Satpol PP Gowa Pukul Wanita Hamil, Pingsan saat di Kantor Polisi, Riyana : Air Ketubanku Keluar
Pasangan suami istri pemilik warkop itu mengalami tindak kekerasan dari oknum Satpol PP Gowa, ditambah lagi Riyana ngaku sedang hamil
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
Menurut dia, pihaknya masih melakukan penyelidikan atas dugaan penganiayaan saat razia PPKM mikro.
"Terkait video yang viral kami belum teliti karena kita fokus penanganan di TKP dan masih diselidiki," katanya seperti dikutip dari Tribun Timur.
Sementara itu Sekda Kabupaten Gowa Kamsina menjelaskan bahwa kejadian pemukulan ini hanya kesalahpahaman saja.
"Terkait adanya insiden tersebut, itu hanya kesalapahaman antara pemilik ini, karena kan kita sopan, kita sopan masuk di sana," jelas Kamsina.
Menurut Kamsina, pemilik warkop sudah melakukan pelanggaran PPKM Darurat.
"Sudah pasti ada pelanggaran di sana karena di surat edara hanya boleh buka sampai jam 7 malam selama pengetatan PPKM mikro di Gowa.
Malah dia masih terbuka pintunya dan memutar musik keras, meski tidak ada tamunya tapi ini bisa mengundang tamu atau pengunjung,
Kita sudah berkali-kali sampaikan, tutup saja dan kalau bisa kita kecilka suara musik ta kalau masih mau dengar dan tutup pintu sehingga tidak mengundang orang masuk," pungkasnya.
Sedangkan paman Ivan, menerangkan saat kejadian warkop milik keponakannya itu sudah tutup.
Hanya saja, Ivan dan Riyana sedang melakukan live Facebook sehingga menyetel musik.
"Dia Sudah tutup, Setelah tutup dia live, kalau live kan bunyikan musik, alaasan satpol pp bahwa musik tersebut masih buka warkop itu, kejadian pemukulan kan di rumahnya
tertutup pintunya, lampunya juga bagian depan juga mati, tidak ada pengunjung, hanya ada karyawan," katanya saat live Facebook di akun Facebook Ivan Van Houten.(*)