Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Curhat Pilu Camat Sebelum Menyusul Istri Wafat, Depresi Tinggal Sendiri, Pamit Tidur Selama-lamanya

Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, korban diduga depresi sejak istrinya meninggal pada 20 Mei 2021.

Penulis: Uyun | Editor: khairunnisa
Shutterstock
Ilustrasi gantung diri - Curhat Pilu Camat sebelum menyusul istri wafat, depresi tinggal sendiri 

Surat tersebut ternyata ditujukan untuk Kapolres Sumba Timur.

"Jadi setelah melakukan pengecekan pada saku baju milik korban ditemukan sebuah amplop yang berisikan surat yang ditujukan kepada Kapolres Sumba Timur," ujar pihak keluarga.

Ilustrasi gantung diri - Curhat Pilu Camat sebelum menyusul istri wafat, depresi tinggal sendiri
Ilustrasi gantung diri - Curhat Pilu Camat sebelum menyusul istri wafat, depresi tinggal sendiri (Shutterstock)

Dalam surat terakhirnya, sang camat curhat pilu kalau dirinya tidak ingin diautopsi jika nanti meninggal dunia.

Menurut korban, meninggal dunia menyusul istri tercinta sudah merupakan keinginannya.

"Isinya meminta kepada pihak kepolisian agar jenazah korban jangan diautopsi karena apa yang dilakukan oleh korban atas keinginan sendiri," papar Handrio.

Baca juga: Memilukan, Ibu Peluk Jasad Anaknya 3 Hari, Warga Curiga Cium Bau Tak Sedap dari Dalam Rumah

Lanjut Handrio, dapat dipastikan bahwa korban telah berencana mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.

"Terkait pernyataan penolakan autopsi oleh pihak keluarga menyusul.

Dikarenakan dari pihak keluarga masih menunggu persetujuan dari saudara kandung korban dan tetap dilakukan pemantauan oleh Bhabinkamtibmas Kelurahan Mauliru," jelasnya.

Ilustrasi Mayat
Ilustrasi Mayat (Tribunnews/ilustrasi)

Setelah diselidiki, polisi pun memastikan kalau korban murni bunuh diri.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan medis pada tubuh korban, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan," ucapnya.

Baca juga: Corat-coret Fortunernya Setelah Terjaring Razia PPKM Darurat, Pengusaha Kuliner Minta Maaf

Kronologi kejadian

Diberitakan dari Pos-Kupang.com, Kapolres Sumba Timur, AKBP Handrio Wicaksono mengatakan, kejadian itu berawal sekira pukul 11.20 Wita.

Saat itu, korban meminta saksi Klemens dan Lukas agat menutup semua pintu dan jendela rumah dengan alasan hendak tidur.

Korban pun menyuruh kedua saksi pergi bermain di bengkel yang tak jauh dari rumah tersebut.

"Kemudian datang bapak kecil bernama Kornelis dari kebun dengan tujuan ke rumah tetapi saksi Lukas memberitahukan kepada saudara Kornelis, bahwa kalau buka pintu pelan-pelan karena bapak (korban) ada tidur," kata Handrio.

Rumah duka Camat Kota Waingapu yang meninggal bunuh diri
Rumah duka Camat Kota Waingapu yang meninggal bunuh diri (Pos Kupang)
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved