Viral di Media Sosial
Cium Bau Busuk Menyengat, Warga Geger saat Buka Kamar Kos Driver Ojol : Seumur Hidup Baru Lihat
Tetangga yang mencium bau busuk itu curiga jika di dalam kamar kos itu ada mayat
Penulis: Uyun | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
Biasanya pengidap gangguan mental tersebut beranggapan bahwa barang-barang tersebut akan dapat berguna di kemudian hari nanti.
Barang-barang yang disimpan penderita hoarding disorder beragam, mulai dari koran, buku, makanan, benda kenangan, pakaian, struk belanja, alat rumah tangga, tas plastik, tanaman, hewan, hingga barang-barang bekas yang sudah kotor dan rusak.

Barang yang “dikoleksi” hoarder juga tidak memiliki nilai ataupun kegunaan, sehingga timbunan barang miliknya hanya akan memenuhi rumah, membuat ruang gerak menjadi terbatas, dan bisa membawa dampak buruk terhadap kesehatan.
Dikutip TribunnewsBogor.com dari Alodokter.com, ada beberapa hejala bagi pengidap hoading disorder yang patut diwaspadai, diantaranya :
Baca juga: Ditantang Anak Nagita Ngebut di Jalan, Mama Rieta Teriak Minta Ampun, Rafathar : Gini Aja Takut
- Sulit untuk membuang barang yang sebenarnya tidak ia butuhkan.
- Merasa resah saat membuang barang, bahkan merasa marah/tersinggung bila timbunan barang miliknya dibersihkan atau dibuang.
- Curiga jika orang lain menyentuh barang miliknya.
- Terus menambah atau membeli barang dan menyimpan barang bekas yang tidak ia butuhkan, meskipun tidak ada lagi ruang tersisa di dalam rumah.
- Cenderung perfeksionis, sulit memutuskan sesuatu, kesulitan dalam mengorganisasi dan merencanakan hal, sering menghindar, dan menunda-nunda.

Penyebab hoarding disorder
Penyebab hoarding disorder sebenarnya belum diketahui secara pasti.
Namun, ada tipe orang tertentu yang lebih berisiko menjadi penimbun atau hoarder. Antara lain adalah:
- Pernah mengalami peristiwa traumatis, seperti ditinggal orang yang dicintai.
- Pernah mengalami musibah.
- Memiliki anggota keluarga yang juga menderita hoarding disorder.