Siasat Keji Pembunuh Berantai Habisi Satu Keluarga, Pelaku Dendam Dihina saat Pinjam Duit Rp 5 Juta
Saat hendak ditangkap, tersangka RN sempat melakukan perlawanan, bahkan coba melarikan diri.
Penulis: khairunnisa | Editor: Soewidia Henaldi
"Sebelum berangkat pelaku mengambil parang miliknya dan diselipkan dalam celana tanpa sepengetahuan Sugiyono," ujar AKP Hoerrudin.
Saat tiba di rumah mantri, pintunya dalam keadaan tertutup.
Kemudian RN minta diantar ke rumah adik iparnya.
Baca juga: Arti Mimpi Kehilangan Menurut Primbon Jawa, Jadi Pertanda Buruk Waspadai Kehidupanmu 2 Hari ke Depan
Dalam perjalanan di lahan sawit blok 4 ZZAB, RN meminta Sugiyono menghentikan sepeda motor.
Alasanya, ingin buang air kecil.
Setelah turun dari sepeda motor, RN mengeluarkan parang yang diselipkan dalam celana, lalu mengibaskannya ke arah Sugiyono.
"Pelaku pura-pura kencing. Terus tebas leher korban. Cucunya terkena tebasan juga di bagian leher saat korban ( Sugiyono) sempat melawan," kata Hoerrudin.
Setelah menghabisi Sugiyono dan Afsyia, RN menggunakan sepeda motor korban untuk menjemput Turyati.
RN berbohong mengabarkan bahwa cucunya Afsya menangis dan minta dijemput.
Kemudian RN membawa Turyati berkeliling terlebih dulu dan membawa ke blok 4 ZZAB, tidak jauh dari jasad Sugiyono dan Afsyia.
Di sana RN menghabisi Turyati menggunakan parang yang sama.
Setelah melampiaskan rasa sakit hatinya, RN mengembalikan sepeda motor ke rumah korban.

Dalam perjalanan RN membuang parangnya di semak-semak.
Setibanya di rumah korban, RN memarkir sepeda motor di depan pintu masuk samping dan menyimpan kunci motor di belakang pintu masuk samping.
"Pelaku beristirahat sambil melihat situasi sekitar rumah agar benar-benar aman untuk pulang. Beberapa saat kemudian, RN pulang jalan kaki," kata Hoerrudin.
Baca juga: Ngobrol Lewat VC, Krisdayanti Kagum Lihat Sosok Pria di Samping Ibu Atta Halilintar : Muda Banget Ya