Wisata Curug Bidadari Bogor yang Heboh di Medsos Ternyata Bersengketa

Tempat wisata Curug Bidadari di kawasan Desa Bojongkoneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor heboh di media sosial

Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Damanhuri
TribunnewsBogor.com/Damanhuri
Curug Bidadari di Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, kabupaten Bogor, menjadi salah satun lokasi wisata yang banyak dikunjungi wisatawan. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BABAKAN MADANG - Tempat wisata Curug Bidadari di kawasan Desa Bojongkoneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor heboh di media sosial (medsos).

Tempat wisata ini heboh setelah warganet mengeluhkan tarif dinilai tak wajar bahkan sampai disebut-sebut banyak pungutan liar (pungli).

Saat dikonfirmasi, Camat Babakan Madang Cecep Imam tidak bisa berkomentar banyak terkait hebohnya unggahan warganet di medsos tersebut.

Sebab, tempat wisata Curug Bidadari ini bukan di bawah pengelolaan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor.

Bahkan, kata Cecep, area tempat wisata alam ini juga masih dalam sengketa karena banyak yang saling klaim.

"Status tanahnya tidak jelas, karena masih ada sengketa. Masalah (lahan) ini bukan hanya terjadi sekarang, tapi sudah lama, kalau kata Pak Sekda mah itu udah dari tahun jebot gak beres-beres," kata Cecep Imam saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (11/6/2021).

Tempat wisata Curug Bidadari di wilayah Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor heboh di media sosial (medsos).
Tempat wisata Curug Bidadari di wilayah Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor heboh di media sosial (medsos). (istimewa)

Dia menjelaskan bahwa Pemkab Bogor sempat berencana mengambil alih tempat wisata ini untuk dikelola dengan baik.

Namun karena masalah sengketa lahan, pengambil alihan lahan masih tidak bisa dilakukan.

"Dulu mau dibeli Pemkab Bogor. Tapi sebelum diambil, ditelusuri dulu statusnya kepemilikannya. Ternyata banyak badan usaha dan perorangan yang klaim tanah tersebut, ada delapan pihak," kata Cecep.

Terkait info beredar di medsos adanya tarif yang tak wajar, kata dia, pemerintah setempat saat ini memang tidak ikut campur.

Sejauh ini, pemerintah setempat hanya memediasi antar pihak yang saling klaim lahan ketika menutup dan membuka tempat wisata tersebut.

"Yang menentukan tarif mereka semua," kata Cecep.

Maka dari itu, dia berharap permasalahan sengketa lahan di Curug Bidadari ini bisa segera selesai.

"Saya berharap masalah sengketa Curug Bidadari ini segera selesai. Otomatis ketika nanti sudah inkrah menurut hukum, kita akan mengarahkan ke dinas terkait yang menangani retribusi sehingga tarif ini akan menyesuaikan dengan tarif legalitas yang benar," ujarnya.

Dia menuturkan bahwa adanya tempat wisata Curug Bidadari ini cukup membantu perekonomian warga sekitar.

"Tempat wisata itu dibuka hasil kesepakatan mereka, dimediasi kecamatan. Gak masalah, asal jaga kondusifitas. Karena beberapa RW warga sekitar juga mendapat penghasilan dari sana, masyarakat terbantu," tutur Cecep.

Diberitakan sebelumnya, tempat wisata Curug Bidadari di wilayah Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor heboh di media sosial (medsos).

Tempat wisata alam tak jauh dari kawasan Sentul ini disebut warganet ada tarif tak wajar bahkan ada yang menyebut banyak pungutan liar (pungli).

Dalam informasi yang beredar di grup wisata medsos Facebook tersebut ditulis daftar biaya pengeluaran saat berkunjung ke Curug Bidadari.

Daftar biaya pengeluaran ini diduga berasal dari wisatawan yang pernah berkunjung ke tempat wisata air terjun tersebut.

Di sana ditulis bahwa Harga Tiket Masuk (HTM) ke Curug Bidadari dipatok Rp 45 ribu per orang.

Parkir motor Rp 10 ribu bahkan duduk atau taruh barang di pinggir curug Rp 30 ribu.

Selain itu, disebut pula harga pop Mie kecil Rp 15 ribu, pop mie besar Rp 25 ribu dan kopi susu Rp 10 ribu per gelas.

Daftar harga yang diunggah ke medsos ini pun jadi perbincangan warganet.

Ada yang mengaku kepok berlibur ke sana, ada pula warganet yang menyarankan untuk pilih tempat wisata lain.

Unggahan pengguna Facebook ini sampai Jumat (11/6/2021) sore sudah dibagikan lebih dari 130 kali dan dihujani komentar lebih dari 900 komentar.

Menanggapi kabar beredar ini, Sekda Kabupaten Bogor Burhanudin mengatakan bahwa perlu ada konfirmasi terlebih dahulu ke lokasi terkait kabar beredar ini.

"Kalau memang ada pungli, biar dikejar oleh Saber Pungli," kata Burhanudin kepada TribunnewsBogor.com, Jumat (11/6/2021).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved