Pengemudi Pajero yang Aniaya Sopir Truk Ternyata Pakai Plat Nomor Palsu, Ini Tujuannya
pengemudi Mitsubishi Pajero yang menganiaya sopir truk Egi (22) di Jakarta Utara, memasang plat nomor palsu pada kendaraannya.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- OK (40), pengemudi Mitsubishi Pajero yang menganiaya sopir truk Egi (22) di Jakarta Utara, memasang plat nomor palsu pada kendaraannya.
Plat nomor palsu yang terpasang pada mobil OK yakni B 1861 QH.
Diketahui, plat nomor berbuntut QH sedianya tak digunakan warga sipil, melainkan aparat Kepolisian.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo menuturkan, OK mengetahui plat nomor berbuntut QH biasa digunakan aparat setelah melihat unggahan di TikTok.
"Ya dia kepikiran untuk menggunakan plat itu setelah melihat media sosial, melihat aplikasi TikTok, ada yang mengatakan bahwa plat itu biasa digunakan oleh aparat," kata Sambodo di Mapolres Metro Jakarta Utara, Senin (28/6/2021).
Baca juga: Ini Tampang Pengendara Pajero yang Pukuli Sopir Truk di Jalan, 2 Kali Kabur, Identitasnya Terungkap
Setelah melihat unggahan TikTok tersebut, OK akhirnya membuat plat nomor palsu B 1861 QH.
Nomor kendaraan palsu itu juga dipasangnya untuk mengelabuhi petugas lantaran plat nomor aslinya belum diperpanjang sejak Mei 2020.
Adapun plat nomor asli dari Mitsubishi Pajero milik OK ialah B 1086 VJA.
"Dia menggunakan plat itu (B 1861 QH) untuk mengelabuhi petugas. Dia bikin sendiri," kata Sambodo.
Di sisi lain, berdasarkan hasil pemeriksaan kepolisian, plat nomor B 1861 ternyata sudah terdaftar sebelumnya pada kendaraan Toyota Innova milik seseorang.
Ketika ditanya apakah Innova yang terdaftar dengan nomor B 1861 QH adalah milik aparat, Sambodo tak memberikan jawaban jelas.
"Memang plat itu (QH) kan bukan untuk orang sipil," katanya.
Sebelumnya, OK sempat dikira berprofesi sebagai seorang aparat TNI setelah video yang merekam aksinya menganiaya sopir truk viral di media sosial.
Mengklarifikasi hal tersebut, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengungkap bahwa OK merupakan mantan pelaut yang kini bekerja di agensi pencari pekerja outsourcing.
"Dia bukan (TNI) Angkatan Laut yang disebutkan ramai-ramai di medsos. Saya pertegas lagi, yang bersangkutan mantan pelaut," kata Yusri.