menjatuhkan pidana penjara paling lama 20 tahun,” tandasnya.

Baca juga: Eksplore Potensi Wisata Bogor Lewat Fotografi, IBI Kesatuan Harap Bogor Jadi Tujuan Wisatawan

Naba dan Titik Makan Sate Beracun

Untuk mengantarkan paket dari sang wanita misterius, Bandiman meminta ongkos sebesar kepada perempuan tersebut sebesar Rp 25.000, tapi dia malah diberikan Rp 30.000.

Perempuan tersebut mengaku paket itu dikirimkan oleh seseorang bernama Pak Hamid yang tinggal di kawasan Pakualaman untuk seseorang bernama Tomi di Kapanewon Kasihan, Bantul.

Sesampai di alamat tujuan, Tomi merasa tidak memesan paket takjil.

Tomi juga tidak mengenal dengan Hamid yang tinggal di kawasan Pakualaman.

Karena paket itu ditolak, Bandiman membawanya pulang untuk makanan berbuka puasa.

Makanan itu disantap bersama anak dan istrinya.

"Anak saya bilangnya pahit panas dan lari ke kulkas minum," sebut Bandiman.

Ketika berjalan, Naba (8), anak Bandiman mendadak tersungkur.

Tidak lama setelah itu, Titik Rini, istri Bandiman, muntah.

Keduanya kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Kota Yogyakarta.

Namun, nyawa Naba tidak tertolong.

Sedangkan, Titik yang kini masih dalam perawatan di rumah sakit mengatakan, dari tampilannya tidak ada yang mencurigakan dari lontong itu.

"Kalau basi kayaknya enggak, soalnya enggak bau, lontonge masih bagus," kata Titik.

(Kolase Tribun Jogja)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved