Kisah Ibu Peluk Jasad Anaknya yang sudah Meninggal 3 Hari, Warga Siapkan 2 Kain Kafan dan Kuburan

Korban diduga sudah meninggal dunia selama 3 hari. Namun, sang ibu tetap setia menemani jasad anaknya yang sudah mulai membusuk.

Penulis: Damanhuri | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
Net
Ilustrasi meninggal dunia 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Warga di Indramayu, Jawa Barat dibuat geger dengan temuan mayat di dalam rumah.

Mirisnya, korban yang sudah terbujur kaku itu sedang berada dipelukan sang ibu.

Korban diduga sudah meninggal dunia selama 3 hari.

Namun, sang ibu tetap setia menemani jasad anaknya yang sudah mulai membusuk.

Peristiwa ini terjadi di Kecamatan Balongan, Indramayu, Jawa Barat.

FOLLOW JUGA:

Warga sekitar awalnya tak menyangka jika di rumah tersebut ada yang meninggal dunia hingga berhari-hari.

Korban meninggal dunia yakni perempuan berinisial SY berusia 57 tahun.

Baca juga: Pengakuan Pria Nekat Tusuk Penagih Utang yang Datang ke Istrinya di Rumah, Dessy Kini Terluka Parah

Baca juga: KRONOLOGI Kepala Rutan Depok Ditangkap Karena Pakai Sabu di Kosan, Digerebek Polisi Menjelang Subuh

SY diduga meninggal duka kerena terpapar Covid-19.

Kepala Puskesmas Balongan, Sohekah Nurdiani menambahkan, meninggalnya SY belum bisa dipastikan secara pasti apakah disertai Covid-19 atau tidak.

Sebab, kata dia, saat ditemukan tubuh SY sudah terlanjur membusuk setelah meninggal dunia selama 3 hari.

Sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan pemeriksaan swab.

Berdasarkan informasi yang diterima Tribuncirebon.com, sebelum meninggal dunia, SY diketahui tengah sakit.

Ia sering melakukan perjalanan dari Indramayu-Jakarta.

Sakit tersebut, ia alami setelah belum lama ini pulang dari Jakarta.

"Tapi kalau ibunya (ST), saat kami lakukan swab, itu hasilnya positif Covid-19," ujar dia.

Baca juga: Cerita Anita Gemetar Dengar Suara Bayi dari Kantong Kresek saat Subuh: Kedengerannya Kaya Nangis

Baca juga: Suaminya 2 Hari Tak Pulang Setelah Temukan Mayat Perempuan Hangus, Dahyana: Kakinya Gemetaran

Pemulasaraan jenazah yang meninggal di dalam rumah di Wilayah Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, Jumat (16/7/2021).
Pemulasaraan jenazah yang meninggal di dalam rumah di Wilayah Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, Jumat (16/7/2021). (Istimewa/Dok Kecamatan Balongan (Aipda Rusdi Babinkamtibmas Polsek Balongan))

Warga Gali 2 Lubang

Warga di Balongan, Kabupaten Indramayu digegerkan dengan penemuan mayat di dalam rumah.

Mayat tersebut diduga merupakan pasien Covid-19 berinisial SY (56).

Sementara itu, ibunya berinisial ST berusia 70 tahun.

Saat ditemukan, ia diperkirakan sudah meninggal dunia sekitar 3 hari lamanya.

Kejadian itu baru diketahui warga pada Jumat (16/7/2021).

Sekretaris Kecamatan Balongan, Encep RS membenarkan hal tersebut.

Encep RS mengatakan, warga awalnya menyangka ada dua orang yang meninggal dunia di dalam rumah tersebut.

Pasalnya, saat ditemukan, korban yang merupakan ibu dan anak itu terlihat tengah saling merangkul satu sama lain.

Kondisi salah satunya sudah membusuk dan menimbulkan aroma tidak sedap.

Saat itu warga pun sudah menyiapkan liang lahat, termasuk kain kafan sebanyak dua buah.

"Tapi pas digoyang, si ibunya ST (70) itu ternyata masih hidup, dia memang selama 3 hari memeluk anaknya yang meninggal dunia itu," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Senin (19/7/2021).

Baca juga: Pak RW Bongkar Kejadian Sebelum Rumah Mewah Dicoret Tulisan Pelakor, Sosok Penghuninya Terungkap

Baca juga: Kisah Pedagang Kopi Pilih Dipenjara Karena Langgar PPKM, Asep: Gak Punya Uang Bayar Denda Rp5 Juta

Petugas TPU menyiapkan sejumlah lubang kuburan di tengah meningkatnya pemakaman jenazah kasus Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Rajeg, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jumat (25/6/2021).
ilustrasi -- Petugas TPU menyiapkan sejumlah lubang kuburan di tengah meningkatnya pemakaman jenazah kasus Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Rajeg, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jumat (25/6/2021). (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

Sang Ibu Jalani Isoman

ST (70) warga Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu ini kini harus menjalani isolasi mandiri.

Ia dinyatakan positif Covid-19 setelah petugas Puskesmas Balongan melakukan pemeriksaan swab terhadap dirinya.

Warga menemukan ST sendiri tengah memeluk jenazah anaknya, SY (56) yang sudah meninggal dunia di dalam rumah.

Kondisi jenazah anaknya tersebut sudah membusuk dan menimbulkan aroma tidak sedap hingga akhirnya diketahui warga pada Jumat (16/7/2021).

Sekretaris Kecamatan Balongan, Encep RS mengatakan, ST bahkan sempat dikira warga meninggal dunia karena tidak bergerak ketika memeluk anaknya tersebut.

"Mereka tinggal berdua saja, anaknya sekarang sudah tidak ada, jadi tinggal ibunya sendiri yang sudah tua di rumah, sekarang ibunya itu juga sedang isolasi mandiri," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Senin (19/7/2021).

Baca juga: Firasat Ayah Sebelum Temukan Putrinya Hangus di Kebun Singkong, Azis: Di Batin Saya Yakin Banget

Tinggal di Lahan Warga

Encep RS mengatakan, di Kabupaten Indramayu mereka tidak memiliki rumah.

Ibu dan anak itu tinggal di bangunan milik warga yang sebelumnya hendak dijadikan kandang sapi.

Karena kasihan, warga mengizinkan bangunan tersebut untuk ditinggali keduanya.

"SY yang meninggal dunia itu sebelumnya menikah sama orang sini, ibunya juga dibawa ke sini, tapi suaminya sudah meninggal dunia dan sekarang tidak punya rumah, makanya sama warga diizinkan tinggal di situ karena kasihan," ujar dia.

Masih dijelaskan Encep RS, ST yang merupakan ibu dari jenazah tersebut, sekarang ini sebatang kara, ia tinggal sendirian di rumah.

Selain itu, ST diketahui juga sekarang ini sedikit mengalami depresi.

Selama menjalani isolasi mandiri, petugas baik dari Puskesmas maupun Satgas Desa terus berupaya untuk rutin melakukan pemantauan kesehatan

"Kalau untuk makan, dia dikasih sama Bapak Kuwu (Kepala Desa)," ujarnya.

Kepala Puskesmas Balongan, Sohekah Nurdiani menambahkan, pada malam itu juga anak ST yakni SY langsung dimakamkan dengan protokol kesehatan yang ketat untuk meminimalisasi risiko.

"Pada dasarnya almarhum ini tidak terdata sebagai pasien Covid-19, tapi karena ibunya yang positif corona saat memakamkan jenazah kami menggunakan protokol kesehatan yang ketat," ujar dia.

(TribunnewsBogor.com/TribunJabar.id)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved