Kronologi Aliran Sesat Muncul di Desa Bojong, Kades: Pengikutnya Sering Gak Pada Pakai Baju
Warga Desa Bojong, Cianjur, Jawa Barat dibuat heboh dengan kelompok diduga aliran sesat.
Penulis: Damanhuri | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
"Kami tak bisa memvonis sesat atau tidaknya aliran ini, yang bersangkutan akan dipanggil oleh pihak desa apakah itu betul indikasi sesat, kami juga akan menempuh langsung tahapan pembinaan dan diberi pencerahan," katanya.
Kepala desa mengatakan, musyawarah akan dilakukan oleh tim yang terdiri dari empat orang.
Baca juga: Cerita Penumpang Selamat Perahu Terbalik di Boyolali: Saya Mau Tangkap Tangannya Gak Sampai
Baca juga: Kronologi Gadis 17 Tahun Dibuat Tak Berdaya Pacar saat Rayakan Lebaran, Baju Gamis Jadi Barang Bukti

Pengikut Kembali di Islamkan
Kepala desa menyebut ada warga desanya yang ikut dalam aliran yang dianut oleh DJ.
Kendati demikia, saat ini ke-tujuh orang warganya tersebut sudah di-Islamkan lagi dengan mengucap syahadat.
"Ciri-ciri eksklusif mereka memiliki rambut merah, yang ikut baru kerabat dekat," katanya.
Kepala desa menyebut DJ selalu bilang jika salat cukup niat gerakan hanya olahraga, lalu salat Jumat cukup diam di tempat yang sepi bersemedi.
DJ mengaku mendapat ilmu aliran tersebut dari seorang berinisial R di Kecamatan Sukaluyu.
Baca juga: Pengakuan Dukun yang Lakukan Ritual Mandi Pada Janda Lalu Menyetubuhinya: Dia Minta Dibersihin
Sering Tak Berpakaian
Pemerintah Desa Bojong bersama dengan MUI Desa Bojong dan Persatuan Asatid Karangtengah Kabupaten Cianjur melakukan pembinaan terhadap DJ (50) seorang warga Kecamatan Karangtengah yang diduga menganut aliran sesat.
Kepala Desa Bojong Uyeng Handoko, mengatakan ia telah mendapat keterangan bahwa beberapa warga sudah ikut pengaruh DJ.
Dalam investigasi selama tiga hari, kepala desa mendapat fakta bahwa DJ dan sembilan warga yang sudah ikut di dalamnya tidak mewajibkan solat dan puasa.
"Semua rambutnya dicat merah dan mereka sering tidak berpakaian hanya memakai celana saja," ujar Kades ditemui di ruangannya, Kamis (20/5/2021).
Kepala desa juga menyebut hasil penelusuran di media sosial, akun media sosial mereka namanya aneh-aneh seperti raja Dajal dan iblis.
(TribunnewsBogor.com/Tribun Cirebon)