BEM UI Nobatkan Jokowi The King of Lip Service, Ade Armando Nilai Kritik Dangkal : Agak Memalukan
BEM UI juga menobatkan Presiden Jokowi sebagai The King of Lip Service. Ade Armando mengatakan kritikan terhadap Jokowi memang sudah seharusnya diizi
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
Halo, UI dan Indonesia!
"Jokowi kerap kali mengobral janji manisnya, tetapi realitanya sering kali juga tak selaras. Katanya begini, faktanya begitu. Mulai dari rindu didemo, revisi UU ITE, penguatan KPK, dan rentetan janji lainnya.
Semua mengindikasikan bahwa perkataan yang dilontarkan tidak lebih dari sekadar bentuk "lip service" semata.
Berhenti membual, rakyat sudah mual!," tulisnya dalam caption.
Ada Armando mengatakan dalam hal UU ITE, Jokowi justru meminta agar Undang-Undang tersebut ditinjau kembali.
"Lah kan justru Jokowi mau UU ITE itu direvisi atau ditinjau kembali mengingat isinya sering dipakai mengkriminalisasi orang untuk alasan yang lemah,
dia justru ingin orang mengkritik dengan terbuka melakui UU ITE, ini kok mahasiswa gak nyampe kali yah pikirannya ke situ," kata Ade Armando.
BEM UI menyebut Jokowi sebenarnya memiliki peluang menyelamatkan KPK.
"Jokowi sebagai pemimpin negara yang memiliki peluang menyelamatkan KPK, memilih diam (baca: membiarkan).
ICW melaporkan Firli Bahuri ke institusi tempatnya “membangun karier”, yaitu kepolisian," cuitnya.
Tak hanya itu, BEM UI juga menganggap Jokowi seolah menutup mata saat kini KPK dilumpuhkan.
"KPK DISANDERA, JOKOWI TUTUP MATA, OLIGARKI MINERBA PESTA PORA."
Berhenti membual, rakyat sudah mual!"
Ade Armando mengatakan dalam permasalahan di KPK, justru bukan karena Jokowi.
"Pemilihan Firli kan bukan Presiden itu kan DPR, soal tes wawasan kebangsaan kan lagi-lagi KPK bukan Presiden," kata Ade Armando.