Mengenal Batik Organik, Modest Fashion Asal Bogor yang Menembus Pasar Global

Perjalanan bisnis Batik Organik merupakan sebuah proses panjang membentuk DNA brand hingga kini.

Editor: Tsaniyah Faidah
Istimewa
Ana Khairani pemiliki Batik Organik, brand asal Bogor ini sukses merangkul pasar lokal hingga internasional yang membuktikan bahwa kualitas dan inovasi adalah kunci utamanya. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Di tengah pesatnya perkembangan industri fashion, Batik Organik hadir sebagai angin segar, membawa keindahan batik dengan sentuhan modern dan modest.

Berawal dari visi sang pemilik, Ana Khairani, brand asal Bogor ini sukses merangkul pasar lokal hingga internasional yang membuktikan bahwa kualitas dan inovasi adalah kunci utamanya.

Perempuan yang memiliki hobi crafting dan ilustrasi ini, merupakan sosok di balik kesuksesan Batik Organik yang berlokasi di Perumda I No. A4, Cipaku, Bogor dan berproduksi di Kp. Buni Asih Cipaku, Bogor.

Ana memulai perjalanan bisnisnya pada tahun 2013.  Saat itu, sebagai karyawan di salah satu BUMN, ia merasakan sulitnya menemukan batik dengan motif yang tidak terlalu klasik, memiliki warna yang cerah, dan tentunya modest.

Dari pengalaman pribadinya, Ana memiliki ide untuk menciptakan motif batik yang unik dan berbeda. 

Perjalanan bisnis Batik Organik merupakan sebuah proses panjang membentuk DNA brand hingga kini.

Dengan visi global, Batik Organik tidak hanya tumbuh sebagai brand, tetapi telah menjadi mitra lebih dari 100 brand UKM yang menggunakan kain dari Batik Organik sebagai bahan baku produksi mereka.

Produksi yang dihasilkan sangat beragam, mulai dari kain batik yang menghasilkan seragam batik, hingga dapat dijadikan gift untuk merchandise.

Segmen pasar yang dituju pun luas, mencakup pria, wanita, dan anak.

Kualitasproduk yang prima menjadikan pembeda Batik Organik dari kompetitor.

“Produk yang berkualitas sehingga buyer selalu repeat order karena ada jaminan kualitasnya,” ujar Ana.

Selain itu, keunggulan lainnya terdapat pada keseluruhan koleksi motif dan penggunaan serat alami dan warna alam menjadi ciri khas tersendiri dari brand ini.

Meskipun sukses, Ana mengakui adanya tantangan dalam perjalanan bisnisnya, seperti daya beli yang tidak stabil, permintaan minat beli yang naik turun, produksi yang tergantung cuaca, dan adaptasi terhadap perkembangan teknologi.

Namun, kendala-kendala itu tidak menyurutkan semangatnya. Selain terjual keseluruh Indonesia, Batik Organik telah berhasil menembus pasar global.

Perjalanan pertama Batik Organik menuju pasar internasional dikirimkan ke Nigeria pada tahun 2014, setelah itu lanjut ke Jepang, Swiss, Kanada, Korea, Malaysia, Singapura, Brunei, dan Filipina.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved