Virus Corona di Bogor
336 Tenaga Kesehatan di Kota Bogor Positif Covid-19, Terbanyak di RSMM Capai 62 Orang
Satgas Covid-19 Kota Bogor mencatat bahwa sampai 27 Juni 2021 ini, di Kota Bogor ada 336 nakes yang terpapar virus corona atau Covid-19.
Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Ardhi Sanjaya
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR BARAT - Ratusan orang tenaga kesehatan (nakes) dan tenaga pendukung rumah sakit dan fasilitas kesehatan di Kota Bogor terpapar Covid-19.
Satgas Covid-19 Kota Bogor mencatat bahwa sampai 27 Juni 2021 ini, di Kota Bogor ada 336 nakes yang terpapar virus corona atau Covid-19.
Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan bahwa nakes terpapar Covid-19 terbanyak ada di Rumah Sakit Marzuki Mahdi (RSMM) Kota Bogor.
"Menurut pantauan kami, RSMM ini adalah rumah sakit atau faskes terbanyak nakesnya terpapar Covid-19. Datanya di angka 62 (orang)," kata Wali Kota Bogor Bima Arya dalam jumpa pers di RSMM Kota Bogor, Minggu (27/6/2021).
Bima menjelaskan bahwa hal ini menjadi kendala tersendiri bagi RSMM.
Sebab, RSMM rencananya dalam penanganan Covid-19 akan menambah tempat tidur isolasi di tengah menipisnya tempat isolasi di Kota Bogor imbas lonjakan corona belakangan ini.
"Jadi RSMM ini berusaha keras untuk menambah fasilitas tempat tidur dari 96 menjadi 123 (bed). Tetapi ketika nakesnya terpapar banyak, sehingga proses itu terpengaruh," kata Bima.
Terpisah, Direktur Utama RSMM dr Fidiansyah menjelaskan bahwa ke-62 nakes di RSMM yang terpapar ini kebanyakan merupakan perawat.
Termasuk pula empat orang dokter yang juga turut terpapar virus corona.
"Mayoritas perawat, dokter empat, kemudian farmasis. Penumpukan orang yang ingin mengambil obat, ternyata menimbulkan potensi yang tidak kecil, oleh karena itu farmasis kena," kata Fidiansyah.
Dia menjelaskan bahwa, 62 nakes ini diduga terpapar dari para warga yang ramai berdatangan ke RSMM.
Ketika satu nakes terpapar dari luar, kata dia, maka akan mempengaruhi pada tracing teman-teman di tempat kerjanya.
"Semua tenaga kesehatan kami sudah divaksin. Tapi tidak bisa menghindari paparan dari luar. Kalau kami telusuri, ini tidak langsung (terpapar) dari dalam. Yang di dalam hanya kena imbas dari pihak luar," katanya.
Karena hal ini berimbas kepada kekurangan tenaga kesehatan dalam penanganan Covid-19 di RSMM, dia mengaku telah membuka rekrutmen untuk tenaga tambahan dari Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) yang mengalokasikan tenaga relawan.