Tersinggung Disebut Miskin, Niat Pria Pinjam Uang Berubah Jadi Malapetaka, 3 Orang Ditemukan Tewas

Kepada polisi, pelaku mengaku menaruh dendam cukup lama akibat ucapan menyakitkan istri Kakek Sugiono.

Penulis: Uyun | Editor: Soewidia Henaldi
kolase TribunBogor dari TribunPontianak
Makian 'Dasar Miskin' berujung pembunuhan Kakek Sugiono, istri dan cucu, pelaku ungkap motif 

"Sebelum berangkat pelaku sempat mengambil parang miliknya dan diselipkan dalam celana tanpa sepengetahuan Kakek Sugiono," ujar Kasatreskrim.

Baca juga: Babak Baru Kasus Sumbangan Rp 2 Triliun, Kapolda Minta Maaf, Rumah Bungsu Akidi Tio Dijaga 13 Polisi

Setibanya di rumah mantri, pintunya dalam keadaan tertutup.

Kemudian RN minta diantar ke rumah adik iparnya.

Dalam perjalanan di lahan kebun sait, pelaku pun menghabisi nyawa Kakek Sugiono dan cucunya.

"Pelaku mengeluarkan parang dan mengahibisi kedua korban Sugiyono dan sdri. Afsya dengan cara dibacok," beber Kasat Rekrim.

Makian 'Dasar Miskin' berujung pembunuhan Kakek Sugiono, istri dan cucu, pelaku ungkap motif
Makian 'Dasar Miskin' berujung pembunuhan Kakek Sugiono, istri dan cucu, pelaku ungkap motif (kolase TribunBogor dari TribunPontianak)

Setelah misi membunuh Kakek Sugiono dan cucunya terlampiskan, pelaku pun meghabisi Nenek Turyati.

"Kemudian RN menggunakan sepeda motor korban untuk menjemput Turyati dan membohongi korban bahwa cucunya Afsya menangis dan minta dijemput.

Kemudian RN membawa Turyati berkeliling terlebih dahulu dan membawa ke blok 4 ZZAB dan menghabisi nyawa Turyati dengan parangnya," beber Kasat Reskrim.

Baca juga: Cerita Saksi Sebelum Temukan PSK Tewas usai Layani Bule, Korban Sempat Menjerit: Memang Langganan

Setelah melakukan pembunuhan, RN mengembalikan sepeda motor ke rumah korban.

Dalam perjalanan RN membuang parangnya di semak-semak.

Sesampainya di rumah korban RN memarkirkan sepeda motor di depan pintu masuk samping dan menyimpan kunci motor di belakang pintu masuk samping.

"Pelaku beristirahat sambil melihat situasi sekitar rumah agar benar-benar aman untuk pulang. Kemudian pulang dengan berjalan kaki," ungkap Hoerrudin.

Ilustrasi Pembunuhan
Ilustrasi Pembunuhan (JITET/Kompas.com)

(TribunBogor/TribunPontianak)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved