Ramadhan 2021
Tinggal 2 Kesempatan Lagi, Catat Ini Waktu Malam Lailatul Qadar, Keutamaan dan Doa Lengkapnya
malam Lailatul Qadar tinggal 2 kali kesempatan lagi, yakni di malam 27 dan malam 29 Ramadhan.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Selama 10 malam ganjil terakhir bulan Ramadan, sahabat muslim sangat dianjurkan memperbanyak doa.
Satu di antara doa tersebut merupakan doa yang biasa dibaca menyambut malam Lailatul Qadar.
Apalagi, malam Lailatul Qadar tinggal 2 kali kesempatan lagi, yakni di malam 27 dan malam 29 Ramadhan.
Malam ini, adalah malam ke-26 bulan Ramadan.
Pada malam yang dimuliakan inilah Allah SWT menurunkan rahmat, keberkahan hingga pintu maaf selebar-lebarnya.
Tentu saja, untuk meraih itu hendaknya seorang muslim bermunajat kepada-Nya.
Oleh karena itu, sahabat muslim sangat dianjurkan juga untuk mengerjakan amalan-amalan.
Yakni memperbanyak itikaf, berzikir, salat malam dan berdoa.
Adapun doa yang di baca di 10 malam terakhir Ramadan yakni doa Lailatul Qadar.
Berikut ini TribunJabar.id rangkum doa yang dibaca di 10 malam terakhir Ramadan atau Lailatul Qadar.
Bacaan doa Lailatul Qadar
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni
Artinya:
"Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Engkau mencintai orang yang meminta maaf, karenanya maafkanlah aku."
Bacaan doa Lailatul Qadar ini diambil dari riwayat hadis Aisyah Radhiyallahu 'anha
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ قُولِى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
Aisyah berkata, "Aku pernah bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu jika saja ada suatu hari yang aku tahu bahwa malam tersebut adalah lailatul qadar, lantas apa doa yang mesti kuucapkan?"
Jawab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, "Berdoalah: Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni (Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Engkau mencintai orang yang meminta maaf, karenanya maafkanlah aku)."
(HR. Tirmidzi no. 3513 dan Ibnu Majah no. 3850. Abu ‘Isa At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Adapun doa Lailatul Qadar dapat dipanjatkan di sela-sela zikir atau doa wirid, terutama setelah melaksanakan salat malam.
Dilansir TribunJabar.id dari rumasyho.com, hadis tersebut dibawakan Imam Tirmidzi dalam bab Keutamaan meminta maaf dan ampunan Allah SWT.
Para ulama menyimpulkan dari hadis tersebut anjuran memperbanyak doa di Malam Lailatul Qadar.
Doa tersebut jaami berarti syarat akan makna meski singkat.
Doa yang dianjurkan Rasulullah itu pun mengandung ketaatan hamba kepada Allah dan tidak luput dari dosa.
Meski begitu pendapat lain dari Al Baihaqi mengatakan bahwa meminta maaf atas kesalahan dianjurkan setiap waktu, tidak khusus di Malam Lailatul Qadar saja.
Adapun menukil dari hadis Aisyah menunjukkan berdoa di Malam Lailatul Qadar juga diperantarai dengan bertawassul asma Allah SWT.
Maka dianjurkan pula untuk bermunajat memanjatkan asma (nama atau sifat Allah) terlebih dahulu.
Dengan begitu doa tersebut pun menetapkan sifat mahabbah (cinta) bagi Allah SWT.
Pada Malam Lailatul Qadar dosa setiap orang yang menghidupkan malam tersebut akan diampuni oleh Allah SWT.
Dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Barangsiapa melaksanakan salat pada Malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR. Bukhari no. 1901)
Ada banyak keistimewaan yang sayang dilewatkan umat muslim.
Malam Lailatul Qadar adalah malam yang penuh keberkahan.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al Quran Surat Ad Dukhon : 3.
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ
"Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan." (QS. Ad Dukhon: 3).
Malam penuh berkah ini adalah Malam Lailatul Qadar.
Dari dalil ini artinya sudah menunjukkan keistimewaan dan keutamaan Malam Lailatul Qadar.
Keutamaan lainnya di Malam Lailatul Qadar yakni turunnya malaikat-malaikat termasuk Malaikat Jibril.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al Quran Surat Al Qadar: 4.
تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا
"Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril." (QS. Al Qadar: 4).
Dalam ayat di atas Malaikat Jibril disebut 'Ar Ruuh' artinya dispesialkan menunjukkan kemuliaan dan keutamaan.
Turunnya malaikat pada Malam Lailatul Qadar artinya bahwa banyaknya keberkahan pada malam tersebut.
Turunnya para malaikat termasuk Malaikat Jibril menandakan turunnya berkah dan rahmat Allah SWT.
Malaikat akan turun dan melihat mukminin yang membacakan Al Quran.
Kemudian para malaikat pun akan mengitari orang-orang yang berada dalam majelis zikir dan ilmu.
Para malaikat akan meletakkan sayap-sayap mereka pada penuntut ilmu. (Tafsir Al Quran Surat Al ‘Azhim, 14: 407)
Baca juga: Doa Rasulullah SAW saat Nuzulul Quran, Laksanakan Amalan untuk Peringati Peristiwa Turunnya Al Quran
Ramadan Bulan Kesempatan untuk Bertaubat
Ramadan merupakan satu di antara bulan yang mulia, bulan kesempatan untuk bertaubat.
Dikutip dari eramuslim.com, hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW,
فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ رَمَضَانَ
شَهْرٌ افْتَرَضَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ صِيَامَهُ وَإِنِّي سَنَنْتُ لِلْمُسْلِمِينَ قِيَامَهُ
فَمَنْ صَامَهُ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا خَرَجَ مِنْ الذُّنُوبِ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ
Bersabda Rasulullah SAW, "Sesungguhnya Ramadan adalah bulan di mana Allah ta’aala wajibkan berpuasa dan aku sunahkan kaum muslimin menegakkan (salat malam).
Barangsiapa berpuasa dengan iman dan dan mengharap ke-Ridhaan Allah ta’aala, maka dosanya keluar seperti hari ibunya melahirkannya." (HR Ahmad 1596)
Dari hadis di atas barangsiapa yang bersungguh-sungguh berpuasa di bulan ini, Allah SWT akan mengampuni segenap dosanya.
Ia diumpamakan seperti bayi yang dilahirkan dari ibunya, artinya kembali suci tanpa dosa.
Tentu ini merupakan kesempatan bagi umat muslim yang tak boleh dilewatkan.
Oleh sebab itu, Allah SWT memberikan berkah di bulan Ramadan.
Umat muslim dapat mengerjakan segala kebaikan dan amalan di bulan mulia ini.
Tak lain untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, bertawakkal dan bertaubat.
Seperti diketahui ibadah puasa Ramadan ditujukkan untuk membentuk diri dan kembali pada Allah SWT.
Kembali pada Allah SWT yang dimaksud berarti adalah dengan bertaubat.
Dikutip dari muslim.or.id, Ibnu Taimiyyah menjelaskan taubat terdiri dari dua macam.
Dua di antaranya yakni taubat wajib dan taubat sunah.
Taubat wajib merupakan taubat karena meninggalkan suatu perintah atau melakukan suatu larangan.
Sementara taubat sunah adalah taubat karena meninggalkan perkara yang sunah dan melakukan yang makruh.
Kiranya tak ada seorangpun manusia yang tak luput dari kesalahan dan dosa yang membebaninya.
Setiap hari mungkin saja dosa dan kesalahan dikerjakan baik sadar maupun tidak sadar.
Oleh sebab itu berada di bulan Ramadan inilah kesempatan umat muslim untuk bertaubat dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Sesungguhnya Allah SWT akan mengampuni segala dosa umatnya kecuali dosa syirik , sebagaimana berfirman dalam Surat An-Nisaa ayat 48,
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ
Artinya:
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya."
Allah SWT juga berfirman dalam Al Quran Surat Az Zumar: 53).
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
"Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Begitu banyak rahmat yang Allah SWT berikan untuk umat manusia agar kembali pada-Nya (bertaubat).
Baca juga: Doa dan Dzikir Dibaca Rasulullah SAW Membuka Pintu Rezeki dan Taubat, Dibaca Setelah Sholat Dhuha
Taubat Nasuha
Untuk bertaubat sebaiknya dilakukan dengan bersungguh-sungguh.
Sebagaimana kutipan firman Allah SWT dalam Al Quran Surat At Tahrim: 8.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا
"Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya)..."
Dikutip dari wahdah.or.id, ada 6 syarat yang dipenui untuk melakukan taubat yang benar dan tulus.
1. Ikhlas kepada Allah SWT
Bertaubat yang dilakukan semata-mata karena mengharapkan ridha Allah SWT.
2. Taubat di waktu yang tepat
Sebaiknya bertaubat dilakukan pada waktu yang memungkinkan untuk dikabulkannya taubat.
Di antaranya sebelum matahari terbit dari arah barat, bahkan sebelum nyawa sampai di kerongkongan, karena Allah akan menerima taubat seorang hamba selama dia belum ghar-ghaah (sekarat).
3. Meninggalkan dosa, dan tidak benar jika seorang hamba mengaku bertaubat tetapi ia tetap dalam kemaksiatannya.
4. Menyesali dosa yang telah lalu
5. Ber’azam (tekad) untuk tidak mengulangi dosa.
6. Jika suatu dosa berhubungan dengan hak makhluk maka wajib mengembalikan hak tersebut kepada pemiliknya, meminta kehalalan dari mereka, berupa harta atau kehormatan atau yang lainnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Baca Doa ini di 10 Malam Terakhir Ramadan Lailatul Qadar Beserta Terjemahannya, Berikut Keutamaannya, https://jabar.tribunnews.com/2021/05/05/baca-doa-ini-di-10-malam-terakhir-ramadan-lailatul-qadar-beserta-terjemahannya-berikut-keutamaannya?page=all.