Mayat di Bagasi Mobil
Mayat Perempuan Dalam Boks Bagasi Mobil di Bogor Diduga Korban Pembunuhan
Hamzah mengaku hanya melihat mayat dalam bagasi yang disimpan di dalam boks kontener tersebut dari kejauhan.
Penulis: Lingga Arvian Nugroho | Editor: Damanhuri
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR UTARA - Bau tidak sedap dan menyengat jadi petunjuk keberadaan sesosok mayat di dalam bagasi sebuah mobil jenis minibus berwarna hitam yang diparkir di dalam bengkel Autocilin, di Jalan Raden Kan'an, RT 7/4, Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.
Mayat tersebut pertama kali dilaporkan oleh pengelola bengkel yang melapor ke pada pihak RT.
Mendapat laporan itu Krtua RT 7/4 Kelurahan Tanah Baru, Hamzah Sudrajat langsung mendatangi lokasi.
Baru saja sampai di depan pintu gerbang bau tidak sedap pun sudah menyengat.
Hamzah mengaku hanya melihat mayat dalam bagasi yang disimpan di dalam boks kontener tersebut dari kejauhan.
Hal itu dikarenakan dirinya tak sanggup dengan aroma tidak sedap yang sangat menyengat.
"Kata pengelola itu perempuan, kalau baunya itu dari pintu gerbang sudah kecium baunya," katanya.

Hamzah menuturkan pihaknya tidak mengetahui pasti kondisi mayat yang ditemukan.
"Kondisi saya ga lihat soalnya bau, disimpen di dalam kontener kecil dibagasi," ujarnya.
Sementara itu sampai saat ini pihak kepolisian masih melakukan identifikasi.
Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro pun langsung turun ke lokasi.
Susatyo mengatakan bahwa secara kasat mata mayat tersebut berjenis kelamin perempuan.
Terkait dugaan adanya kekerasan pihaknya masih terus melakukan penyelidikan
"Blom nanti hasil otopsi akan kami tentukan," katanya.
Meski kondisi mayat sudah tidak bisa diindentivikasi secara langsung karena diduga sudah meninggal dalam beberapa hari kebelakang, susatyo menjelaskan bahwa kondisi tubuh korban masih lengkap.
Terkait dugaan mutilasi pihaknya masih melakukan penyelidikan.
Namun susatyo memastikan korban meninggal dengan cara tidak wajar alias korban pembunuhan.
"Kalo mati tidak wajar iya, tapi kalau mutilasi nanti kita liat hasil otopsinya," katanya.