IPB University

Keren ! Pakar IPB Ciptakan Bak Komposting Tanpa Bau, Seperti Ini Bentuknya

larva BSF yang ada dalam bak komposting ini dapat juga dipanen dan menjadi sumber protein dalam pembuatan ransum unggas, ikan atau ternak lainnya.

IPB University
Bak Komposting Metode SABDO untuk mempercepat proses pengomposan sampah organik tanpa bau. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Guru Besar IPB University berhasil mengembangkan Bak Komposting Tanpa Bau.

Prof Arief Sabdo Yuwono, dosen IPB University dari Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknologi Pertanian ini menciptakan BakPo SABDO (Bak Komposting Metode SABDO) untuk mempercepat proses pengomposan sampah organik tanpa bau.

“Bedanya bak komposting yang ada pada umumnya dengan BakPo SABDO terletak pada agen biodegradasinya. Bak komposting pada umumnya menggunakan agen biodegradasi berupa konsorsium bakteri, sedangkan pada Bak Komposting Metode SABDO (BakPo SABDO) ini agen biodegradasinya adalah larva BSF (Black Soldier Fly),” terangnya.

Keunggulan inovasi IPB University ini adalah proses biodegradasi berlangsung dengan skala kebauan sangat rendah, yaitu -0.1.

Sebagai informasi, skala kebauan berkisar dalam rentang [-4 hingga +4].

Minus 4 bermakna bau yang sangat tidak nyaman atau sangat tidak disukai, sedangkan plus 4 bermakna sangat menyenangkan alias bau yang sangat disukai.

Jadi, dengan skor kebauan hanya sebesar [-0.1], maka proses biodegradasi limbah organik dalam BakPo SABDO hampir tidak menimbulkan kesan bau,sedangkan proses biodegradasi dalam bak komposting yang ada di pasaran menimbulkan bau tidak sedap dengan intensitas kuat.

Prof Arief menjelaskan terkait larva atau pupa BSF.

Menurutnya, larva BSF yang ada dalam bak komposting ini dapat juga dipanen dan menjadi sumber protein dalam pembuatan ransum unggas, ikan atau ternak lainnya.

“Larva BSF mengandung protein sebesar 30-40 persen. Jadi, larva BSF sangat potensial sebagai pilihan sumber protein pakan yang selama ini sebagian besar masih diimpor,” imbuhnya.

Selain itu larva BSF yang berubah menjadi lalat BSF tidak akan menjadi vektor (pembawa) penyakit.

Ini karena lalat BSF bukan termasuk lalat rumah yang hinggap dari bermacam-macam lokasi sampah dan kemudian terbang masuk ke dalam rumah.

BakPo SABDO dipabrikasi dari tempat asalnya.

Jadi pemakai tidak perlu repot mencari tukang batu untuk membuat bak komposting di rumah masing-masing.

Bila seseorang mulai memakai BakPo SABDO, maka proses biodegradasi limbah organik bisa langsung berjalan pada hari yang sama.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved