Aturan Makan 20 Menit di Jakarta Jadi Lelucon, dr Tompi : Jangan Berlama-lama Biar Hidup Lebih Lama

dr Tompi mengatakan, pesan khusus di balik aturan makan 20 menit itu adalah agar warga tak berlama-lama di tempat makan.

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Damanhuri
Youtube channel Let's Talk
dr Tompi 

Nah kl semua mau bikin irama sendiri2 BINGUNG lah," tulis dr Tompi.

Komunitas Warteg

Terkait hal itu, Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara) mengungkapkan keluhannya.

Ketua Kowantara, Mukroni mengatakan, pelonggaran yang diberikan tersebut tidak dapat diterapkan untuk rumah makan seperti warteg di mana pembelinya harus memilih menu sebelum menyantapnya.

"Nanti kalau makan buru-buru kemudian tersedak, itu siapa yang bertanggung jawab?" kata Mukroni, Senin (26/7/2021).

Warteg yang jadi sasaran pembegalan di Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Selasa (21/1/2020).
Warteg yang jadi sasaran pembegalan di Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Selasa (21/1/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/ANNAS FURQON HAKIM)

Dia menambahkan, pemerintah baiknya mengevaluasi aturan baru iu demi memperhatikan kesejahteraan pengusaha warteg dan pedagang kaki lima.

"Kalau kami mendingan dilarang aja dine in (makan di tempat). Jadi tidak boleh makan di tempat atau take away, karena aturan ini lucu," kata Mukroni.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved