Cerita Muslih Penjual Kuali Jumbo di Kayumanis Bogor, Penggorengan Dibuat Oleh Warga Lokal
Dahulu, disepanjang jalan raya Kemang - KH Sholeh Iskandar memang banyak didapati penjual kuali dengan berbagai jenis ukuran.
Penulis: Yudistira Wanne | Editor: Damanhuri
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Yudistira Wanne
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, TANAH SAREAL - Berada di tepi jalan raya KH Sholeh Iskandar, Tanah Sareal, Kota Bogor, Muslih pantang menyerah untuk menjajakan dagangannya berupa kuali atau penggorengan dengan beragam jenis ukuran.
Dahulu, disepanjang jalan Raya Kemang - KH Sholeh Iskandar memang banyak didapati penjual kuali dengan berbagai jenis ukuran.
Bahkan, banyak warga yang beranggapan bahwa wilayah Kemang, Kabupaten Bogor dan Kayumanis, Tanah Sareal, Kota Bogor sebagai wilayah pengrajin kuali berukuran jumbo.
Namun, seiring berjalannya waktu dan gencarnya pembangunan infrastruktur, termasuk jalan bebas hambatan yang diperuntukkan kepada masyarakat umum, dengan besar hati para penjual kuali di tepi jalan tersebut mulai terkikis.
"Dulu, sebelum dibangun jalan tol atau sebelum adanya penggusuran, penjual kuali ukuran jumbo memang ada di pinggir jalan raya ini, tapi zaman sudah berubah, mau tidak mau ya kita harus meninggalkan lapak yang dulu biasa digunakan untuk mengais rezeki," ujar Muslih, Selasa (25/5/2021).
Lebih lanjut, Muslih mengatakan bahwa dirinya tetap bertahan berjualan di tepi jalan raya semata-mata untuk mencari rezeki sekaligus mempertahankan ciri khas yang dari dahulu sudah melekat bagi masyarakat.
"Mau bagaimana lagi, saya kan jualan ini untuk bertahan dan menyambung hidup sehari-hari, lagi pula saya tidak ingin kuali jumbo yang sebenarnya menjadi ciri khas tersendiri, hilang termakan zaman," jelasnya.
Muslih mengaku bahwa saat ini jumlah penjual kuali jumbo di wilayahnya turun drastis.
"Jika dibandingkan zaman dahulu, jelas berbeda, saat ini penjual kuali jumbo sudah semakin berkurang jumlahnya, saya kurang tau, tapi sepertinya beralih menjalankan profesi lain," ungkapnya.
Sementara itu, Muslih membeberkan, dia mulai berjualan kuali jumbo sudah belasan tahun.
"Saya jualan kuali jumbo ini dari tahun 2012, sebelumnya saya tukang sayur di Pasar Rumput, Jakarta, dan ternyata saya senang berprofesi sebagai penjual kuali jumbo, walau tidak seberapa tapi saya senang saja karena kuali jumbo di sini kan penuh histori juga," paparnya.
Terkait harga jual, Muslih menjual kuali dengan harga yang bervariasi.
"Di sini paling lengkap, ukurannya dari kecil hingga jumbo, kalau yang paling murah Rp 100 ribu dan paling mahal Rp 1,5 juta," tegasnya.
Untuk urusan omzet, Muslih bercerita bahwa semenjak Pandemi Covid-19 melanda, pendapatan per bulannya menurun drastis.
"Kalau sebelum pandemi, satu bulan itu omzet bisa mencapai Rp 11 juta, tapi pas pandemi seperti ini hanya mendapat sekitar Rp 5 juta," ungkapnya.
"Untuk pembeli itu tidak bisa dipastikan, seperti saat ini, sudah tiga hari kuali jumbo yang saya jual belum laku, belum ada pembeli satu pun yang mampir," tuturnya.
"Butuh kesabaran untuk jualan kuali jumbo, kalau tidak sabar mah pasti akan menyerah," tambahnya.
Kuali yang dijual oleh Muslih pun sudah menyentuh keberbagai daerah.
"Alhamdulillah ada aja sih kalau sudah langganan mah, yang jauh itu dari BSD, Ujung Genteng, Cisewu, dan Karawang," bebernya.
Muslih pun mengaku siap memberikan kualitas dalam setiap kuali jumbo yang dijualnya.
"Jika ada pembeli yang memesan saya siap untuk memberikan pelayanan, mau jam berapapun saya pasti layanin, untuk itu bisa hubungi saya di nomor handphone 085886984273," paparnya.
"Mari bantu usaha kecil seperti kami, apalagi kuali jumbo kan sudah seperti ciri khas wilayah sini, semoga pandemi segera berakhir," tambahnya.(*)