Info Ibu Hamil
6 Penyebab Keguguran Berulang yang Terjadi pada Ibu Hamil, Ini Cara Cepat Hamil Lagi Setelahnya
Namun, jika Anda pernah atau sedang mengalami keguguran berulang maka tak perlu berkecil hati dan khawatir berlebihan.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
TRIBUNNEWSBOGOR -- Keguguran merupakan kondisi berat yang dihadapi oleh pasangan suami istri, apalagi jika keguguran itu terjadi berulang.
Sebab, sang ibu mengalami lebih dari dua kali kehamilan dan keduanya tak bisa dipertahankan.
Hal itu tentu saja meninggalkan luka mendalam dan menimbulkan rasa khawatir.
Berbagai pertanyaan pun muncuk, apakah pasangan bisa memiliki momongan lagi di masa mendatang.
Namun, jika Anda pernah atau sedang mengalami keguguran berulang maka tak perlu berkecil hati dan khawatir berlebihan.
Dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas.com Rabu (26/5/2021), menurut penelitian dari Pusat Pengobatan Kesuburan & Reproduksi Washington University School of Medicine, lebih dari separuh ibu hamil yang mengalami keguguran berulang bisa melahirkan bayi yang sehat.
Kendati banyak peluang ibu hamil bisa melahirkan anak sehat, tapi ada baiknya kenali beberapa penyebab keguguran berulang berikut:
1. Masalah genetik pada embrio
Kelainan kromosom acak pada embrio sering jadi penyebab keguguran di awal kehamilan.
Di beberapa kasus, kelainan kromosom yang dipengaruhi faktor keturunan bisa menyebabkan keguguran berulang.
Baca juga: Tips Cara Hamil Anak Laki-laki, Perhatikan Posisi Berhubungan Intim hingga Makanan yang Dikonsumsi
Baca juga: Cara Hamil Alami untuk Penderita PCOS Tanpa Obat Kimia, Resep JSR Dari dr Zaidul Akbar
Melansir UCLA Health, jika ibu hamil sudah mengalami keguguran lebih dari dua kali, ada baiknya pasangan melakukan pemeriksaan analisis kariotipe untuk memeriksan masalah genetik atau kromosom.
Dengan begitu, bisa diketahui kemungkinan kelainan pada orangtua yang bisa diwariskan kepada keturunannya dan mengakibatkan keguguran.
2. Kelainan pada rahim
Sekitar 15 persen penyebab keguguran berulang disebabkan oleh masalah struktur rahim.
Kelainan pada rahim ini bisa terjadi karena bawaan sejak lahir; seperti rahim ganda, rahim yang terpisah, atau masalah rahim lainnya.
Selain itu, kelainan pada rahim yang cukup sering antara lain tumbuhnya miom atau polip dan memicu tumbuhnya jaringan parut.
Kendati terkadang tidak menimbulkan masalah kesehatan, kelainan pada rahim ini tak jarang jadi penyebab keguguran.
Untuk mengevaluasi masalah kesehatan ini, dokter biasanya merekomendasikan pemeriksaan USG, sinar-X, atau MRI rahim.
3. Gangguan endokrin
Gangguan endokrin seperti gangguan kelenjar tiroid, hipofisis, diabetes, atau sindrom ovarium polikistik (PCOS) bisa jadi penyebab keguguran berulang.
Namun, wanita yang punya gangguan endokrin tak perlu berkecil hati jika ingin memiliki momongan.
Asalkan penyakit terkontrol, keguguran bisa dicegah dengan terapi hormon atau pendekatan medis lain untuk program kehamilan.
Baca juga: Cara Cepat Hamil Setelah Selesai Haid, Fokus Hubungan Intim di Masa Subur atau Rutin 2 Hari Sekali
Baca juga: Cara Hamil Anak Perempuan Secara Alami, Perhatikan Waktu saat Berhubungan Intim Sebelum Ovulasi
4. Gangguan pembekuan darah
Penyakit autoimun tertentu bisa membuat ibu memproduksi antibodi yang memicu pembekuan darah pada pembuluh darah.
Kondisi tersebut bisa membuat janin kekurangan nutrisi dan jadi penyebab keguguran.
Ibu hamil yang mengalami keguguran berulang karena masalah kesehatan ini perlu melakukan pemeriksaan trombofilia atau pembekuan darah.
5. Faktor lingkungan dan gaya hidup tak sehat
Faktor lingkungan seperti paparan bahan kimia tertentu, obat-obatan, rontgen juga bisa meningkatkan risiko keguguran.
Selain itu, kebiasaan mengonsumsi alkohol berlebihan, minum kafein berlebihan, merokok, dan kegemukan pada calon ibu maupun ayah juga bisa menaikkan peluang keguguran.
6. Penyebab yang belum diketahui secara pasti
Di luar penyebab keguguran berulang di atas, alasan keluarnya janin dari rahim ibu hamil tanpa sengaja belum diketahui secara pasti.
Apabila ibu hamil mengalami keguguran berulang, ada baiknya lakukan pemeriksaan kesehatan ke dokter yang ahli di bidang ini.
Dengan begitu, penyebab keguguran berulang secara pasti bisa diketahui dan masalah kehamilan ini bisa dicegah.
Cara Cepat Hamil Setelah Keguguran
Dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube DOKTER FRANSISKA DI PERANCIS, Kamis (20/5/2021), ada beberapa hal yang dilakukan agar bisa hamil lagi setelah keguguran.
"Pertama, kalian itu harus tahu apa penyebabnya, kalau sudah tahu apa penyebabnya, maka itu yang harus diperbaiki, supaya tidak sulit untuk kehamilan berikutnya," jelas dr Fransiska.
Namun menurutnya, ada beberapa faktor yang tidak bisa diperbaiki.
Baca juga: Kronologi Aurel Keguguran, Curiga Lihat Kondisi Janin Mengecil, Istri Atta Alami Pendarahan Hebat
Baca juga: Cara Hamil Anak Kembar Tanpa Bayi Tabung, Banyak Konsumsi Ubi-ubian dan Susu Murni
"Untuk teman-teman yang disinyalir ada masalah genetik, ini dia yang tidak bisa diperbaiki, karena sudah bawaannya," jelasnya.
Untuk itu, kata dia, setiap ibu hamil wajib melakukan pemeriksaan kromosom begitu tahu dirinya hamil.
"Memang pemeriksaan kromosom ini masih agak mahal, sehingga para pasutri mencoba saja tanpa cek, kalaupun jadi, yang masalah kromosom ini, dia akan tetap jadi masalah, dalam artian janinnya tidak akan berkembang," jelasnya.
Namun, kata dr Fransiska, jika penyebabnya karena kualitas sel telur atau sperma, tentu masih bisa diperbaiki.
Masalah lainnya yang masih bisa diperbaiki yakni misalnya infeksi setelah kuretase.
"Misalnya dulu kuretasenya enggak bersih, masih ada sisa-sisa di dalamnya, itu bisa bikin infeksi," ujarnya.
Ini juga yang bisa mempengaruhi kenapa sampai saat ini Anda belum juga hamil.
"Nah kalian harus cari tahu dulu, harus diobatin dulu, diberi diberi antibiotik, dan kalau perlu dicari tahu lagi apakah ada folip atau apa yang ada di dalem yang bisa menghambat terjadinya kehamilan," bebernya.
Kemudian, lanjut dia, ada satu faktor yang tidak bisa diubah juga, yaitu faktor usia.
"Nah kalau kalian mencoba hamil pertama kali dengan usia kepala tiga, otomatis cadangan sel telurnya juga semakin berkurang. Apalagi sekarang kalian sudah menginjak usia 35 tahun ke atas, nah itu juga agak sulit nih," ungkapnya.
Sebab, untuk wanita di atas 35 tahun kualitas sel telurnya sudah semakin turun dan cadangan sel telurnya juga semakin berkurang.
Baca juga: Cara Hamil Anak Perempuan Secara Alami, Sebaiknya Berhubungan Intim 2 Hari Sebelum Ovulasi
Baca juga: Cara Hamil Bayi Kembar Tanpa Ada Garis Keturunan, Ibu Usia di Atas 30 Tahun Berpeluang Lebih Besar
"Kemudian resiko tinggi, termasuk resiko keguguran yang akan meningkat di usia 35 tahun ke atas," tandasnya.
Belum lagi, wanita yang memiliki diabetes, hipertensi, atau gangguan jantung.
"Kalian harus konsultasikan baik-baik dengan dokter penyakit dalam, jadi harus bersinergi antara dokter penyakit dalam dan dokter kandungannya," tandasnya.
Kalau semua penyebab itu sudah diperbaiki, selanjutnya adalah memperbaiki siklus menstruasi.
"Kalau siklus menstruasi belum benar maka coba ganti gaya hidup, yaitu diet karbohidrat dan olahraga," katanya.
Selain itu, jika diperlukan, Anda juga bisa meminta untuk diberikan terapi hormonal untuk menyeimbangkan hormon.
"Karena kebanyakan gara-gara itu, hormon post keguguran, menstruasi berantakan, yaitu karena hormonnya jadi berantakan, otomatis susah jadi punya anak," bebernya.
Kemudian langkah yang harus dilakukan berikutnya adalah fokus berhubungan intim secara teratur.
"Intinya adalah rutin berhubungan, terutama pada saat masa subur," kata dia.
Lantas, yang jadi banyak pertanyaa, apakah hubungannya setiap hari?
Baca juga: Cara Hamil Alami untuk Penderita PCOS, Resep JSR Dari dr Zaidul Akbar Tanpa Obat Kimia
Baca juga: Cara Hamil Anak Kembar Meski Tak Punya Garis Keturunan, Perbanyak Makan Ubi dan Kacang-kacangan
"Tidak, selang sehari atau selang dua hari, supaya kualitas spermanya baik," kata dia.
"Tapi dok, suami saya mintanya sehari tiga kali, boleh saja, tapi selangnya jauh lebih panjang, antara dua sampai tiga hari atau mungkin tiga sampai empat hari, supaya kualitasnya baik," tambahnya lagi.
Hal itu dikarenakan tubuh pria juga membutuhkan waktu untuk memproduksi sperma agar spermanya matang.
"Kalau tiap hari dikeluarin, kapan matengnya, kapan kualitas spermanya baik," jelasnya.
Jika semua itu sudah dilakukan, selanjutnya pasangan suami istri harus mengatur pola hidup, atur pola makan yang benar.
"Jangan merokok dan jangan alkohol, itu sangat penting," kata dia.
Kemudian yang tidak kalah penting, pasutri bisa menambahkan vitamin.
"Untuk yang perempuan seperti biasa asam folat, vitamin e dan zat besi, untuk mencegah anemia. Untuk laki-laki zinc, asam folat, vitamin e," katanya.
Ia juga meminta agar para calon ibu tidak mudah putus asa.
"Apalagi pada usia produktif di usia 23-34 tahun, kualitas sel telur kalian masih sangat bagus. Jangan menyerah, harus cari tahu penyebabnya, kemudian perbaiki siklus menstruasi, lalu hubungan rutin, asupan suplemen dan makan yang bener," tandasnya.
Kemudian yang terakhir dan paling utama, yakni berdoa dan menyerahkan pada Tuhan.