Prabowo Subianto Tak Tebar Baliho seperti Politisi Lain, Pengamat : Elektabilitasnya Mentok

Adi menilai Prabowo juga fokus menjaga elektabilitas. Untuk itu, Prabowo selaku Menteri Pertahanan fokus meningkatkan kinerja.

Editor: Ardhi Sanjaya
Tribunnews/JEPRIMA
Calon Presiden nomor urut 01 Prabowo Subianto saat memberikan orasi politik di depan ratusan ribu massa pendukung di acara kampanye terbuka di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Minggu (7/4/2019). 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Saat sejumlah elite partai politik memasang baliho yang diduga untuk meningkatkan popularitas jelang Pilpres 2024, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tak melakukannya.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai Prabowo sudah cukup populer, sehingga tidak latah ikut memasang baliho jauh-jauh hari.

Adi menilai Prabowo juga fokus menjaga elektabilitas. Untuk itu, Prabowo selaku Menteri Pertahanan fokus meningkatkan kinerja.

"Ya, karena bagi dia, kerja sebagai Menhan apalagi setelah disorot panjang, jadi penting."

"Prabowo harus membuktikan kepada publik, bahwa sebagai menteri dia bisa bekerja," ujarnya, Sabtu (6/8/2021).

Adi mengatakan, popularitas mantan Danjen Kopassus itu sudah tinggi.

Sementara, tokoh politik yang memasang baliho adalah mereka yang popularitasnya masih rendah.

"Kalau melihat seperti Airlangga, Puan, Muhaimin, itu kan popularitasnya rendah jika dibandingkan dengan nama besar seperti Prabowo."

"Nah, Prabowo ini elektabilitasnya mentok."

"Baliho-spanduk itu tidak ada gunanya."

"Semua orang sudah kenal Prabowo."

"Makanya, dia tidak terlampau narsis, misalnya menggunakan momentum seperti Olimpiade atau apa pun yang terkait dengan pandemi, selalu memberikan ceramah-ceramah politik untuk selalu prokes dengan baliho atau apa," ulasnya.

Yang dibutuhkan Prabowo, menurut Adi, mempertahankan elektabilitasnya tetap di atas 50% agar dapat memenangi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Alasannya, tingginya tingkat keterpilihan saat ini tidak menggaransi bakal menang.

"Tugas Prabowo harus meningkatkan elektabilitasnya, karena sekalipun elektabilitas paling tinggi, itu bukan bekal yang cukup atau tidak aman untuk memenangkan petarungan."

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved