Pengakuan Pembunuh Wanita di Kamar Berasap, Hasil Jual Barang Korban Malah Dipinjam Teman
Daffa dan Ratna awalnya berkenalan lewat media sosial. Hubungan keduanya lantas berlanjut dengan pertemuan di kamar kos.
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Polisi akhirnya menangkap pembunuh wanita pemandu lagu, Alip Surani alias Ratna (31).
Polisi menangkap dua orang pria terkait kasus pembunuhan Ratna.
Daffa Dhiyaulhaq Kurniawan (23), dan Ibnu Setiawan (19) ditangkap di Kosan Jalan Cikrapyak, RT 2 RW 7 , Kelurahan Tlogosari Kulon, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang, Selasa (11/5/2021).
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irawan Anwar mengatakan kedua pria ini terekam CCTV kosan Ratna.
Namun yang masuk ke kamar Ratna hanya Daffa.
Sementara Ibnu, menunggu di luar.
"Daffa masuk ke kamar kos korban. Kemudian tersangka keluar setelah melakukan kejahatan," kata Irawan dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribun Jateng.
Daffa dan Ratna awalnya berkenalan lewat media sosial.
Hubungan keduanya lantas berlanjut dengan pertemuan di kamar kos.
"Setelah janjian tersangka Daffa mengunjungi kos korban diantar Ibnu. Setelah bertemu Daffa bersama korban sempat melakukan hubungan suami istri," kata Kombes Pol Irawan Anwar.
Setelah itu Daffa justru mencekik Ratna menggunakan kabel charger.

Untuk menghilangkan jejaknya, Daffa berniat membakar kamar kos Ratna.
Saat itu Daffa menaruh rokok di kasur.
Namun rencana Daffa justru gagal.
"Api hanya melahap sisi bawah tempat tidur korban," kata Kombes Pol Irawan Anwar.
Sebelum pergi, Daffa juga mengambil barang milik Ratna.
"Sebelum meninggalkan lokasi, tersangka mengambil ponsel korban, uang, dompet. Kemudian tersangka mengunci kamar korban dan meninggalkan lokasi dijemput Ibnu," ujarnya.
Setelah melakukan aksinya tersebut kedua tersangka melarikan diri ke luar kota.
"Setelah melakukan kejahatan, tersangka melarikan diri ke Grobogan, kemudian berpindah tempat ke Bandungan Kabupaten Semarang," jelasnya.
Irwan menjelaskan kedua tersangka mengaku melakukan pembunuhan karena ingin menguasai barang milik korban.
Sebelum melakukan pembunuhan, kedua pelaku diduga kuat mengkonsumsi pil koplo.
"Ini ada sisa pil koplo yang dimiliki tersangka. Ada sekitar 125 butir pil koplo," tuturnya.
Daffa lantas menjual barang-barang yang diambil dari Ratna.
Hasil penjualan itu kemudian dibagi dua dengan Ibnu.
"Hasilnya dibagi dua. Pertama dapatnya Rp 500 ribu. Kedua hp korban dijual dapatnya Rp 700 ribu. Yang Rp 500 ribu dipinjam Ibnu untuk bayar kos," kata Daffa.
Daffa melarikan diri ke Grobogan menginap di rumah Nenek dari Ibnu selama 3 hari.
Kemudian berpindah ke Bandungan Kabupaten Semarang juga menginap di rumah saudara dari Ibnu.
"Saya selama kabur tinggal di saudaranya Ibnu. Saya juga baru pertama melakukan tindak pidana," imbuhnya.
Terkait Pil koplo, ia mengaku milik temannya yang datang ke kos.
Namun dirinya membeli satu butir sebelum melakukan pembunuhan.

"Pil koplo itu punya teman saya saat datang membawa makanan dan pergi ninggalin itu. Tapi saya juga beli satu butir sebelum membunuh," katanya.
Alif Surani alias Ratna (31) wanita open BO Jumat (7/5/2021) ditemukan tewas di kamar kosnya, Jalan Pusponjolo Selatan RT 6 RW 3, Bojongsalaman, Semarang Barat
Sebabnya, kematian Ratna dinilai sangat mendadak.
Ia tengkurap di kamarnya yang penuh asap dan kondisi masih berpakaian lengkap.
Hingga malam sebelumnya, Ratna masih terlihat aktif, tidak ada tanda sakit atau sedang sedih.
Novi yang satu kawasan kos dengan korban mengatakan melihat Ratna malam itu.

"Iya saya kenal korban terakhir melihat pukul 23.00 WIB.
Saat saya keluar mau beli nasi goreng lihat korban sedang duduk santai di pinggir jalan depan kos," katanya.
Korban sebelum meninggal tampak banyak pria datang ke kamar kosnya.
Para tetangga kos sudah mengetahui pekerjaan korban sehingga tak mempermasalahkannya.
"Malam sebelum meninggal korban memang didatangi banyak tamu," ujarnya.
Novi mengaku, sempat diberitahu tetangga kos lainnya yang sempat melihat kamera CCTV.
Di area kos memang terpasang dua kamera masing-masing berada di depan rumah pemilik kos dekat lorong jalan masuk ke kos.
Satunya lagi berada di pinggir jalan depan kos.
Tampak pria mencurigakan pergi meninggalkan kos tak berselang lama korban ditemukan.
Disebut mencurigakan lantaran pria tersebut seperti menyembunyikan sesuatu dibalik bajunya.
"Orang tersebut diduga yang terakhir bertemu korban. Pria tinggi besar pakai jaket kulit. Ada di rekaman kamera CCTV," ujarnya.