Reaksi Spontan Dede Lihat Pacar Terbakar, Ngaku Tak Tega Dengar Rintihan Korban : Saya Kepanasan
Pelaku pembakaran mengaku sempat tak tega melihat tubuh korban terbakar namun ujungnya justru kabur ke hutan.
Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Damanhuri
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Polisi berhasil menangkap pelaku pembakar gadis 22 tahun di Cianjur beberapa waktu lalu.
Korban, Indah Diani mengalami luka bakar hingga harus mendapat perawatan.
Kabar terbaru, Indah Diani yang mengalami luka bakar 60 persen meninggal dunia.
Sementara itu pelaku Dede alias Bentar (32) mengaku menyesel atas perbuatannya.
Dede juga mengaku tak tega melihat korban menderita.
Terlebih, Dede mengaku berencana menikah dengan korban.
Namun, pengakuan Dede nampak hanya sebatas omong kosong.
Pasalnya, tubuh korban yang saat itu terbakar, Dede malah melarikan diri.
Dede mengatakan jika dirinya kabur setelah sempat berupaya memadamkan api di tubuh korban.
Saat itu Dede coba memeluk tubuh korban sebelum akhirnya kabur.
"Iy,a saya tak tega ia bilang 'panas, panas'. Maka saya peluk, tapi saya kepanasan dan melarikan diri," kata Dede saat konferensi pers di Mapolres Cianjur, Selasa (11/5/2021).
Kini Dede mengaku menyesali semua perbuatannya.
Baca juga: Tangis Penyesalan Dede Bakar Calon Istri, Isi Chat di HP Indah Pemicu Pertengkaran : Saya Gelap Mata
Baca juga: Bakar Kekasih hingga Tewas, Pelaku Tak Peduli Disebut Psikopat: Jika Tak Bisa Memiliki, Mending Mati
Dede melakukan aksinya lantaran merasa cemburu.
Ia cemburu setelah melihat chatting ponsel korban.
Entah apa isi chatting yang dimaksud pelaku hingga tega melakukan aksinya.
"Saya menyesal, Pak. Kami berencana menikah. Saya cemburu mengetahui isi chatting handphone-nya hingga saya gelap mata," kata Dede.
Sebelum beraksi, Dede sempat menyuruh anak kecil untuk membeli Pertalite menggunakan jeriken kecil dan korek apinya.

Pertalite tersebut dibeli di pom mini terdekat.
Barang bukti berupa jeriken kecil, pemantik, dan handphone yang terjatuh menjadi petunjuk pihak kepolisian untuk mengungkap kasus.
"Kami sebelumnya memang bertengkar hebat," kata tersangka sambil menangis.
Kabur ke hutan
Setelah beraksi, Dede melarikan diri ke kawasan hutan Ciwidey dan tak keluar dari sana selama delapan hari hingga akhirnya Reskrim Polsek Cidaun dan Polres Cianjur menjemputnya di sebuah rumah di sana.
Sementara Indah Daniarti meninggal dunia setelah lebih dari sepekan menjalani perawatan intensif di RSHS Bandung.
Baca juga: Pengakuan Pembakar Gadis di Cianjur, Ngaku Akan Nikah Ternyata Cuma Dianggap Teman: Dia Bilang Panas
Baca juga: Detik-detik Penangkapan Pria yang Bakar Gadis Cantik hingga Meninggal, Di Sini Pelaku Bersembunyi
Kabar meninggalnya Indah Daniarti itu dimuat oleh salah satu akun media sosial Instagram dengan nama @visitcianjur beberapa jam lalu dan mendapatkan 641 komentar warganet.
"Innalillahi wainailahi rajiun. Setelah seminggu berjuang, ananda Indah Daniarti, gadis yang dibakar oleh mantan kekasihnya, telah menghembuskan napas terakhirnya tadi malam di RSHS Bandung, saat ini jenazah telah diantarkan ke tempat peristirahatan terakhirnya di Cidaun, Cianjur Selatan. Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya, semoga keluarganya diberikan ketabahan. Amiin," tertulis di akun Instagram @visitcianjur tersebut, Selasa (11/5/2021).
Kesaksian ayah korban
Terkait hubungan antara pelaku dengan korbanm Iyus, ayah Indah mengungkapkan kesaksian berbeda.
Sepengetahuan Iyus, pelaku hanya sebatas teman dengan korban.
Diketahui bahwa pembakar Indah Diani ini merupakan warga Kampung Kertajadi, Desa Kertajadi, Kecamatan Cidaun, Cianjur.
Perbuatan pelaku ini membuat ayah korban merasa tertipu.
Ia tak menyangka pria yang mendekati putrinya itu berani mencelakai putrinya.
"Saya tertipu pak, ternyata laki-laki yang mendekati putri saya itu berhati iblis," kata Iyus.
Ayah Indah merasa tertipu karena sikap pelaku yang selalu manis dan sopan saat berkunjung ke rumah.
Iyus pun menceritakan, bagaimana gelagat manis pelaku saat bertemu dengannya sebelumnya.
Ia menyebut, pelaku santun dalam berbicara hingga kerap menciun tangan ketika hendak berpamitan.
Tak hanya itu, pelaku juga disebut tak melewatkan waktu untuk beribadah saat sedang menemui putrinya di rumahnya.
"Padahal ia berkata sopan, suka solat juga di rumah, dan sun tangan kalau pulang dari rumah," ujarnya.
Iyus mengaku baru dua kali bertemu dengan pelaku. Awalnya, ia mencoba menanyakan kepada putrinya tentang pria itu.
Namun, Indah mengaku pria itu hanya teman.
"Saya baru dua kali ketemu ketika ia datang ke rumah. Saya sempat bertanya kepada anak saya siapa dia. Saya tanya lagi siapa dia, jawab anak saya lagi itu teman. Ya sudah, saya tak banyak tanya lagi saat itu," katanya.
Melihat sikap manis pelaku, Iyus pun tak menaruh curiga apa pun. Namun, kini ia tak menyangka putrinya justru berakhir tragis gara-gara pria tersebut.
"Ternyata ia berhati iblis, sampai tega menyiramkan pertalite ke tubuh anak saya, padahal saya tak menaruh curiga apa pun," katanya.
(TribunnewsBogor.com/TribunJabar.id)