Teka-teki Bocah SMP Tewas Penuh Luka Sayatan Terkuak, Polisi Beberkan Kejanggalan di Rumah Korban
Dari pengamatan Sriyono, tidak ditemukan benda berbahaya misalnya pisau atau benda tajam lainnya didekat korban.
Penulis: khairunnisa | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Titik terang kasus penemuan jasad bocah SMP berinisial SYP (16) sedikit demi sedikit mulai terkuak.
Pun dengan penyebab kematian sang bocah SMP.
Dugaan jika SYP tewas karena dibunuh semakin jelas adanya.
Hal tersebut disampaikan oleh penyidik yakni Kapolres Sleman AKBP Wachyu Tri Budi Sulistiyono.
Diwartakan sebelumnya, SYP ditemukan telah tewas di rumahnya di Kedulan, Tirtomartani, Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Rabu (28/7/2021).
Ditemukan tak bernyawa di rumahnya, tubuh SYP terlihat penuh luka sayatan.
Penemuan jasad SYP tersebut pertama kali terungkap usai ibu korban, Maryati yang menemukan sang putra.
Baca juga: Jual Cupang Rp 5 Juta ke Raffi Ahmad, Denny Sumargo Kaget Suami Nagita Berani Bayar Harga Fantastis
Kapolres Sleman, AKBP Wachyu Tri Budi Sulistyono mengurai penemuan jasad remaja tersebut.
Dikutip dari TribunJogja, AKBP Wachyu mengungkap detail peristiwa nahas itu. .
"Ya jadi memang betul ada kejadian semalam ya (Rabu 28 Juli 2021), seseorang yang meninggal diduga akibat kekerasan menggunakan senjata tajam," kata Wachyu saat dihubungi, Kamis (29/7/2021).
Berdasarkan pemeriksaan sementara, korban saat ini diketahui masih berumur 16 tahun dan berstatus sebagai pelajar dijenjang SMP.
"Umur 16 tahun, masih SMP," imbuhnya.
SYP Dibunuh
Kapolres Sleman AKBP Wachyu Tri Budi Sulistiyono mengurai fakta terbaru kasus SYP, dilansir TribunnewsBogor.com dari TribunJogja pada Sabtu (31/7/2021).
Berdasarkan hasil pemeriksaan barang bukti, disimpulkan bahwa SYP meninggal dunia karena dibunuh.
Sebagaimana diketakui, bocah malang tersebut ditemukan meninggal di rumahnya sendiri pada Rabu malam.
Polisi menduga, SYP sengaja dibunuh oleh orang terdekatnya dengan maksud dan tujuan tertentu.
"Dugaan kami ya masih ada lingkaran mereka (korban)," kata AKBP Wachyu Tri Budi Sulistiyono saat dihubungi, Jumat (30/7/2021).
Dugaan tersebut diperkuat dengan tidak adanya barang yang hilang milik keluarga tersebut seusai SYP ditemukan tak bernyawa lagi.
"Korban kan di dalam rumah juga tidak ada barang yang hilang juga. Kemungkinan besar antara korban dan pelaku ini saling kenal," ujar AKBP Wachyu Tri Budi Sulistiyono.
Wachyu mengatakan saat ini anggota masih terus mendalami kasus ini, termasuk akan mendalami keterangan ibu korban.
"Ya kita masih dalami semua kemungkinan-kemungkinan, informasi apapun kami masih cek. Baik pembuktian secara ilmiah dan sebagainya. Termasuk keterangan saksi-saksi yang lain masih kita cari," jelas AKBP Wachyu Tri Budi Sulistiyono.
Baca juga: Gaya Mentereng Pakai Mobil BMW, Pria Ini Kabur dari SPBU Setelah Bilang Pake Debit Bisa Bang?
Sejauh ini, polisi juga belum menemukan barang bukti atas peristiwa tersebut.
Namun dengan kondisi korban yang luka parah, polisi meyakini YP adalah korban pembunuhan.
"Belum ketemu (barang bukti). (Kasus) Kalasan ini pembunuhan," pungkasnya.
Sempat Kirim WA ke Ibu Sebelum Tewas
Peristiwa nahas yang menimpa SYP tampaknya menjadi pukulan telak untuk Maryati.
Betapa tidak, Maryati lah yang pertama kali menemukan anaknya, SYP tak bernyawa di dalam rumah.
Hal tersebut diungkap oleh Ketua RT setempat, Sriyono.
"Bu Mar lari nangis, tolong, tolong seperti itu. Dia menuju ke rumah saya. Saya sedang duduk di rumah langsung saya pastikan ke rumah," kata ketua Rt 08, Rw 29 Dusun Kedulan, Sriyono saat diwawancara Kamis (29/7/2021).
Ia bersama warganya langsung mendatangi rumah Maryati, saat itu salah satu warganya memastikan keselamatan SYP yang diketahui sudah terkapar di ruang tengah.
Saat dipastikan nadi dari bocah malang itu sudah tidak berdenyut lagi, Sriyono spontan menghubungi Polsek Kalasan.
"Saya melihat kondisinya gak tega. Korban tergeletak di ruang tengah. Ditemukan itu sekitar jam 20.00," jelas Sriyono.
Sebelum ditemukan tewas, korban sempat menghubungi ibunya.
Baca juga: Jual Cupang Rp 5 Juta ke Raffi Ahmad, Denny Sumargo Kaget Suami Nagita Berani Bayar Harga Fantastis
Melalui WhatsApp, SYP meminta ibunya supaya segera pulang ke rumah.
"Ibunya pergi sama orang keluar. Korban, whatsApp ibunya dan sempat meminta ibunya pulang," ujar KBO Satreskrim Polres Sleman Iptu Sri Pujo.
Namun nahas, begitu sang ibu sampai di rumah, ia mendapati SYP sudah dalam keadaan tak bernyawa dan bersimbah darah.
"Sampai di rumah sekitar jam 20.00. Korban sudah berlumuran darah dan ibu ini langsung minta tolong" tegas Sri Pujo.
Menurut pengakuan Sriyono, sesaat SYP ditemukan dalam keadaan meninggal, ia sendirian di rumah, karena ibunya sedang pergi bersama seseorang.
Anehnya, baik Sriyono maupun tetangga Maryati tidak mendengar adanya keributan atau kegaduhan lain terkait penyebab kematian bocah malang tersebut.
"Semua kaget, karena gak ada keributan apa-apa. Bahkan rumah sebelah juga gak mendengar apa-apa," terang dia.
Baca juga: Jelaskan Alasan Indonesia Tak Bisa Lockdown, Jokowi : Masih Semi Saja, Semua Menjerit
Ia melanjutkan, berselang 30 menit kemudian pihak kepolisian dari Polsek Kalasan tiba di lokasi kejadian.
Mereka langsung mekakukan pemeriksaan terhadap tubuh korban dan beberapa barang di sekitarnya.
Dari pengamatan Sriyono, tidak ditemukan benda berbahaya misalnya pisau atau benda tajam lainnya didekat korban.
"Enggak ada pisau. Saya hanya lihat dia sudah bersimbah darah. Lukanya di tangan kiri sama kepala. Sekarang sudah dibawa ke RS Bhayangkara dan dimakamkan hari ini," jelas Sriyono.
