Virus Corona di Bogor
Cerita Penjual Oksigen di Bogor Keteteran saat Covid-19 Melonjak : Buka 24 jam, Diteleponin Terus
Oksigen kini mulai sulit didapat setelah banyak diburu masyarakat di tengah lonjakan kasus Covid-19 yang cukup tinggi belakangan ini.
Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIBINONG - Oksigen kini mulai sulit didapat setelah banyak diburu masyarakat di tengah lonjakan kasus Covid-19 yang cukup tinggi belakangan ini.
Penjual oksigen isi ulang di Jalan Raya Jakarta - Bogor, KM 40, Pabuaran, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Didi Riyanto (30) bahkan mengaku sampai keteteran karena banyaknya pembeli yang berdatangan.
Didi mengaku bahwa lonjakan pembeli oksigen ini mulai dia rasakan sejak Rabu (23/6/2021) lalu.
Bahkan sampai ada pembeli yang rela isi ulang seadanya karena Didi kehabisan stok oksigen.
"Saya keteternya itu pas hari Sabtu (26/6/2021) kemarin. Saya isian gak sampai full, saya bilang ke pelanggan bahwa saya kehabisan oksigen, seadanya aja gimana ?, iya dah pak daripada gak ada, gitu kan. Akhirnya pelanggan itu mau isi (oksigen) seadanya," kata Didi Riyanto kepada TribunnewsBogor.com, Senin (28/6/2021).
Jam operasi buka toko isi ulang oksigen Didi ini pun saat ini mendadak dibuka selama 24 jam karena banyak pembeli yang datang di malam hari.
Sementara sebelum lonjakan Covid-19, Didi mengaku hanya membuka toko dari jam 08.00 WIB pagi sampai jam 18.00 WIB sore.
"Awalnya saya buka dari jam 08.00 WIB pagi, tutup jam 18.00 WIB sore. Tapi meningkatnya kasus Covid-19 ini saya sering ditelepon sama pelanggan, ada yang urgent, ada yang sakit, akhirnya saya rekrut karyawan untuk jaga (toko) malam hari," kata Didi.
Penjualan oksigen pun, kata Didi, meningkat drastis dari 6-8 tabung kecil dalam sehari kini bisa sampai 16 - 18 tabung kecil per hari.
Didi mengaku bahwa pembeli oksigen di malam hari saat ini memang cukup banyak.
"Setiap hari suka ada yang nanyain oksigen, malam pun ada, pak ada oksigen gak pak, gitu. Dinihari, jam 02.00 WIB, tetep, malem-malem ke sini. Buka 24 jam saya karena diteleponin terus, saya kasihan orang butuh oksigen gitu kan," kata Didi.
Di tengah lonjakan Covid-19 ini, Didi memilih untuk menjual oksigen hanya ukuran kecil untuk orang yang memerlukannya seperti kebutuhan medis.
"Untuk industri saat ini kita tolak, seperti isi ulang tabung yang besar. Karena kita prioritas medis, tabung kecil. Karena satu tabung besar ini bisa jadi enam tabung kecil. Kalau saya jual satu tabung besar berarti saya nyelametin satu orang doang. Tapi kalau kita kecilin kita bisa nyelametin enam jiwa," katanya.
Sebab, pasokan oksigen di tingkat distributor di Bogor saat ini menurutnya juga sudah mulai terasa ada kelangkaan.
Bahkan harga oksigen tabung kecil kini ecerannya naik dari Rp 30 ribu menjadi Rp 35-40 ribu diduga karena kelangkaan tersebut.
"Saya sampai dua hari gak jualan, dari Sabtu siang sampai Minggu kemarin saya tutup total karena nyari oksigen. Ini (tabung besar kosong) saya taruh (di distributor) hari Jumat (25/6/2021), baru jadi tadi, tiga hari kurang lebih," kata Didi.