Dibayar Rp200 Ribu, Gadis Ini Ngaku Ketagihan Seks dengan 5 Pria, Reaksi Ortu Buat KPAI Syok: Miris!
si perempuan meminta bayaran open BO-nya Rp 200 ribu kepada pria di hadapannya.
Penulis: Uyun | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
Tanggapan KPAI
Ketika orangtua adis 15 tahun itu diperiksa, mereka tidak tahu menahu soal kegiatan sang anak.
Hal itu makin membuat ketua KPID Kota Tasikmalaya itu makin tercengang.
Ato menduga hal ini karena kurangnya pengawasan orangtua dalam penggunaan gawai.
Kemudian, ketua KPAID menyebut gadis 15 tahun itu kehilangan kasih sayang dari figur kedua orangtuanya.

"Saya prihatin dengan kasus ini. Ini sebuah renungan bagi kita semua. Bahwa ini aalah efek akibat anak kehilangan figur orangtua.
Ini efek orangtua gagal menjadi idola untuk anak-anaknya," papar Ato Rinanto, ilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube iNews.
Tak hanya itu, orangtua juga berperan sangat vital dalam hal memantau pergaulan anak dan tak terlalu diberikan kebebasan yang berlebihan.
Baca juga: Link Live Streaming MotoGP Italia 2021, Dua Pembalap Ducati Warnai Barisan Depan Starting Grid
"Ini tidak akan terjadi, kalau di dalam rumah tangga, orangtua miliki pertahanan yang kuat. Ketika hal ini terjadi, makka oranttua biusa menjadi benteng kekuatan yang baru.
Tentunya peran orangtua sangat penting. Ini menjadi hal yang sangat penting menjadi perhatian kita semua supaya tak terjadi lagi hal serupa di kalangan anak-anak. Paling utamanya adalah perempuan," ujar Ato.
KPAID pun tentunya sangat berkonsentrasi dalam kasus ini karena berdampak luas terutama faktor pendidikan anak dan norma-norma selama ini.
Sehingga, hak-hak anak pun bisa ditegakkan tapi di sisi lain akan memberikan edukasi ke anak-anak lainnya supaya tak tergoda dengan hal yang sama.
"Ini sangat penting sekali pendidikan anak, pendidikan agama dan penerapan norma-norma selama ini," tambahnya.
"Kami akan melakukan pendampingan psikis. Lalu ananda korban akan bersma KPAI di rumah aman, untuk menghindarian diri dari hal-hal yang tidak diinginkan,"
"Nanti finishnya kita akan tangani bersama untuk dapat mendpaatkan kepentingan anak," pungkasnya.
(TribunBogor/TribunJabar/Kompas)