VIDEO Warga Demo Kepung Balai Kota Bandung, Ribuan Ojol Konvoi Keliling Kota : Kami Harus Makan !
Beredar di media sosial video saat kerumunan warga berunjuk rasa di depan Balai Kota Bandung.
Penulis: khairunnisa | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Perpanjangan PPKM darurat direspon warga Bandung dengan menggelar unjuk rasa pada hari ini, Rabu (21/7/2021).
Bertempat di depan Balai Kota Bandung, ribuan warga serta driver ojek online (ojol) berdemo.
Tak hanya itu, ribuan driver ojol lainnya juga turun ke jalan guna melakukan konvoi keliling Kota Bandung.
Dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribun Jabar, ratusan driver ojek online turun ke jalan di Kota Bandung.
Mereka melakukan konvoi di sejumlah jalan.
Seperti yang tersebar di video lini masa, konvoi di antaranya dilakukan di Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung.
Ratusan driver ojek online juga terpantau melakukan aksi unjuk rasa di depan Balai Kota Bandung.
Perpanjangan PPKM Darurat ditenggarai menjadi penyebabnya.
Baca juga: Berbagi di Tengah PPKM, Jajaran Polsek Tajurhalang Bagikan Paket Pangan Siap Konsumsi
Dikutip TribunnewsBogor.com dari akun infobandungkota di Instagram, terlihat video saat kerumunan warga berunjuk rasa di depan Balai Kota Bandung.
Terlihat suasana ricuh menyelimuti kerumunan warga tersebut.
Disinyalir, kericuhan itu disebabkan oleh ulah copet yang memanfaatkan situasi unjuk rasa.
"Pantauan terkini di kantor Walikota Bandung, Sempat terjadi ketegangan ditengah aksi diduga adanya yang memanfaatkan situasi untuk melakukan pencopetan di tengah aksi.
..
Untuk wargi Bandung yang akan melintas jln Wastukencana, harap mencari jln aternatif lain," tulis keterangan unggahan akun infobandungkota.
Tak cuma berdiam diri di Balai Kota Bandung, warga juga melakukan konvoi.
Ribuan orang menamakan diri driver online dan pedagang berunjukrasa di depan kantor Wali Kota Bandung Jalan Wastukencana, Rabu (21/7/2021)
Para pengunjuk menyampaikan keberatan PPKM diperpanjang karena adanya pembatasan menghilangkan pendapatan.
Baca juga: Bukan Lagi PPKM Darurat, Pemerintah Perkenalkan Istilah PPKM Level 4, Ini Aturan Lengkapnya
"Kami harus makan, jangan ada pembatasan, para pejabat punya gaji sedangkan kami harus mencari makan dengan usaha" teriak para pengunjukrasa.
Para pengunjukrasa berorasi di depan gerbang Balai Kota tidak bisa memasuki area Balai Kota karena pintu gerbang ditutup dan dijaga ketat oleh aparat kepolisian.
Dari pantauan Tribun Jabar, aksi para driver ojek online atau biasa disebut ojol ini ada yang berdatangan dari arah simpang Wastukencana-Jalan Aceh menuju Balai Kota Bandung.

Beberapa Jalan Tak Bisa Dilewati
Sebelumnya diberitakan, PPKM Darurat sudah resmi diperpanjang oleh pemerintah pusat.
Penerapan PPKM Darurat diperpanjang hingga 25 Juli.
Menurut laporan wartawan Tribun Jabar Nandri Prilatama dan Deni Denaswara ada dua kelompok massa yang berunjuk rasa di Balai Kota.
Baca juga: Penutupan Sementara Operasional Mal di Bogor Berlanjut, Ini Daftar Tenant yang Tetap Buka
Dilaporkan yang diamankan adalah massa dari mahasiswa. Bahkan tadi sempat terdengar ada suara ledakan.
Hingga siang ini, unjuk rasa dari driver ojek online masih terus berlangsung.
Namun massa dari driver ojek online memilih mundur dan tidak bergabung dengan aksi mahasiswa.
Ini menyebabkan jalan di dekat Balai Kota tak bisa dilalui.
Jalan yang tak bisa dilalui adalah Jalan Wastukencana.

Rencana Driver Ojol di Kota Bandung Konvoi
Sebelumnya, rencana konvoi keliling Kota Bandung menggunakan motor dan mobil sejumlah pengemudi ojek online di Kota Bandung, Rabu (21/7/2021) batal dilakukan.
Alasannya, tuntutan para pengemudi ojek online yang meminta diperbolehkan melewati penyekatan jalan saat PPKM Darurat sudah dikabulkan Pemerintah Kota Bandung dan Polrestabes Bandung.
Ketua komunitas ojek online Warriors of spartan (WOS), Muji Supri Yanto mengatakan, rencana konvoi tersebut batal setelah pihaknya bersama komunitas ojol lain menggelar audiensi bersama Polrestabes Bandung dan Dinas Perhubungan (Dishub) kemarin.
"Alhamdulillah sudah ada titik temunya, jadi permasalahan dari PPKM itu intinya ojol ingin bebas, jadi khusus buat ojol dibuka (penyekatan) dengan syarat memperlihatkan aplikasi, kalau lagi narik dipersilakan, kalau enggak, tidak bisa lewat, seperti di Jakarta," ujar Muji, saat dihubungi, Selasa (20/7/2021).
Baca juga: Daftar Jajanan Khas Bogor Cocok Jadi Oleh-oleh, Gemblong hingga Strudel
Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Transportasi Darat Jabar (F-SPTD), Achmad Ilyas Prayogi, mengaku sudah mengimbau kepada semua anggotanya untuk tidak ikut turun ke jalan melakukan aksi.
"Ini ada dua kubu, kemarin yang di Pendopo itu semua elemen masyarakat, kalau ojol sendiri saya selaku ketua umum mengimbau kepada rekan-rekan untuk tidak melakukan aksi demo, konvoi atau apapun," ujar Achmad.
Pihaknya mengaku sudah menggelar audiensi dengan Dishub Jabar dan rencananya pada ini bersama anggotanya bakal kembali menggelar audiensi dengan Gubernur Jawa Barat.
Ia mengaku akan menyampaikan kepada Gubernur jika selama PPKM Darurat ini para pengemudi Ojol terkendala penyekatan jalan.
Padahal, kata dia, ojol merupakan salah satu sektor yang masuk dalam kritikal.
"Besok (hari ini, Red) kami akan audiensi lagi dengan Gubernur Jawa Barat, kan ojol itu masuk sektor kritikal tapi pada pelaksanaannya aturan tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan, kita kesulitan mengantarkan pesanan, tadinya jarak hanya empat kilometer jadi delapan kilometer karena harus berputar-putar mencari lokasi. Nah, ini yang membuat teman-teman ojol kurang setuju," katanya.
Ia menilai, di masa penerapan PPKM Darurat ini, peran ojol sangat penting dalam menyukseskan PPKM.
Sebab, kata dia, saat masyarakat dilarang ke luar rumah, ojol yang bertugas melayani.
"Justru kalau misalnya Pemerintah ingin PPKM ini berhasil, ya bagian-bagiannya harus bertugas dengan baik, kan selama PPKM ini harus ada yang melayani mengantarkan ke sana ke sini, kita yang melayani," ucapnya.
(TribunnewsBogor, Tribun Jabar)