Sebentar Lagi Menikah, Pria Ini Bunuh Janda Setelah Masak Air, Sakit Hati Tak Dihargai: Sudah Cukup!
Kepada polisi, Bernard Nobu menceritakan perilaku sang kekasih yang membuatnya sakit hati hingga berujung pembunuhan.
Penulis: Uyun | Editor: Ardhi Sanjaya
"Sakit hati saya. Waktu itu saya masak air sampai buat teh 4 gelas di rumah.
Saya telepon dia tiga kali tak diangkat-angkat."
"Maksud saya, kalau memang ada masalah, selesaikanlah baik-baik," ucap Bernard Nabu kepada awak media saat ekspos kasus.

Dengan wajah tertunduk, pelaku mengakui ia sempat meminta kepada korban agar menghargainya sebagai lelaki sejati.
Sehingga ketika korban pulang ke kos-kosannya, tersangka gelap mata dan langsung menghujamkan parang panjang ke arah leher dan kepala korban hingga korban terkapar bersimbah darah.
"Saya selama ini sudah cukup sabar sama dia. Sudah cukup sakit hati saya," terangnya.
Baca juga: Cerita Saksi Sebelum Temukan PSK Tewas usai Layani Bule, Korban Sempat Menjerit: Memang Langganan
Sosok Siti Soleha
Sosok Siti Soleha (29), janda dua anak di Bintan yang meregang nyawa di tangan kekasihnya, diungkap Zaleha, pemilik kos.
Ia menyebut, korban dan pelaku, Bernard Nabu (40) baru 1 bulan 2 hari tinggal di indekos miliknya di Gang Taher RT003/RW001 Pemukiman Desa Malang Rapat, Kecamatan Gunung Kijang, Bintan.
Zaleha pun mengenal korban dan pelaku dari penghuni kosan lainnya.
"Jadi saya kenal pelaku dan korban itu dari yang ngontrak kosan saya yang satu lagi. Karena kosan saya kosong, jadi dia tawarkan kepada pelaku dan korban," katanya kepada Tribun Batam, Kamis (5/8/2021).
Saat ditanyakan apakah korban dan pelaku pasangan suami istri?
Zaleha menuturkan, saat keduanya masuk dan mengontrak di kosannya, mereka mengaku sudah menikah.
"Saat masuk mereka mengatakan sudah menikah," terangnya.

Setahu Zaleha pelaku bekerja di PT kebun kelapa sawit di daerah Desa Malang Rapat.