Sate Ayam Beracun

Modus Pelaku Tutupi Kejahatannya Terbongkar, Kirim Sate Sianida Tak Berkutik Ditanya Bentuk Lontong

Terungkap misteri paket sate beracun yang tewaskan bocah di Bantul. Ternyata sate itu dikirim oleh perempuan berinisial NA (25).

Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Ardhi Sanjaya
Ist/ Kolase Tribun Jogja
Terungkap kasus sate beracun yang tewaskan seorang bocah di Bantul. Wanita pengirim sate telah diamankan. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Teka-teki wanita pengirim sate beracun yang menewaskan seorang bocah di Bantul, Yogyakarta terungkap.

Baru-baru ini polisi berhasil mengamankan wanita pengirim paket sate beracun itu.

Diketahui wanita itu berinisial NA (25) asal Majalengka, Jawa Barat.

Ia diamankan pada Jumat (30/4/2021) kemarin di kediamannya di Potorono, Bantul.

"Tersangka tidak melarikan diri, kami amankan di rumahnya," kata Direskrimum Polda DIY, Kombes Pol Burkhan Rudy Satria saat jumpa pers di Mapolres Bantul, Senin (03/05/2021).

Adapun sejumlah petunjuk ditemukan polisi selama penyelidikan.

Mulai dari bungkus sate hingga lontong.

Dijelaskan bahwa, bungkus sate tersebut sangat spesifik dan dapat menunjukkan tempat dimana sate tersebut dibeli.

"Dari bungkusnya kami bisa tahu belinya dimana. Kemudian bungkus lontongnya juga berbeda, seperti lopis. Jadi kami tahu belinya dimana. Kemudian kami telusuri," bebernya.

Selain dari bungkus, jaket tersangka juga menjadi kunci penangkapan tersangka.

Baca juga: Diduga Cemburu, Mantan Narapidana di Cianjur Tega Bakar Kekasihnya Hidup-hidup

Baca juga: Video Penangkapan NA Jadi Sorotan, Bungkus Sate dan Jaket Wanita Tinggi Semampai Ini Jadi Kunci

Hanya saja jaket berwarna krem tersebut telah dibuang di tempat sampah.

Meski tidak berhasil menemukan jaket yang dikenakan tersangka, petugas berhasil mengamankan sejumlah barang bukti.

Barang bukti yang diamankan antara lain dua buah motor, helm berwarna merah, sandal jepit, enam tusuk sate, lontong yang sudah bercampur sambal kacang, agar-agar, resoles, pastel, mata kebo, kue pisang, dan uang Rp 30.000.

"Kami belum bisa menemukan sianida yang digunakan untuk meracuni makanan," ujarnya.

Tersangka dijerat Pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman pidana mati atau seumur hidup atau paling lama 20 tahun.

Beli sianida online

Seperti diketahui bahwa tersangka menaburkan sianida ke paket satenya.

Ternyawa, racun itu dibeli oleh tersangka secara daring.

"Makanya kami sebut ini sebagai pembunuhan berencana. Karena racun tersebut sudah dibeli sejak tiga bulan lalu. Selain itu dia sengaja memesan ojek online tanpa aplikasi, karena dianggap lebih aman. Tersangka mengaku tidak memiliki aplikasi saat memesan,"sambungnya.

nani aprilliani kopi sianida
nani aprilliani kopi sianida (Ist)

Sementara terkait motif pembunuhan, ia menyebut tersangka merasa sakit hati oleh Tomy, sosok asli yang jadi target penerima paket sate beracun tersebut.

Diduga tersangka pernah menjalin hubungan dengan Tomy

Tersangka mengaku sakit hati karena Tomy menikah dengan perempuan lain.

Saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan, sebab tersangka masih banyak diam saat pemeriksaan.

"Masih kami dalami, apakah nanti ada tersangka lain, kami masih mendalami,"ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, terungkap sosok Tomy yang menjadi target paket sate beracun di Bantul, Yogyakarta.

Diketahui Tomy merupakan orang yang dituju oleh wanita misterius pengirim sate.

Wanita misterius itu meminta tolong kepada driver ojol bernama Bandiman untuk mengantarkan paket sate itu ke alamat rumah Tomy.

Ketika itu, wanita misterius tersebut meminta agar pengirim disebutkan secara acak atas nama H.

Baca juga: Bukan Anak Ojol, Target Sate Racun Wanita Misterius Penyidik Senior Berpangkat Aiptu, Ini Faktanya

Baca juga: Terancam Hukuman Mati, Terungkap NA Kirim Sate Sianida karena Motif Asmara, Sakit Hati Batal Nikah

Setibanya paket, Tomy enggan menerima paket itu karena merasa tak memiliki teman bernama H.

Tomy lantas memberikan paket sate itu kepada Bandiman.

Paket sate itu pun dibawa pulang oleh Bandiman.

Hingga kemudian paket sate itu disantap oleh anak Bandiman.

Anak Bandiman, NFP (8) meninggal dunia setelah menyantap sate itu.

Setelah ditelusuri lebih dalam, ternyata sate tersebut mengandung racun.

Dari hasil pemeriksaan, sate itu mengandung sianida.

Sementara itu, selidik punya selidik, Tomy yang jadi target Paket Sate dicampur Potasium Sianida ternyata anggota polisi.

Tomy adalah anggota Kepolisian di bagian Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polresta Yogyakarta.

Pangkatnya Aiptu dan sudah menjadi penyidik senior di Reskrim Polresta Yogyakarta.

Informasi itu dibenarkan oleh Kasubbag Humas Polresta Yogyakarta AKP Timbul Sasana Raharja kepada Tribunjogja.com , Minggu (2/5/2021).

Ia menjelaskan, Tomy berpangkat Aiptu dan kini masih berstatus sebagai penyidik senior di Satreskrim Polresta Yogyakarta.

"Betul, yang bersangkutan adalah penyidik senior di Reskrim Polresta Yogyakarta, pangkatnya Aiptu," jelasnya.

Timbul mengatakan ratusan kasus kriminal pernah ditangani.

Saat ditanya terkait kasus kriminal paling krusial yang pernah ditangani oleh Tomy, Timbul belum memastikan lebih lanjut.

"Belum tahu pasti kalau itu, banyak ya," kata Timbul

Penelusuran Tribun Jogja, Tomy pernah mendapatkan penghargaan dari Polda DIY pada 2017 silam sebagai penyidik terbaik.

Timbul pun membenarkan adanya informasi tersebut dan menegaskan bahwa Tomy memang penyidik senior dengan kinerja yang baik.

"Ya karena sudah senior di reskrim Polresta, artinya memang bisa bekerja," terang dia.

(TribunJogja.com/TribunnewsBogor.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved