Nasib Pilu Santri Meregang Nyawa di Tangan Temannya, Tewas Gara-gara Perkara Uang Rp 100 Ribu
Kejadian nahas yang menimpa seorang santri berawal saat korban dan keempat pelaku berada di ponpes.
Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
Oleh kedua pelaku, korban dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis pada Selasa malam, lalu Kamis (24/6/2021) dini hari meninggal dunia.
"Rabu pagi hari dilaporkan (ke Polres) lalu tadi pagi dini hari meninggal dunia," ucap Gestik.
Gestik menyebutkan korban dipukul menggunakan tangan kosong hingga menyebabkan luka di bagian kepala.
"Saat ini pelaku sudah dilakukan penahanan," pungkas Gestik.
Santri Dikeroyok 17 Santri Lain
Kejadian serupa pernah terjadi dua tahun lalu.
Seorang santri tewas akibat dikeroyok santri lainnya.
Pengeroyokan terhadap santri RA (18) di asrama putra Pondok Pesantren Nurul Ikhlas, Kabupaten Tanah Datar didasari karena korban suka mencuri.
Kepala Reserse Satuan Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Padang Panjang Iptu Kalbert Jonaidi, mengatakan, pengeroyokan dilakukan oleh 17 orang santri yang juga teman korban.
Kejadian berlangsung Kamis (7/2/2019) malam.
Baca juga: Ketakutan saat Didatangi Boy William, Ali Si Badut Jalanan Ungkap Cerita Sedih : Aku Malu Pak
Para pelaku merasa tidak senang dengan sikap korban yang kerap mencuri barang-barang milik temannya seperti ponsel, speaker, dan barang-barang lainnya.
Kejadian pengeroyokan terus berlangsung hingga Minggu (10/2/2019) malam.
"Pelaku marah kepada korban karena sudah sering mencuri. Meskipun sudah mengakui kesalahan dan minta maaf, korban tetap saja mencuri," ucap Kalbert dikutip dari Kompas.com.
Pada Senin (11/2/2019) dini hari, aksi pengeroyokan santri ini diketahui oleh pihak asrama hingga akhirnya korban dilarikan ke RSUD Padang Panjang.
Kemudian, korban dirujuk lagi ke RSUP M Djamil Padang pada hari yang sama.
"Kami menemukan barang bukti berupa sepatu boat dan tangkai sapu yang patah, diduga digunakan untuk melakukan kekerasan terhadap korban," ucap Kalbert.
Setelah tak sadarkan diri selama sembilan hari, akhirnya korban mengembuskan nafas terakhir pada Senin (18/2/2019) sekitar pukul 06.22 WIB.
(Tribun Jatim, Kompas)