Idul Fitri 2021
Emosi Para Pengendara yang Diputar Balik di Bogor, Ngaku Asisten Pejabat hingga Tetangga Bupati
Kebanyakan pengendara tak terima ketika diputar balik di pos penyekatan Simpang Gadog, Kabupaten Bogor.
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Sejumlah pengendara mobil yang hendak menuju ke arah Puncak, Kabupaten Bogor emosi karena diputar balik oleh petugas.
Kebanyakan pengendara tak terima ketika diputar balik di pos penyekatan Simpang Gadog, Kabupaten Bogor.
Saking emosinya, ada yang mengaku sebagai asisten pribadi seorang pejabat, hingga tetangga Bupati.
Larangan masuk ke Puncak Bogor diberlakukan selama libur Lebaran 2021.
Mobil selain plat F dilarang masuk ke wilayah Puncak.
Terkecuali, pengendara memiliki KTP Bogor.
Wakapolda Jabar Brigjen Pol Eddy Sumitro saat meninjau penyekatan di kawasan Puncak mengatakan bahwa tindakan ini dilakukan demi mencegah kemacetan.
"Mulai saat ini juga dilakukan pemberlakuan putar balik bagi kendaraan-kendaraan di luar plat F. Langkah ini kita lakukan untuk meminimalisir terjadinya penumpukan kendaraan di Jalur Puncak," kata Brigjen Pol Eddy Sumitro, Jumat (14/5/2021).
Kasat Lantas Polres Bogor Iptu Dicky Pranata menambahkan bahwa di momen libur lebaran 2021 ini volume kendaraan yang memasuki Puncak Bogor memang meningkat.
"Arus yang menuju ke Puncak cukup meningkat dibanding hari-sebelumnya. Namun kita antisipasi dengan penebalan anggota dimana mulai dari hari lebaran (13 Mei 2021) kemarin kita sudah menghalau kendaraan dari luar kota yang ingin masuk ke Bogor atau Puncak ini," kata Iptu Dicky Pranata.
Pengendara yang tidak memiliki KTP Bogor, kata dia, diputar balik demi membatasi jumlah kendaraan yang ada di Puncak.
Untuk hari pertama libur lebaran pada Kamis (13/5/2021) kemarin, kata dia, ada 2.300 kendaraan dari luar Bogor yang diputar balik, begitu pun pada hari libur kedua pada Jumat (14/5/2021).
"Saat ini kendaraan yang diputar balik hampir 2 ribu lebih, itu untuk hari ini. kendaraan yang tidak memiliki KTP Bogor, kita putar balik. (Surat antigen dan lain-lain) Saat ini tidak berlaku, demi membatasi jumlah kendaraan yang ada di Puncak," kata Dicky.
Kepala Satuan polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bogor, Agus Ridho mengungkapkan sudah ada ribuan kendaraan yang diputar balikan
"Hari ini sudah ada ribuan soalnya tadi sekitar pukul 09.00 WIB ada sekitar 500 kendaraan flat B yang diputar Balik," ujarnya.
Akibat adanya aturan tersebut, banyak pengendara dari luar Bogor yang kecewa, bahkan sampai emosi.
1. Turun dari Mobil
ada juga pengendara pelat B yang tidak terima diputar balik.
Setelah memutar balik, pengendara itu pun berhenti di lampu merah Simpang Gadog.
Penemudi pun kemudian turun dan menghampiri petugas yang berjaga.

"Izin pak saya minta izin mau ke Vimalla Hills, izin melintas," katanya.
Seperti diketahui, posisi Vimalla Hills berada di Simpang Gadog dekat penyekatan, namun karena pengendara plat B petugas meminta memutar arah.
2. Bikin Macet
Pengemudi mini bus berwarna hitam dengan pelat nomer B tersebut tak terima diputar arah.
Padahal awalnya pengemudi itu mengaku akan berwisata.
Saat diminta putar arah tiba-tiba penumpang menunjukan kartu idebtitas warga Kota Bogor.
"Saya bukan orang mana-mana, bukan orang jauh," ujarnya.

Penumpang itu pun terus memprotes sehingga membuat antrean panjang.
Meski melakukan protes namun petugas tetap melakukan putar arah terhadap kendaraan tersebut.
3. Ngaku Asisten Pejabat
Berdasarkan video yang beredar di media sosial, seorang pengendara dengan pelat nomor Jakarta menolak diputar balik.
Ia bersitegang dengan petugas polisi yang sedang berjaga di lapangan.
Pengendara itu tampak mengenakan jaket warna merah dan masker.
Keduanya terdengar saling teriak di sisi jalan hingga petugas lainnya datang.

"Bodo amat! Saya enggak perlu alasan kamu," kata petugas ikut berteriak.
Kemudian terlihat petugas lainnya menghampiri pengendara dan mencoba menjelaskan aturan yang berlaku.
Pengendara itu tampak berusaha menjelaskan alasan dirinya menolak diputar balik.
"Udah sekarang putar balik saja, susah banget," kata petugas yang berusaha melerai.
"Ya saya emosi, saya capek," kata petugas.
Sepertinya, pengendara itu juga mengatakan kalau dirinya juga lelah.
"Saya tahu persis, emang secapek apa jalan-jalan itu PSSI?," kata petugas itu lagi.
Rupanya, pengendara yang menolak diputar arah itu mengaku dirinya sebagai asisten pribadi salah satu pejabat.
Namun, polisi tidak membedakan siapapun yang melintas.
Di mana selain pelat F maka dilarang memasuki kawasan Puncak Bogor.
Pengendara itu juga tampaknya terganggu dengan adanya kamera wartawan di sekitar.
Ia kemudian berusaha menelepon seseorang.
"Kamu daritadi ngeyel, coba dari tadi ikut omongan saya, sudah selesai," kata polisi itu sambil mengatur lalu lintas.
4. Tetangga Bupati
Terbaru ada seorang pengendara yang tak terima diputar balik hingga mengaku sebagai tetangga bupati.
Pengendara itu berteriak sambil menunjukan KTP dari dalam mobil.
Sambil mengendarai mobilnya memutar balik, ia berteriak mengaku sebagai tetangga bupati.
"Saya orang Cianjur asli, saya aja tinggalnya satu komplek sama pak Bupati," katanya dengan nada tinggi.