Tahun Baru Islam
Doa Akhir Tahun dan Awal Tahun Baru Islam 1443 H, Dilengkapi Niat Puasa Asyura dan Keutamaannya
Namun, jika tidak sanggup melaksanakan puasa tiga hari, maka cukup dua hari saja yakni 9 dan 10 Muharram.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Tak lama lagi, umat Muslim di seluruh dunia akan merayakan Tahun Baru Islam 1443 H.
Pada tahun ini, Tahun Baru Islam 1443 H jatuh pada Selasa, 10 Agustus 2021.
Meski demikian, pemerintah menetapkan libur Tahun Baru Islam pada Rabu (11/9/2021).
Tahun Baru Islam yang jatuh pada bulan Muharram memiliki banyak keutamaan.
Umat Muslim disarankan untuk banyak melakukan ibadah pada bulan Muharram ini.
Di antara ibadah yang bisa dilakukan yakni puasa Asyura dan Tasua.
Puasa ini dilaksanakan pada tanggal 9,10 dan 11 Muharram.
Namun, jika tidak sanggup melaksanakannya tiga hari, maka cukup dua hari saja yakni 9 dan 10 Muharram.
Puasa pada bulan Muharram ini juga disebut sebagai ibadah terbaik kedua setelah puasa Ramadhan.
Selain berpuasa, dalam menyambut perayaan Tahun Baru Islam, umat muslim dianjurkan untuk membaca doa akhir tahun dan doa awal tahun.
Baca juga: Keutamaan Puasa Asyura dan Tasua pada Tahun Baru Islam 1443 H, Ini Bacaan Niat dan Tata Caranya
Baca juga: Hari Libur 1 Muharram 1443 H Digeser ke 11 Agustus, Ini Sejarah Tahun Baru Islam dan Bacaan Doanya
Menurut Habib Sayid Utsman bin Yahya dalam kitab Maslakul Akhyar, berikut bacaan doa Nabi Muhammad pada Tahun Baru Islam:
Doa Akhir Tahun
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اَللَّهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هَذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْه وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوبَتِي وَدَعَوْتَنِي إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِي عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِي وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّي وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ
Allâhumma mâ ‘amiltu min ‘amalin fî hâdzihis sanati mâ nahaitanî ‘anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fîhâ ‘alayya bi fadhlika ba‘da qudratika ‘alâ ‘uqûbatî, wa da‘autanî ilat taubati min ba‘di jarâ’atî ‘alâ ma‘shiyatik. Fa innî astaghfiruka, faghfirlî wa mâ ‘amiltu fîhâ mimmâ tardhâ, wa wa‘attanî ‘alaihits tsawâba, fa’as’aluka an tataqabbala minnî wa lâ taqtha‘ rajâ’î minka yâ karîm.